Pupuk adalah hal yang sangat penting bagi para petani karena pupuk bisa memberikan nutrisi terbaik bagi tanaman. Pupuk ini sendiri secara umum ada pupuk organik dan pupuk anorganik. Untuk jenis pupuk anorganik, inilah yang menjadi sebutan bagi pupuk kimia.
Sama seperti namanya, pupuk anorganik ialah pupuk yang dibuat dari bahan anorganik dan dilengkapi dengan mineral serta unsur hara tertentu. Pupuk jenis ini diketahui bisa terurai lebih cepat yang membuat makanan bisa menyerap nutrisi dengan lebih cepat pula.
Dengan keunggulan tersebut, pupuk anorganik bisa digunakan dalam jumlah yang lebih sedikit. Pupuk jenis ini tentunya mempunyai kandungan nutrisi yang sudah terukur. Akan tetapi memang pupuk kimia anorganik cenderung meninggalkan residu yang berpotensi mengganggu kesehatan tanah dan manusia.
Masalah residu ini bisa mengganggu keseimbangan unsur hara yang ada di dalam tanah dan siklus pemupukan jadi lebih pendek. Akibatnya pemupukan jadi lebih sering dilakukan. Terlepas dari hal tersebut, diketahui bahwa saat ini ada macam-macam pupuk anorganik.
Dimulai dari warnanya, bentuknya sampai dengan cara penggunaannya. Hanya saja secara garis besar jenis pupuk anorganik dan fungsinya sebagai berikut:
4 Jenis Pupuk Anorganik
1. Pupuk Hara Mikro
Jenis pupuk kimia yang pertama ada pupuk hara mikro. Pupuk ini mengandung unsur hara B dan merupakan jenis pupuk yang unggulan.
2. Pupuk Hara Makro Campuran
Selain ada pupuk hara mikro, ada pula yang disebut dengan pupuk hara makro campuran. Pupuk ini adalah pupuk yang mempunyai kandungan hara utama berupa N, P, dan K. Ketiga unsur tersebut tentunya masih dilengkapi dengan unsur hara lainnya.
Seperti Mangan atau Mn, Molibdenum atau Mo, Boron atau B, Tembaga atau Cu, Kobalt atau Co dan Seng atau Zn. Jenis pupuk yang kedua ini biasa hadir dalam sediaan padat ataupun cair.
3. Pupuk Hara Makro Sekunder
Lebih lanjut lagi, ada pupuk hara makro sekunder. Ini adalah jenis pupuk yang di dalamnya ada kandungan utama Magnesium atau Mg, Belerang atau S dan Kalsium atau Ca. Tentunya, ketiga kandungan tadi sangat diperlukan dalam membantu pertumbuhan tanaman.
Selain pupuk dengan kandungan tersebut, sebenarnya ada juga pupuk hara makro sekunder lainnya. Pupuk yang dimaksud ialah pupuk kiserit dan pupuk dolomit yang juga merupakan pupuk paling favorit.
4. Pupuk Hara Makro Primer
Terakhir, ada pupuk hara makro primer yang memiliki kandungan utama berupa N, P dan K di mana ketiga kandungan tersebut bisa saja tersedia secara majemuk ataupun tunggal. Biasanya, pupuk jenis ini sering dimanfaatkan dalam membantu mempercepat pertumbuhan tanaman.
Diantara jenis pupuk anorganik adalah pupuk NPK, pupuk NK, pupuk PK, pupuk ZA, pupuk Phospat Alam, pupuk KCL, pupuk SP36 dan pupuk Urea.
Baca Juga: 7 Jenis Media Tanam Organik, Anorganik, dan Air
Macam-macam Pupuk Anorganik yang Sering Digunakan Petani
Keempat jenis pupuk yang disebutkan di atas adalah sesuai dengan yang tercantum dalam Buku Cara Tepat Memupuk Tanaman Hias. Sedangkan kalau ragam pupuk yang sering digunakan oleh petani diantaranya sebagai berikut:
1. Pupuk NPK Phonska
Jenis pupuk yang satu ini sangat mudah untuk larut dalam air yang membuat tanaman juga bisa lebih mudah menyerap nutrisinya. Pupuk ini biasa hadir dalam bentuk butiran kecil yang berwarna merah muda dan terkadang juga berwarna orange.
Pupuk NPK Phonska secara umum tidak dijual secara bebas, melainkan dijual hanya pada petani yang sudah menjadi anggota kelompok tani terdaftar. Dalam pupuk ini diketahui ada kandungan kalium, Nitrogen, Phosphat dan Sulfur.
2. Pupuk Kalsium
Pupuk ini adalah pupuk yang mengandung unsur kalsium dan nitrogen nitrat di mana kedua kandungan ini akan membuat tanaman menjadi lebih baik. yang hadir dalam bentuk butiran kristal ini juga sangat mudah larut dalam air.
Dengan menggunakan pupuk kalsium, maka kebutuhan kalsium tanaman dapat terpenuhi. Hal ini akan membuat buah tidak mudah busuk, kulitnya tidak mudah pecah, bagian ujung dan tangkainya tidak menguning dan yang lebih penting lagi, bunga dan buahnya tidak mudah rontok.
3. Pupuk daun
Sejatinya, jenis pupuk yang satu ini merupakan pupuk pelengkap yang cara penggunaannya adalah disemprotkan pada daun tanaman serta ke seluruh bagian lainnya. Pupuk ini diproduksi dengan teknologi terkini dan hadir dalam bentuk granul yang berwarna putih.
4. Pupuk Kapur Tohor
Pupuk kapur tohor biasa disebut dengan kalsium oksida atau CaO yang merupakan hasil pembakaran dari kapur mentah yang dilakukan dengan suhu 90 derajat Celsius. Adapun kapur tohor itu sendiri adalah senyawa kimia yang warnanya menyerupai batu gamping.
Pupuk satu ini sangat bermanfaat dalam merangsang populasi serta aktivitas mikroorganisme tanah, menetralisir senyawa yang beracun baik itu organik ataupun nonorganik, meningkatkan ketersediaan unsur hara dalam tanah serta menaikkan pH tanah.
5. Pupuk Dolomit
Pupuk ini adalah pupuk yang mengandung magnesium dan kalium. Biasanya, pupuk ini digunakan untuk mengapur tanah asam dan bahkan pupuk inilah yang paling baik daripada pupuk kapur lainnya. Oleh karenanya tidak heram jika pupuk dolomit yang populer digunakan di Indonesia.
6. Pupuk Kalium Sulfat
Ini adalah pupuk yang dibuat dari campurang asam belerang dan kalium oksida. Pupuk ini hadir dalam butiran kecil yang berwarna putih. Jika diaplikasikan ke tanah, pupuk kalium sulfat akan menimbulkan reaksi asam.
7. Pupuk Kalium Klorida
Selanjutnya, ada pupuk kalium klorida atau KCL yang umumnya hadir dalam bentuk kristal dan berwarna putih atau merah. Pupuk ini mengandung unsur Klorida dan Kalium yang membuat pupuk ini sangat pas jika diaplikasikan pada tanah yang kadar kloridanya rendah.
8. Pupuk ZA
Lebih lanjut lagi ada pupuk ZA dengan kadar nitrogen yang rendah. Meskipun demikian, dalam pupuk ini adalah nitrogen dalam bentuk amonium serta belerang. Jenis pupuk ini biasa hadir dalam warna orange atau putih dan biasanya berbentuk kristal.
ZA bisa disimpan dalam waktu yang cukup lama karena senyawa kimianya yang lebih stabil. Pupuk inipun bisa diaplikasikan pada berbagai jenis tanaman.
9. Pupuk Urea
Pupuk urea merupakan pupuk yang di dalamnya terkandung unsur Nitrogen dalam kadar tinggi. Seperti yang sudah diketahui, unsur ini adalah unsur yang sangat diperlukan oleh tanaman. Biasanya, pupuk urea ini hadir dalam bentuk butiran kristal dalam warna merah muda dan putih.
Kesimpulan
Pupuk anorganik merupakan nama lain dari pupuk kimia yang dibuat menggunakan bahan-bahan anorganik. Jenis pupuk ini bisa terurai lebih cepat yang membuat tanaman bisa menyerap nutrisi dengan lebih cepat pula yang membuat penggunaannya lebih sedikit.
Pupuk organik sendiri terdiri atas beberapa jenis. Dari berbagai jenis pupuk anorganik tersebut, beberapa diantaranya ada yang memang sering digunakan oleh petani seperti pupuk NPK, Urea, ZA dan Phonska.
Meskipun pupuk jenis ini dikenal bermanfaat, tetap saja ada kekurangannya. Oleh karenanya, para petani sangat disarankan untuk mengikuti aturan pakai yang sudah ditetapkan.
Baca Juga: 8 Jenis Media Tanam Anorganik (Keunggulan + Kelemahannya)