Daun mint merupakan salah satu jenis tanaman yang banyak dimanfaatkan baik untuk keperluan memasak maupun obat. Ciri-ciri daun mint sekilas memang hampir sama dengan rumput yang sering tumbuh di antara tanaman-tanaman peliharaan.
Namun ada ciri khusus yang membuatnya dapat dikenali sebagai daun mint di antara tanaman-tanaman lainnya. Bagi yang belum familiar, saat melihat tampilannya mungkin akan kesulitan membedakan daun mint dengan daun-daun lainnya.
Mint atau peppermint sendiri sebenarnya adalah tanaman yang berasal dari Eropa. Walaupun demikian, tanaman ini dapat tumbuh di Indonesia. Daun mint saat ini banyak dijumpai dalam berbagai macam sajian seperti minuman, minyak esensial, hingga campuran masakan.
Sejarah Tanaman Mint
Peppermint yang banyak dijumpai di Indonesia adalah silangan dari mentha dan piperita. Bahkan tanaman ini masih dijumpai di alam liar. Tanaman ini masuk dalam genus Mentha. Genus mentha sendiri terdiri dari 25 lebih spesies. Namun yang yang paling banyak digunakan adalah mint.
Mentha haplocalyx dan mentha piperita adalah sumber tanaman menthone dan mentol, herbal tertua untuk produk obat-obatan dan kuliner.
Tanaman mint dideskripsikan pertama kali pada tahun 1753 dari specimen yang ada di Inggris oleh Carl Linnaeus. Tanaman tersebut diperlakukan sebagai spesies. Namun saat ini mint telah disepakati secara universal sebagai hibrida.
Dulunya tanaman mint dibudidayakan untuk dibuat menjadi minyak. Tanaman ini juga tercatat sebagai tanaman invasif di Australia, New Zealand, Amerika Serikat, dan Kepulauan Galapagos.sejak tahun 1843.
Ciri-ciri Daun Mint
Mint adalah jenis tanaman hibrida hasil persilangan jenis mint dari Timur Tengah dan Eropa. Jadi karena tanaman silangan bisa tumbuh dengan baik di Indonesia yang beriklim tropis. Berikut adalah ciri-ciri tanaman tersebut.
Batang Mint
Tanaman mint memiliki batang berbentuk bujur sangkar dengan tekstur yang halus. Peppermint termasuk tanaman yang dapat tumbuh dengan cepat. Jika sudah tumbuh, tanaman tersebut biasanya akan menyebar dengan cepat.
Mint termasuk tanaman herba rhizomatous yang batangnya dapat tumbuh dengan panjang antara 30-90 cm. Tanaman ini biasanya akan rimbun jika tumbuh dengan subur. Jika ditanam di pot, tanaman ini akan menjadi tanaman gantung yang cantik.
Daun Mint
Ciri-ciri daun mint memiliki lebar 1,5-4 cm dan panjang 4-9 cm. Daunnya berwarna hijau gelap dan memiliki urat daun berwarna kemerahan. Bagian tepinya juga bergerigi kasar saat disentuh.
Bunga Mint
Tanaman mint juga dapat berbunga. Bunga pada tanaman ini memiliki warna ungu dengan panjang 6-8 mm. Bunga tersebut tumbuh secara whorl atau verticillaster di sekitar batang dan membentuk paku tebal serta tumpul. Tanaman mint biasanya berbunga sekitar pertengahan sampai akhir musim panas.
Baca Juga: Tanaman dalam Ruangan dan Manfaatnya Bagi Kesehatan
Tempat Tumbuh Pohon Mint
Mint biasanya tumbuh dengan baik di tempat yang teduh dan lembab. Mint liar biasanya dapat dijumpai di tumbuh di tepi aliran parit. Ciri-ciri daun mint liar juga sama seperti daun mint pada umumnya.
Cara Berkembang Biak Daun Mint
Tanaman hibrida seperti mint biasanya tidak menghasilkan biji. Tanaman ini berkembangbiak secara vegetative melalui akar.
Jenis Tanaman Mint yang Dapat Ditanam di Indonesia
Selain peppermint, ada beberapa jenis tanaman mint yang dapat ditanam di Indonesia dengan karakteristik yang hampir sama. Berikut ini adalah jenisnya.
1. Chocolate Mint
Tanaman ini masih termasuk kerabat peppermint. Yang menarik, tanaman ini memiliki aroma coklat dan rasanya seperti coklat jeruk. Jenis choco mint memiliki daun yang berwarna lebih gelap dibandingkan mint lainnya.
2. Spearmint
Ciri daun mint dari tanaman ini adalah berbentuk seperti tombak atau spear yang runcing. Bunganya berwarna ungu pucat dan merah muda.
3. Apple Mint
Tanaman mint ini memiliki warna daun lebih muda. Bentuk daunnya juga berbeda yakni bulat telur atau lonjong.
Manfaat Daun Mint untuk Kesehatan
Minyak dari daun mint banyak digunakan sebagai bahan alami untuk mengobati penyakit ringan. Daun mint maupun minyaknya dapat memberikan efek mendinginkan ketika digunakan secara topikal.
Biasanya herbal ini digunakan untuk mengatasi sakit saraf, nyeri otot, gatal, atau untuk pewangi. Minyak mint dosis tinggi dapat menimbulkan rasa mulas dan iritasi mukosa.
Pemanfaatan daun mint segar atau kering sering digunakan untuk pembuatan teh herbal atau teh mint. Penggunaan lainnya adalah untuk menambah citarasa pada es krim, pengawet buah, permen, dan minuman.
Selain itu, daun mint saat ini juga banyak digunakan untuk campuran pada pembuatan pasta gigi, sabun, sampo, dan produk-produk perawatan kulit.
Kesimpulan
Tanaman mint memiliki ciri-ciri yang sangat khas khususnya di bagian daun dan aromanya. Dengan memperhatikan morfologi daun dan aromanya, tanaman ini dapat dengan mudah dibedakan dengan hibrida lainnya.
Kandungan utama dalam daun mint yang membuatnya memiliki banyak manfaat adalah mentol, menthone, dan metil asetat. Dalam dunia medis, mentol sering digunakan sebagai antispasmodic atau obat penenang. Kandungan tersebut sering dijumpai pada obat batuk.
Walaupun ciri-ciri daun mint seperti tanaman liar, daun mint banyak ditanam karena banyaknya manfaat yang ditawarkan oleh tanaman ini. Tanaman ini dapat tumbuh dengan baik di alam liar. Jika Anda ingin menanamnya,sebaiknya tanamlah di tempat yang teduh.
Baca Juga: Cara Menghilangkan Hama Semut Pada Tanaman Alami dan Sederhana