Pohon sisir kerap dikenal dengan nama kaliage. Dalam dunia ilmiah disebut dengan Maclura Cochinchinensis yaitu tumbuhan dengan ciri utama semak berduri dan bercabang. Pada beberapa jenis, terkadang menjadi tanaman memanjat ke arah yang lain. Ada banyak ciri pohon sisir yang melekat. Sebagai orang Indonesia wajib tahu apa saja rinciannya.
Tanaman tersebut tumbuh subur di alam liar dan kerap diburu oleh masyarakat untuk dijadikan subjek bonsai. Mengingat tumbuhnya liar, tanaman ini menjadi langka karena eksploitasi yang berlebihan dan tidak ada keinginan untuk memperbaharuinya kembali.
Pada kesempatan kali ini, Anda akan diajak untuk mengenal lebih jauh bagaimana asal-usul dan habitat asli dari pohon sisir serta ciri yang melekat padanya. Pembahasan ini sangat sayang untuk dilewatkan, terlebih bagi yang ingin mencarinya untuk dijadikan bonsai dengan harga jual yang tinggi.
Asal-Usul dan Habitat Pohon Sisir
Sejauh ini, tidak ada yang secara sengaja menanam pohon sisir di rumah karena jika tidak di permak atau dikreasikan terlebih dahulu maka ia adalah tanaman liar. Pertama kali ditemukan di Negara Cina yang masih satu keluarga dengan Moraceae. Tanaman tersebut sudah sejak lama meluas hingga beberapa negara di Asia Pasifik seperti Australia, Malaysia dan Indonesia.
Mengingat penyebarannya ada di Asia Pasifik yang rata-rata beriklim tropis, maka pohon sisir liar bisa tumbuh subur, terutama ketika musim hujan tiba, karena akarnya mampu menyerap air secara lebih maksimal. Jadi tak heran jika di hutan Indonesia, pohon ini tumbuh subur karena nutrisi cukup yang dimilikinya.
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa sisir tidak hanya bernilai ekonomi bagi masyarakat pecinta bonsai, akan tetapi juga menjadi sumber makanan tradisional bagi suku khas Australia yaitu Aborigin. Keberadaan pohon ini memberikan kontribusi yang besar bagi keseimbangan manusia dan hutan yang dihuninya.
Nah setelah memahami penjelasan bagaimana asal-usul dan habitatnya, sekarang sudah saatnya mengetahui bagaimana ciri pohon sisir yang ditunggu-tunggu bagi masyarakat. Berikut lengkapnya!
Ciri-Ciri Pohon Sisir
Pohon sisir liar sangat mudah dibedakan dengan yang lainnya, walaupun hidupnya ada di hutan belantara, sawah atau perkebunan. Simak poin-poin di bawah ini agar lebih jelasnya:
1. Bentuk Daun
Ciri yang pertama bisa dilihat dari bentuk daun. Jenisnya adalah elliptic lanceolate yang bentuknya bulat dan terkadang bujur. Sebenarnya untuk ukuran daun sisir ini sangat bervariasi, tergantung jenisnya. Namun pada umumnya memiliki panjang 8 cm dengan lebar 3 cm.
2. Bentuk Bunga
Sebenarnya pohon sisir tidak terlalu tinggi seperti pohon yang ada di hutan pada umumnya. Oleh karena itu, masyarakat lebih suka menyebutnya sisir bonsai karena bentuknya yang mungil ini. Bisa dilihat dari bunganya yang hanya berukuran 6-10 mm saja untuk jenis jantan dan 1 cm untuk jenis betina. Warnanya adalah kuning cerah.
3. Bentuk Buah
Ciri pohon sisir selanjutnya bisa dilihat dari bentuk buah. Jika Anda heran mengapa pohon yang ada buahnya bisa digunakan untuk bonsai, sisir menjadi bukti nyatanya. Ukuran buah sisir kurang lebih 2-5 cm. Cukup besar bukan? Warnanya jingga kemerahan jika masih muda dan akan berubah hingga coklat ketika sudah matang.
Rata-rata pohon sisir akan berbuah pada Bulan April hingga Mei. Selain kedua bulan tersebut, sangat sedikit kemungkinan untuk menemukan buah sisir.
4. Bentuk Fisik
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya bahwa bentuk fisik pohon sisir pada umumnya adalah seperti semak yang padat dan besar. Tingginya kurang lebih 5 meter dengan duri yang melengkung atau lurus. Duri tersebut memiliki panjang 2-3 cm. Durinya akan berkurang ketika pohon sisir masuk ke usia tua.
Jadi itu dia beberapa ciri pohon sisir yang wajib diketahui. Sekarang apakah Anda sudah bisa membayangkan bagaimana perbedaannya dengan yang lain?
Baca Juga: Tanaman dalam Ruangan dan Manfaatnya Bagi Kesehatan
Kegunaan Pohon Sisir
Memang tumbuh di alam liar, akan tetapi jangan salah karena pada kenyataannya ada beberapa kegunaan yang dimiliki yang pastinya bermanfaat bagi manusia, diantaranya adalah:
- Daun mudanya bisa dimakan mentah. Hal ini dibuktikan dengan dijadikannya pohon sisir sebagai makanan tradisional suku Aborigin.
- Kayunya bisa direbus untuk obat demam.
- Akarnya juga bisa direbus untuk meredakan sakit batuk.
- Inti kayunya, termasuk akar besar dan batang dimanfaatkan sebagai pewarna tekstil (kuning).
- Warna kuning yang didapatkan juga digunakan sebagai mordan. Akan menghasilkan warna hijau juga apabila dikombinasikan dengan tarum dan merah jika dikombinasikan dengan secang.
Kesimpulan
Dapat ditarik kesimpulan bahwa ciri pohon sisir yang utama adalah bentuk fisiknya yang hanya berukuran maksimal 5 meter dan akar yang besar sehingga cocok dijadikan bonsai. Asal-usul negaranya adalah Cina dan dia tumbuh subur di negara yang beriklim tropis, terlebih saat musim hujan.
Kegunaan pohon sisir bisa bermacam-macam. Beberapa diantaranya adalah untuk obat dan bahan pembuatan tekstil. Namun pada umumnya adalah dijadikan bonsai yang memiliki nilai estetika dan jual yang tinggi.
Baca Juga: Mengenal Pohon Anting Putri sebagai Tanaman Bonsai nan Cantik