Senyawa amonium nitrat merupakan senyawa kimia berbahaya yang ada di dalam campuran pupuk untuk tanaman. Pupuk amonium nitrat berperan sebagai penyedia unsur nitrogen yang sangat dibutuhkan untuk menunjang pertumbuhan tanaman serta hasil panen.
Senyawa amonium nitrat sendiri merupakan zat kimia berbahaya yang jika terhirup dalam jumlah banyak bisa menyebabkan sesak napas, batuk dan sakit tenggorokan. Oleh karena itu, penggunaan pupuk ini pada tanaman harus diberikan secara hati-hati untuk mencegah paparan tidak diinginkan dari amonium nitrat.
Pupuk yang mengandung senyawa nitrogen sangat dibutuhkan oleh tanaman teruma dalam masa awal pertumbuhan vegetatif, yakni pertumbuhan batang, tunas dan daun. Senyawa nitrogen yang terkandung di dalam amonium nitrat berfungsi dalam memacu batang, tunas dan daun agar tumbuh optimal.
Mengenal Pupuk Amonium Nitrat
Pupuk amonium nitrat termasuk ke dalam jenis pupuk nitrogen sebagaimana pupuk urea dan pupuk amonium sulfat. Termasuk ke dalam pupuk nitrogen karena pupuk ini kaya akan kandungan nitrogen.
Pupuk ini memiliki senyawa nitrat NO3- dan amonium NH4+ yang bekerja untuk memasok kebutuhan nitrogen pada tanaman. Kandungan senyawa nitrat di dalam pupuk membuat pupuk satu ini cocok diaplikasikan untuk tanaman daerah dingin dan bersuhu panas.
Karakteristik amonium nitrat yakni higroskopis atau mudah mencair oleh karena itu penyimpanan harus hati-hati di dalam ruang tertutup. Frekuensi pemberian amonium nitrat lebih sering mengingat pupuk cepat habis karena diserap tanaman.
Amonium nitrat diberikan sebagai pupuk tanaman karena dapat memasok unsur nitrogen ke tanaman dalam bentuk amonium ataupun nitrat. Amonium akan berubah menjadi nitrat ketika ditaburkan di dalam tanah oleh aktivitas organisme tanah.
Hanya saja, pemberian pupuk amonium nitrat harus memperhatikan jenis tanaman yang diberi pupuk. Beberapa jenis tanaman hanya cocok diberi pupuk mengandung amonium saja atau nitrat saja.
Sebagai contoh, tanaman tembakau sebaiknya hanya diberikan pupuk berbentuk nitrat saja mengingat tembakau tidak dapat mentolerir jumlah senyawa amonium terlalu tinggi. Kandungan nitrogen dari pupuk nitrat sebaiknya minimal 50% agar pertumbuhan daun tembakau lebih subur dan hijau.
Sementara tanaman padi sawah lebih disarankan untuk diberikan pupuk berbentuk amonium. Hal ini dikarenakan tanah sawah yang tergenang lebih mudah merubah senyawa amonium NH4+ menjadi gas nitrogen.
Patut diingat dalam pemberian pupuk nitrogen pada tanaman harus berhati-hati mengingat unsur nitrogen bisa membuat tanaman terbakar.
Teknik Aplikasi Amonium Nitrat untuk Tanaman yang Tepat
Agar pertumbuhan tanaman lebih optimal, tidak cukup hanya dengan pemberian pupuk nitrogen saja. Anda harus memperhatikan teknik pemupukan yang benar yang disesuaikan dengan jenis tanaman hingga usia tanaman. Tanpa teknik yang benar, pupuk nitrogen justru memberi efek negatif ke tanah dan tanaman.
1. Pemupukan Tanaman yang Tepat
Di dalam pemupukan tanaman memakai amonium nitrat maka ada dua prinsip yang harus dipegang yakni pemupukan secara tepat dan berimbang. Prinsip pemupukan yang tepat adalah pemupukan yang harus memperhatikan ketepatan dosis dan juga waktu pemberian.
Ketepatan dosis artinya pemberian pupuk nitrogen dari amonium nitrat tidak secara berlebihan ataupun kurang. Pemberian pupuk berbasis nitrogen yang berlebihan tidak membuat tanah dan tumbuhan semakin subur melainkan justru dapat merusaknya.
Tanaman yang berlebihan unsur nitrogen memang memiliki daun lebih hijau namun tanaman juga mudah terkena penyakit.
Prinsip selanjutnya adalah tepat waktu atau fase pemberiannya. Pupuk dengan kandungan nitrogen seperti amonium nitrat sangat disarankan untuk diberikan ketika tanaman dalam fase vegetatif atau pertumbuhan awal.
Saat tanaman sudah memasuki fase pembentukan bunga dan buah atau generatif maka pupuk nitrogen yang diberikan berkurang jumlahnya. Senyawa nitrogen berlebihan pada fase generatif bisa menyebabkan bunga menjadi rontok. Selain itu, buah yang terbentuk juga kurang berkualitas, misalnya terlalu kecil.
2. Pemupukan Tanaman yang Berimbang
Prinsip dalam pemupukan tanaman selanjutnya adalah pemberian pupuk yang berimbang. Maksud dari pemupukan berimbang yakni pemberian pupuk secara imbang antara unsur fosfor (P), kalium (K), dan unsur nitrogen (N).
Selain itu, pemberian pupuk juga harus menggabungkan manfaat dari pupuk organik dan pupuk kimia. Tujuan dari mencampurkan manfaat pupuk kimia dan pupuk organik adalah agar tanah yang mendapat pupuk tersebut lebih kaya akan zat hara dengan struktur tetap remah dan gembur.
Jika hanya bergantung pada pupuk kimiawi saja, maka tanah hanya akan kaya unsur hara namun struktur tanah mengeras dan tidak gembur.
Perbedaan Senyawa Amonium (NH4+) dan Senyawa Nitrat (NO3-)
bisa dibedakan berdasarkan kandungan senyawa utama di dalamnya yakni pupuk amonium dan nitrat. Meski keduanya sama-sama bentuk nitrogen, namun terdapat beberapa perbedaan antara senyawa nitrat dan amonium.
- Senyawa nitrat menawarkan efisiensi serapan zat nitrogen paling tinggi jika dibandingkan senyawa amonium
- Senyawa nitrat lebih mendorong absorbsi atom kation seperti Magnesium, kalsium dan kalium.
- Senyawa amonium justru bersaing dengan atom kation untuk diserap tanaman
- Senyawa amonium lebih mudah menguap dibandingkan senyawa nitrat. Sehingga pupuk nitrat dapat ditaburkan di atas permukaan tanah sementara amonium tidak
- Senyawa nitrat lebih cepat diserap tumbuhan tanpa harus melalui proses konversi nitrat menjadi senyawa asam amino. Sementara senyawa amonium akan diubah menjadi zat organik nitrogen di akar
- Tingkat keasaman tanah atau pH tanah akan menurun menjadi lebih asam apabila diberi amonium.
- Tingkat keasaman tanah atau pH tanah akan meningkat menjadi lebih basa apabila diberi nitrat.
- Senyawa amonium cocok diterapkan di tanah alkali yakni tanah dengan tingkat pH lebih dari 7.
Jenis Pupuk Nitrogen Lainnya
Selain jenis pupuk amonium nitrat, pupuk nitrogen di pasaran juga dijual dalam berbagai bentuk senyawa. Jika dilihat dari bentuk senyawa penyusunnya, maka pupuk nitrogen bisa dibagi menjadi pupuk kalsium nitrat, amonium sulfat dan pupuk urea.
1. Pupuk Amonium Sulfat (NH4)2 SO4
Jenis pupuk nitrogen pertama yang cukup populer adalah pupuk amonium sulfat. Pupuk ini juga dikenal sebagai pupuk ZA dengan kandungan utama berupa campuran belerang atau sulfur 26% dan nitrogen 21%.
Pupuk amonium sulfat memiliki reaksi penyerapan cukup lambat sehingga biasa diterapkan untuk pupuk dasar. ZA sangat cocok digunakan pada tanaman di daerah panas. Pupuk tidak sesuai digunakan di tanah yang pH asam atau rendah.
2. Pupuk Kalsium Nitrat
Pupuk kalsium nitrat memiliki karakter higroskopis atau mudah mencair. Reaksi pupuk ini bersifat basa dengan kandungan utama nitrogen dan kalsium. Kandungan kalsium sebesar 19% yang membuat pupuk ini sebagai sumber kalsium yang baik.
3. Pupuk Urea
Pupuk urea adalah pupuk dengan kandungan nitrogen mencapai 46% yang bersifat higroskopis atau mudah larut dalam air. Urea banyak digunakan dalam pertanian pada masa vegetatif.
Baca Juga: 4 Jenis Pupuk untuk Tanaman Cabe yang Bagus, Cepat Panen
Kesimpulan
Pupuk amonium nitrat termasuk ke dalam jenis pupuk yang tinggi senyawa nitrogen. Pupuk ini disarankan untuk diberikan ke tanaman pada fase vegetatif atau saat pertumbuhan daun, batang dan tunasnya. Pemberian pupuk juga harus memperhatikan dua prinsip yakni pemupukan tepat serta berimbang.