Pupuk menjadi salah satu kebutuhan primer seorang petani untuk mengolah lahan pertaniannya. Kini penggunaan pupuk organik cair menjadi tren dan peminatnya semakin banyak. Apa pengertian pupuk organik cair dan mengapa banyak petani beralih pada jenis pupuk tersebut?

Tentu saja pupuk organik cair mempunyai kelebihan tersendiri dibandingkan dengan jenis pupuk lainnya. Pasalnya, pupuk organik saja sudah mempunyai banyak keunggulan dibandingkan dengan pupuk anorganik.

Berdasarkan survey yang dilakukan oleh CDMI (Central Data Mediatama Indonesia) diketahui bahwa dari tahun 2011 hingga 2013 penggunaan pupuk organik terus mengalami peningkatan. Jenis pupuk ini terbuat dari bahan yang ramah lingkungan.

Nah, apa yang dimaksud dengan pupuk organik cair? Apa saja keunggulan yang dimiliki jenis pupuk tersebut sehingga banyak yang ingin menggunakannya dan bagaimana cara membuatnya?

Simak ulasan berikut untuk mengetahui jawaban dari berbagai pertanyaan mengenai pupuk organik cair tersebut!

Pengertian Pupuk Organik Cair

Pengertian Pupuk Organik Cair

Sebelum mengetahui pengertian dari pupuk organik cair, sebaiknya Anda paham terlebih dahulu mengenai pengertian pupuk organik. Pada Peraturan Menteri Pertanian Nomor 2 Tahun 2006 menyatakan bahwa pupuk organik adalah pupuk yang asalnya dari hewan atau tanaman yang melalui proses rekayasa.

Pupuk organik dapat diwujudkan menjadi berbagai bentuk, seperti padat dan cair. Kandungan yang dimiliki oleh pupuk organik mampu memperbaiki sifat kimia, fisik, serta biologi tanah.

Maka dari itu, sesuai dengan namanya bahwa pupuk organik cair merupakan pupuk yang proses pembuatannya ditambahkan dengan air.

Dengan demikian, pengertian pupuk organik cair (POC) adalah sebuah larutan hasil dari pembusukan berbagai bahan organik. Dimana bahan organik yang dimaksud dapat berupa sisa tanaman, kotoran hewan, dan manusia.

Pupuk organik cair lebih baik digunakan pada tanaman karena tidak mengandung bahan-bahan kimia atau sintetis. Pada dasarnya bahan kimia akan memberikan dampak yang kurang baik terhadap tanaman. POC lebih mudah terkena erosi sehingga seringkali tidak digunakan sebagai pupuk utama.

Jenis pupuk yang satu ini mempunyai kandungan unsur hara yang cukup beragam. POC mempunyai bahan pengikat yang mengakibatkan tanah dapat langsung dipakai untuk menanam. Terdapat dua macam tipe pupuk organik cair berdasarkan proses pengomposan, yakni:

1. Pupuk yang Dilarutkan

Pupuk organik cair ini dibuat dengan cara melarutkan pupuk organik yang telah ada ke dalam air. Dimana beberapa jenis pupuk yang dapat dilarutkan ialah pupuk kandang, pupuk hijau, pupuk kompos, atau campuran dari ketiganya.

Karakteristik yang dimiliki tipe POC ini tidak jauh berbeda dengan pupuk organik padat. Hanya bentuknya saja yang berbeda, yakni cair. Tipe POC ini mudah mengendap dan larutannya kurang stabil sehingga tidak bisa disimpan dalam jangka waktu yang lama.

Setelah pupuk ini jadi harus langsung digunakan pada tanaman. Cara penggunaannya ialah dengan menyiramkan pupuk pada permukaan tanah tanaman.

2. Pupuk yang Difermentasi

Tipe POC yang ini dibuat dari berbagai bahan organik hidup yang difermentasikan pada kondisi anaerob. Proses fermentasi yang dilakukan membutuhkan bantuan organisme hidup. Material yang digunakan untuk pembuatan pupuk ini ialah bahan organik yang belum dikomposkan.

Pupuk organik cair yang difermentasikan ini mempunyai unsur hara yang benar-benar cair sehingga larutannya lebih stabil. Karakteristiknya tidak mudah mengendap ketika dibiarkan dalam jangka waktu yang cukup lama.

Baca Juga: Pengertian Berkebun Organik dan Manfaatnya

Kelebihan Pupuk Organik Cair

Kelebihan Pupuk Organik Cair

Setelah membahas mengenai pengertian pupuk organik cair tentu saja akan muncul pertanyaan apa kelebihan yang dimiliki jenis pupuk ini. Jenis pupuk ini banyak digunakan oleh para petani karena terbukti mempunyai berbagai keunggulan, yakni:

1. Ramah Lingkungan

Pada dasarnya pupuk organik tidak mengandung bahan kimia atau sintesis sehingga lebih ramah lingkungan. POC dibuat dari sisa-sisa tanaman, kotoran hewan, atau sampah organik. Dengan demikian, proses pembuatan POC mampu mengurangi sampah pada lingkungan sekitar.

Bagi siapa saja yang ingin menghindari bahan kimia, rasanya pupuk organik cair menjadi salah satu pilihan yang bagus. Selain itu, kandungannya terbilang cukup lengkap bagi tanaman.

2. Unsur Hara Tinggi

Kandungan unsur hara yang dimiliki oleh pupuk organik cair lebih tinggi dibandingkan dengan jenis pupuk lainnya. Hal ini dapat berfungsi sebagai sumber bahan makanan untuk mikroorganisme tanah, seperti fungsi dan bakteri yang menguntungkan.

3. Hasil Panen Berkualitas

Keunggulan POC yang selanjutnya ialah mengakibatkan hasil panen atau tanaman berkualitas. Hal ini dapat memberikan pengaruh yang baik terhadap harga di pasaran. Sayur dan buah menjadi lebih segar jika menggunakan pupuk organik cair.

4. Pengaplikasian Cepat

POC berupa larutan yang dapat langsung digunakan oleh tanaman. Ketika tanah disiram dengan POC maka langsung bisa dipakai untuk menanam. Sedangkan POC yang disiram pada daun dapat langsung diserap untuk proses fotosintesis.

5. Revitalisasi Daya Olah Tanah

Pupuk organik cair juga mempunyai peran dalam membantu merevitalisasi daya olah tanah. Selain itu, dengan POC tanah menjadi lebih mudah menggembur sehingga menjadi media tanam yang optimal. Hal ini pastinya menjadi salah satu manfaat pupuk organik cair.

6. Produksi Mudah

Proses pembuatan pupuk organik cair yang mudah menjadi salah satu keunggulannya. Pasalnya, POC sangat mudah dibuat serta membutuhkan bahan-bahan yang mudah juga untuk ditemukan. Setiap petani tentu dapat melakukan pembuatan pupuk organik cair sendiri.

Cara Membuat Pupuk Organik Cair

Cara Membuat Pupuk Organik Cair

Sebenarnya pembuatan pupuk cair organik cukup mudah untuk dilakukan. Pengertian pupuk organik cair menunjukkan bahwa dalam proses pembuatannya menggunakan cairan atau larutan. Berikut cara membuat pupuk organik cair.

Bahan dan alat:

  • Wadah tertutup dengan kapasitas 200 liter.
  • Stop kran dengan diameter 1 hingga 1,5 inchi.
  • Sock pipa paralon PVC, ukuran sock menyesuaikan dengan stop kran yang digunakan.
  • Berbagai macam sampah organik, misalnya sisa buah, sisa sayur, daun-daun, dan lain sebagainya.
  • EM-4
  • Plastik berukuran sebesar wadah.
  • Seal karet.

Cara Membuat

  • Melubangi plastik sesuai dengan ukuran wadah.
  • Memasang pelat plastik yang telah dilubangi pada wadah.
  • Memasang penahan pada bagian bawah pelat plastik yang digunakan untuk menahan material pupuk.
  • Membuat lubang pada bagian samping wadah sebagai tempat stop kran.
  • Memasang stop kran dengan menggunakan karet seal, baik pada bagian dalam maupun pada bagian luar.
  • Memasang sock pipa plastik pada bagian dalam stop kran. Hal yang harus diperhatikan ialah mengencangkannya agar tidak mengalami kebocoran.
  • Setelah pembuatan media selesai, maka dilanjutkan dengan pembuatan pupuk. Pertama masukkan seluruh sampah organik atau material pupuk ke dalam media.
  • Memasukkan EM-4 pada media sebagai bibit bakteri.
  • Menutup media atau wadah dengan rapat.
  • Melakukan fermentasi.
  • Setelah fermentasi selesai maka pupuk organik cair harus ditampung terlebih dahulu pada wadah kemudian diaerasi yang bertujuan untuk menghilangkan aroma fermentasi.
  • Mengemas pupuk organik cair pada wadah tertutup.
  • POC siap digunakan.

Kesimpulan

Pupuk organik menjadi salah satu jenis pupuk yang memberikan banyak keuntungan, baik dari segi lingkungan maupun hasil panen. Dapat disimpulkan bahwa pengertian pupuk organik cair ialah pupuk organik yang bentuknya berupa cairan sehingga pengaplikasiannya sangat mudah.

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses User Verification plugin to reduce spam. See how your comment data is processed.