NPK merupakan pupuk majemuk yang mengandung 3 unsur hara yaitu Nitrogen (N), Fosfor (P), dan Kalium (K). Perpaduan ketiga unsur tersebut dapat membantu tanaman untuk tumbuh dengan sempurna. Akan tetapi, petani harus memahami cara menggunakan pupuk NPK dengan benar.

Jika tidak, maka ketiga unsur hara yang terdapat didalamnya tidak dapat bekerja dengan maksimal dan berpengaruh langsung terhadap pertumbuhan tanaman. Bahkan, salah takar penggunaan dosis pun dapat membuat tanaman menjadi overdosis dan mati.

NPK pada dasarnya merupakan pupuk buatan yang bisa didapatkan dalam bentuk cair maupun padat. Harga pupuk ini di pasaran cukup terjangkau karena tersedia berbagai pilihan jenis dan ukuran kemasannya. Lalu, bagaimana cara penggunaan setiap jenis pupuk NPK? apakah sama atau berbeda?

Jangan khawatir, semua caranya akan dijelaskan dalam artikel ini.

Jenis-Jenis Pupuk NPK

Sebelum mengetahui cara menggunakan pupuk NPK, terlebih dahulu Anda harus memilih pupuk NPK sesuai dengan jenis tanaman. Secara umum, terdapat 3 jenis NPK yang diproduksi dan beredar di pasaran, yaitu NPK 15-15-15, NPK 16-16-16, dan NPK khusus kelapa sawit.

1. Pupuk NPK 15-15-15

Pupuk NPK 15-15-15

NPK 15-15-15 merupakan pupuk yang mengandung tiga unsur hara dengan perbandingan nitrogen 15%, fosfor 19%, dan sulfur sebanyak 10%. Pupuk ini ada yang dijual bebas di pasaran namun ada diberikan sebagai subsidi oleh pemerintah. NPK 15-15-15 terbagi menjadi 4 jenis, diantaranya:

  • NPK Phonska 15-15-15
  • NPK Ria Plus 15-15-15
  • NPK Phonska Plus 15-15-15
  • NPK Basf 15-15-15 (Nitrophoska)

2. Pupuk NPK 16-16-16

Pupuk NPK 16-16-16

Jenis pupuk NPK yang dinilai berkualitas tinggi adalah NPK 16-16-16. Pupuk ini mengandung nitrogen 16%, fosfat 16%, potasium oksida 16%, kalsium oksida 5%, dan magnesium oksida 1%. Untuk jenis, NPK 16-16-16 banyak diproduksi oleh berbagai pabrik dalam bentuk:

  • NPK Pak Tani 16-16-16
  • NPK Ria Plus 16-16-16
  • NPK Kebomas 16-16-16
  • NPK Zamrud 16-16-16
  • NPK Mutiara 16-16-16 (Yara Mila)
  • NPK Pelangi 16-16-16
  • NPK Mahkota 16-16-16

3. Pupuk NPK Kelapa Sawit:

Pupuk NPK Kelapa Sawit

Pupuk NPK ada yang diproduksi khusus untuk kelapa sawit. Jadi, para petani sawit tidak perlu bingung lagi untuk mencari pupuk yang cocok untuk tanamannya. Terdapat dua jenis pupuk NPK khusus sawit yang dapat digunakan yaitu NPK Palmo dan NPK Mahkota 12-12-17-2 + TE.

Baca Juga: 7 Jenis Pupuk untuk Tanaman Hias Supaya Tumbuh Subur

Cara Menggunakan Pupuk NPK

Cara Menggunakan Pupuk NPK

Untuk mengaplikasikan pupuk NPK pada tanaman, Anda harus melakukan cara atau teknik tertentu. Para petani umumnya menaburkan pupuk secara langsung atau melarutkannya terlebih dahulu kemudian menyiramkannya pada tanah.

1. Menabur

Cara yang paling mudah untuk menggunakan pupuk NPK adalah dengan menaburnya secara langsung. Meskipun demikian, Anda harus tetap memperhatikan beberapa hal, termasuk menakar bulir pupuk. Pastikan jumlah pupuk yang diambil sesuai dengan kebutuhan atau kondisi tanaman.

a. Media Tanam Langsung di Tanah

Untuk menanam, para petani dapat menggunakan media tanam langsung di tanah maupun pot. Dalam hal ini, proses pemupukan juga harus sesuai dengan media tanam tanaman. Setelah itu, Anda dapat menyiapkan alat dan bahan untuk pemupukan.

Misalnya, untuk menakar dosis pupuk dapat menggunakan sendok teh yang ada di rumah. Siapkan alat yang bisa digunakan untuk menggali tanah, seperti cangkul atau sekop. Selanjutnya, Anda dapat aplikasikan pupuk NPK dengan mengikuti langkah-langkah berikut.

  • Lubangi atau gali tanah yang ada di sekeliling tanaman hingga berbentuk parit kecil
  • Ambil pupuk NPK sebanyak ½ – 1 sendok, sesuaikan dengan usia tanaman
  • Taburkan butir pupuk tersebut secara merata di parit kecil yang telah digali sebelumnya
  • Tutup parit menggunakan tanah hingga pupuk tertimbun dengan sempurna

Sebagai catatan, hindari untuk memberikan pupuk NPK pada tanaman dengan dosis lebih dari 1 sendok teh. Hal ini disebabkan karena jumlah tersebut justru akan membunuh tanaman. Namun, jika dosisnya sudah sesuai, Anda hanya perlu beberapa waktu hingga pupuk larut di tanah.

Pupuk tersebut kemudian terserap oleh tanaman hingga membuatnya menjadi lebih subur. Waktu yang efektif untuk menabur pupuk NPK adalah pagi hari hari, tepatnya sebelum matahari bersinar terang. Jadi, usahakan untuk memperhatikan waktu pemupukan agar hasilnya lebih maksimal.

Pemupukan tanaman menggunakan NPK harus dibiarkan selama 2 minggu. Setelah itu, pupuk kembali menggunakan pupuk organik yang terbuat dari bahan-bahan alami. Misalnya, pupuk kompos dari daun-daun dan kotoran hewan maupun pupuk organik cair dari sampah dapur.

b. Media Tanam Pot

Jika menabur pupuk pada tanaman yang ditanam langsung pada tanah dengan membuat parit kecil, maka berbeda dengan tanaman pot. Anda hanya perlu menaburkan keempat sisi pot, termasuk bagian kiri, kanan, belakang, dan depan.

Pastikan agar pupuk NPK tersebut tidak mengenai daun maupun batang tanaman. Hindari juga untuk menaburkan pupuk terlalu dekat dengan tanaman karena dapat menghambat proses pertumbuhannya.

Misalnya, dengan memberi jarak 10 cm dari batang. Agar lebih mudah, Anda dapat menaburkan pupuk NPK di dekat bibir pot kemudian siram secukupnya. Sebagai alternatif, Anda juga dapat membuat lubang pada area tersebut kemudian masukkan pupuk NPK lalu tutup dengan tanah.

2. Menyiram

Cara menggunakan pupuk NPK selanjutnya adalah dengan melarutkannya kemudian menyiram ke tanaman. Cara ini lebih cocok digunakan akan akar tanaman dapat menyerap nutrisi yang ada dalam pupuk yang telah larut secara langsung tanpa membutuhkan banyak waktu.

Untuk melarutkan pupuk, Anda dapat menggunaka perbandingan 1:3. Artinya, pupuk NPK sebanyak 1 sendok makan akan dilarutkan ke dalam 3 liter air bersih. Dalam hal ini, Anda harus menyiapkan wadah untuk menyimpan larutan air dan pupuk kemudian diaplikasikan pada tanaman dengan cara:

  • Isi ember dengan air bersih sebanyak 3 liter
  • Masukkan pupuk NPK sebanyak 1 sendok makan
  • Aduk secara merata hingga butir-butir pupuk larut dengan sempurna
  • Siapkan gayung kecil untuk mengambil larutan pupuk
  • Ambil larutan pupuk sebanyak ½ gayung lalu siram ke bagian akar tanaman

Selain 1:3, sebagian petani juga menggunakan perbandingan 1:5, yaitu 1 sendok pupuk NPK dilarutkan kedalam 5 liter air bersih. Takaran tersebut cocok digunakan untuk tanaman hias seperti aglonema, agar daunnya menjadi lebih terang, subur, dan berkilau.

Pupuk yang telah larutkan juga lebih cepat menyerap daripada pupuk yang hanya ditabur. Oleh karena itu, Anda hanya membutuhkan selang waktu satu minggu untuk melakukan pemupukan selanjutnya. Akan tetapi, pastikan seluruh butiran pupuk telah hancur dan larut sebelum diaplikasikan.

Jika sulit larut, Anda dapat mengecek kembali keaslian dari pupuk NPK yang telah dibeli. Hal ini disebabkan karena NPK asli mudah larut sedangkan NPK palsu yang juga banyak diperjualbelikan memiliki bulir yang keras, tidak mudah larut, bahkan ada yang tidak bisa larut sama sekali.

Baca Juga: 2 Cara Memberi Pupuk NPK Pada Tanaman Cabe

Kesimpulan

Sebagai penutup dan menjadi kesimpulan, pupuk NPK dikenal sebagai pupuk majemuk karena mengandung lebih dari satu unsur hara, yaitu nitrogen, fosfor, dan kalium. Adapun cara menggunakan pupuk NPK ada 2 adalah dengan menabur secara langsung atau melarutkannya ke dalam air kemudian menyiram pada akar tanaman.

Bagikan: