Memahami proses pembuatan pupuk organik sekaligus menerapkannya sendiri di rumah bisa menjadi salah satu solusi untuk para petani saat sedang menghadapi kelangkaan pupuk kimia. Ya, para petani sudah beberapa kali mengalami kesulitan mendapatkan pupuk kimia akibat kelangkaan.

Sekalinya bisa didapatkan, harganya cukup mahal. Di sisi lain, sampah adalah hal yang sangat mudah ditemukan, baik sampah organik maupun sampah anorganik. Khusus untuk sampah organik, ini sebenarnya adalah sesuatu yang bisa disulap menjadi hal yang berguna.

Pupuk organik ini sendiri secara umum ada yang cair dan ada yang padat. Nah, proses pembuatan kedua jenis pupuk organik ini sedikit berbeda. Meskipun demikian, cara pembuatannya sama-sama mudah.

Bahan-bahannya tidak sulit untuk ditemukan dan kalau Anda membuatnya, justru bisa menghemat pengeluaran saat merawat tanaman. Lalu bagaimana proses dan cara pembuatan pupuk organik selengkapnya? Berikut informasinya.

Proses Pembuatan Pupuk Organik Lengkap Padat dan Cair

1. Proses Pembuatan Pupuk Organik Cair

Proses Pembuatan Pupuk Organik Cair

Sebelumnya perlu diketahui bahwasanya pupuk organik cair itu tidak dapat dijadikan sebagai pupuk utama dalam hal perawatan tanaman. Alasannya adalah karena nutrisi yang terdapat dalam pupuk cair rentan terbawa dan terangkut saat erosi.

Akan tetapi memang pupuk jenis ini lebih mudah dicerna tanaman. Jika diaplikasikan pada batang, bunga dan daun, pupuk organik cenderung lebih efektif daripada ketika diterapkan pada media tanam, kecuali kalau Anda menanam tanaman tersebut dengan metode hidroponik.

Sedangkan untuk cara dan proses yang harus dilalui dalam membuat pupuk organik sebagai berikut:

Siapkan berbagai bahan yang diperlukan yang terdiri atas:

  • Air bersih secukupnya
  • EM4 atau bioaktivator 50 ml
  • Gula merah 100 gram
  • Bahan hijauan bisa terdiri atas daun leguminosa, gedebong pisang dan jerami sebanyak 30 kg
  • Dedak setengah karung
  • Kotoran ayam 1 karung
  • Tong plastik yang kedap udara ukuran 100 liter
  • Selang aerotor transparan dengan diameter sekitar 0,5 cm sepanjang 1 meter
  • Botol plastik ukuran 1 liter

Cara

  1. Pastikan sudah ada lubang pada tutup tong sesuai dengan ukuran selang aerotor transparan
  2. Potong-potong semua bahan baku pupuk, jika sudah masukkan dalam tong dan jangan lupa masukkan air juga ke dalamnya. Pastikan bahwa perbandingannya 2:1 ya, 2 untuk bahan pupuk dan 1 untuk air
  3. Aduk-aduk sampai semua bahan tersebut tercampur merata
  4. Larutkan EM4 beserta gula merah ke dalam air sebanyak 5 liter. Aduk-aduk bahan tersebut dan jika sudah merata, bisa langsung masukkan dalam tong yang sebelumnya sudah diisi dengan bahan baku untuk pupuk
  5. Jika sudah, bisa langsung tutup tong dengan rapat. Selanjutnya tinggal masukkan saja selang melalui lubang yang sudah dibuat pada tutup tong tadi. Rekatkan lubang selang tadi sehingga sehingga benar-benar tidak ada celah untuk udara masuk. Adapun ujung selang yang lainnya dimasukkan dalam botol bekas yang sebelumnya sudah diberi air
  6. Pastikan bahwa tong dan botol tadi tertutup dengan rapat karena proses pembuatan pupuk akan dilakukan secara anaerob. Adapun keberadaan selang ini dimaksudkan agar suhu adonan tetap stabil dan gas yang dihasilkan dari proses ini bisa terbuang tanpa perlu ada udara luar yang masuk dalam tong
  7. Diamkan bahan pupuk tadi sekitar 7 hari sampai dengan 10 hari. Jika nanti saat tutup tong sudah dibuka Anda bisa mencium bau seperti bau tape, bisa dikatakan adonan pupuk sudah matang
  8. Jika sudah demikiann, Anda tinggal menyaring adonan pupuk untuk memisahkan ampas dengan cairannya. Dalam hal ini, Anda bisa menggunakan saringan dari kain
  9. Cairan yang dihasilkan bisa dimasukkan dalam botol baik plastik maupun kaca dan pastikan juga untuk ditutup rapat. Setelah melalui berbagai proses tersebut, pupuk cair sudah siap untuk digunakan

Ampas hasil pembuatan pupuk cair sebenarnya bisa Anda gunakan untuk membuat pupuk organik padat.  Sedangkan untuk pupuk organik cairnya sendiri, kalau Anda mengemasnya dengan baik, akan bertahan hingga 6 bulan lamanya.

Baca Juga: Pupuk Untuk Terong Agar Berbuah Lebat Sesuai Masa Tanamnya

2. Proses Pembuatan Pupuk Organik Padat

Proses Pembuatan Pupuk Organik Padat

Sekali lagi, untuk membuat pupuk organik yang padat, caranya tidak jauh berbeda dari pembuatan pupuk organik cair. Hanya saja, kalau untuk membuat pupuk organik yang cair Anda harus memisahkan ampas dengan sarinya sebagai langkah terakhir.

Nah, langkah tersebut tidak ada kalau Anda membuat pupuk organik padat. Pupuk organik pada ini bisa dibuat dari kotoran sapi. Adapun proses pembuatan pupuk organik dari kotoran sapi yang dimaksud sebagai berikut:

Siapkan berbagai alat dan bahan yang diperlukan yang terdiri atas:

  • Kotoran sapi sebanyak 2 ton, atau bisa juga dicampur dengan kotoran ternak yang lain
  • Jerami yang sudah dicacah secukupnya
  • Aram sekam secukupnya
  • Dedaunan atau bisa juga bubuk gergaji secukupnya
  • Gula pasir 5 sdm
  • EM4 5 sdm
  • Air 20 liter
  • Karung goni
  • Sarung tangan
  • Cangkul
  • Sekop

Cara

  1. Tempatkan media pembuatan pupuk di area yang tidak terkena hujan dan tidak terkena matahari secara langsung
  2. Larutkan gula dan EM4 yang nantinya akan menjadi dekomposer
  3. Jika sudah, lanjutkan dengan mencampur kotoran ternak dengan sekam dan aduk-aduk semua bahan sampai tercampur merata
  4. Taburkan dekomposer pada adonan tadi dan aduk kembali supaya semua bahan tercampur dengan baik
  5. Taburkan bahan-bahan organik termasuk bubuk gergaji, dedak dan jerami lalu siram kembali dengan larutan dekomposer tadi
  6. Kalau sudah, bsa langsung tutup tumpukan bahan tadi dengan jerami dan karung goni. Pastikan Anda menutupnya cukup rapat ya
  7. Keesokan harinya, aduk-aduk adonan tadi supaya tercampur dengan merata lalu tutup kembali seperti sebelumnya
  8. Pastikan Anda memantau adonan pupuk ini setiap pagi dan sore hari. Usahakan untuk memakai sarung tangan dan masukkan tangan tersebut dalam adonan. Kalau tangan Anda merasa tidak kuat menahan panas yang keluar dari adonan, itu artinya adonan pupuk belum siap digunakan. Jadi aduk-aduk lagi dan tutup rapat kembali

Mudah bukan pembuatan pupuk organik yang berbentuk padat? Secara umum, setelah empat hari pupuk organik padat sudah jadi. Tetapi untuk memastikannya, masukkan saja tangan Anda. Jika sudah tidak terasa panas dan tangan Anda mampu menahan panas adonan, itu artinya pupuk sudah siap dipakai.

Kesimpulan

Membuat pupuk organik baik padat maupun cair adalah hal yang sangat mudah. Anda hanya perlu menyiapkan peralatannya dan bahan-bahannya tidak sulit untuk didapatkan. Hal ini dikarenakan sampah adalah sesuatu yang dihasilkan manusia setiap harinya.

Begitupun dengan kotoran hewan ternak, Anda pasti tidak akan sulit untuk mendapatkannya. Hanya saja kalau Anda memperhatikan, proses pembuatan pupuk organik di atas baik yang cair maupun yang padat, semuanya sama-sama berkaitan dengan bau.

Jadi, silahkan dipahami dulu konsekuensi yang satu ini ya. Hal ini sebenarnya tidak mengherankan mengingat pembuatan pupuk organik di atas berhubungan erat dengan kotoran hewan. Tetapi kalau pupuk ini sudah jadi, Anda bisa skip sementara pembelian pupuk kimia. Selamat mencoba.

Baca Juga: 7 Jenis Pupuk untuk Tanaman Hias Supaya Tumbuh Subur

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses User Verification plugin to reduce spam. See how your comment data is processed.