Pengendalian hama tanaman sangat di butuhkan karena dapat jika tidak di lakukan maka akan menghambat pertumbuhan dan perkembangan tanaman secara optimal. Apalagi mengingat banyaknya jenis hama tanaman yang kini menjadi ancaman bagi petani. Lalu bagaimana ya cara pengendalian hama tanaman yang benar? Berikut penjelasan lengkapnya untuk kamu semua. Simak baik-baik ya!

Pengendalian Hama Tanaman Jagung

Pengendalian hama tanaman jagung harus di ketahui agar para petani bisa dengan mudah mengatasinya. Karena apabila jenis hama sudah di ketahui, maka pengendaliannya akan semakin mudah. Berikut beberapa informasi yang kami rangkum dari berbagai sumber, tentang pengendalian hama pada tanaman jagung:

Ulat Daun (Prodenia Litura)

Pengendalian hama tanaman jenis ini harus di lakukan dengan benar, karena ulat daun akan menyerang bagian ujung daun dan biasanya tanaman jagung yang berumur sekitar 1 bulan. Ketika daun tanaman jagung tumbuh, daunnya menjadi rusak.

Pencegahan dapat di lakukan dengan menyemprotkan insektisida yang sesuai. Jenis pestisida yang bisa di gunakan seperti folidol atau pestisida lain dengan dosis yang di anjurkan.

Lalat Bibit (Atherigona Exigua)

Tanaman jagung yang terserang hama ini akan timbul bekas gigitan pada daunnya, ujung daun akan layu, dan akhirnya tanaman jagung akan mati. Pengendalian hama ini dapat di lakukan dengan penyemprotan insektisida sesuai dosis.

Ulat Grayak Atau Ulat Agrotis

Bagian tanaman jagung yang terserang hama ini adalah batang yang masih muda, batang tersebut akan patah dan akhirnya tanaman jagung akan mati. Serangan hama ini terjadi pada malam dan siang hari. Ada 3 jenis ulat grayak/agrotis, yaitu:

  • Agrotis segetum: mempunyai warna hitam dan ulat ini banyak di jumpai pada dataran tinggi.
  • Agrotis ipsilon: mempunyai warna hitam kecoklatan dan ulat ini banyak di jumpai pada dataran tinggi maupun dataran rendah.
  • Kata seru Agrotis: mempunyai warna hitam dan banyak di jumpai pada Pulau Jawa.

Pengendalian hama ulat ini dapat di lakukan dengan penyemprotan insektisida yang sesuai dan menggunakan dosis yang di anjurkan.

Baca Juga : 10 Penyakit Hama Tanaman Jagung yang Harus Di Waspadai

Penggerek Daun Dan Penggerek Batang

Ulat sesamia inferens dan pyrasauta nubiliasis menyerang ruas batang bawah dan titik tumbuh tunas daun tanaman jagung. Pengendalian hama ini dapat di lakukan dengan cara penyemprotan menggunakan insektisida sesuai dosis.

Ulat Tongkol (Heliothis Armigera)

Tanaman jagung yang terserang hama ini akan menimbulkan bekas gigitan pada biji dan terowongan pada tongkol jagung. Pengendalian hama ini dapat di lakukan dengan penyemprotan menggunakan Furadan 3G atau insektisida yang sesuai dan dengan dosis yang di anjurkan.

Belalang

Jenis belalang yang sering menyerang tanaman jagung adalah Oxyca chinensis dan juga Locusta sp. Hama ini biasanya menyerang tanaman jagung pada daun muda. Pengendalian hama ini dapat di lakukan dengan melepaskan predator alami seperti burung atau laba-laba, atau dengan menggunakan biopestisida.

Pengendalian Hama Tanaman Cabai

Hama tanaman cabai dapat di di kendalikan dengan beberapa metode mudah. Pengendalian hama di lakukan dengan menggabungkan berbagai cara untuk mengurangi intensitas serangan hama sehingga tidak merugikan perekonomian dan aman bagi lingkungan. Pengendalian dilakukan secara kultur teknis, mekanis, hayati, dan kimiawi. Seperti:

Hayati

Pengendalian hama menggunakan hayati dengan cara melindungi dan mendukung kehidupan musuh alami. Menjaga keseimbangan ekosistem musuh alami hama penting di lakukan untuk mencegah populasi hama di lapangan. Terdapat beberapa musuh alami yang berperan sebagai predator, parasitoid dan patogen hama kutu daun.

Kimiawi

Pengendalian hama menggunakan bahan kimia beracun atau zat lain (pestisida) yang melindungi tanaman dari hama. Pestisida yang di pilih harus efektif dan telah mendapat izin atau registrasi. Insektisida yang di gunakan misalnya Abamax yang efektif membasmi hama termasuk kutu daun pada tanaman cabai. Jika kamu melihat gejala atau menemukan tungau pada tanamanmu, segera gunakan Abamax.

Abamax merupakan insektisida yang memiliki bahan aktif abamektin. Abamax dapat di lakukan dengan menggunakan konsentrasi 0,5-1 ml/l. Penyemprotan sebaiknya di lakukan pada malam hari. Dalam penggunaan insektisida tetap perlu memperhatikan 6T yaitu tepat sasaran, tepat jenis, tepat mutu, tepat waktu, tepat dosis, dan tepat cara pengaplikasiannya.

Baca Juga : Ini Dia Hama Tanaman Cabai dan Penyakit yang Menyerangnya

Mekanis

Pengendalian di lakukan dengan cara membunuh secara mekanis, menghalangi (barrier) atau mengumpulkan hama dengan cara manual.

Kultur Teknis

Pengendalian hama tanaman cabai juga bisa di lakukan dengan menggunakan kultur teknis. Ini akan menjadikan kondisi tanaman kurang sesuai bagi hama untuk hidup dan berkembang. Dengan demikian tanaman akan tubuh sehat dan terhindar dari hama pengganggu.

Pengendalian Hama Tanaman Kelapa Sawit

Dalam proses budidaya tanaman kelapa sawit. Hingga saat ini masih banyak kendala yang dapat menurunkan produktivitas tanaman kelapa sawit, diantaranya adalah serangan hama dan penyakit. Hama tersebut menyerang tanaman kelapa sawit sehingga menyebabkan tanaman kelapa sawit tidak dapat menghasilkan buah.

Oleh karena itu, perlu di ketahui jenis dan penyakit penting pada tanaman kelapa sawit agar petani yang menanam kelapa sawit dapat melakukan tindakan pengendalian yang tepat. Berikut beberapa jenis hama pada tanaman kelapa sawit beserta cara pengendaliannya:

Hama Ulat Api

Hama Ulat Api (Setora nitens) merupakan hama ngengat yang aktif pada malam hari. Sedangkan pada siang hari hama ini berada pada pelepah atau tumpukan daun-daun yang di buang. Hama ini mulai menyerang tanaman kelapa sawit dengan bertelur pada permukaan bawah daun kelapa sawit.

Larva menyerang tanaman dengan memakan daun, meninggalkan batang daun. Serangan ulat api secara besar-besaran menyebabkan daun mati dan mengering seperti bekas hangus. Infestasi yang paling parah dapat mengakibatkan hilangnya sekitar 90% daun. Kamu bisa mengendalikan hama ini dengan cara mudah, yaitu:

  1. Pengendalian hayati menggunakan larva parasitoid Trichogramma
  2. Penggunaan Granulosis Baculovirus, MNPV (Multiple Nucleo Polyhedro Viruses) dan jamur
  3. Pengendalian mekanis dengan memusnahkan larva atau ulat dan pupa di lapangan.

Kumbang Tanduk Oryctes

Kumbang bertanduk (Oryctes rhinoceros) umumnya menyerang tanaman kelapa sawit yang masih muda. Serangan hama ini dapat menurunkan produksi tandan buah segar (TBS) dan dapat menyebabkan kematian tanaman muda.

Hama cacing tanduk yang menyerang titik-titik tanaman kelapa sawit dapat menyebabkan pembusukan dan kematian tanaman kelapa sawit. Kamu dapat mengendalikan hama ini menggunakan cara:

  1. Penggunaan feromon merupakan insektisida alami yang lebih murah dan ramah lingkungan.
  2. Sanitasi lingkungan dengan membakar sampah dan pohon palem agar larva atau ulat kumbang bertanduk mati.
  3. Pengendalian hayati menggunakan jamur Metharrizium anisopliae dan virus Baculovirus oryctes.

Penggerek Tandan Buah

Penggerek tandan buah (Tirathaba mundella) bertelur pada tandan buah sawit. Telur tersebut menetas menjadi larva atau ulat yang akan menembus buah sawit. Hama jenis ini menyerang tanaman kelapa sawit muda yang berumur sekitar 3-4 tahun.

Gejala serangan penggerek tandan adalah adanya bekas karat berupa kotoran dan serabut tumbuhan pada permukaan bunga dan buah sawit. Ulat ini memakan bunga jantan dan betina. Bunga yang terserang akan terkulai dan rontok. Petani dapat mengendalikan hama penggerek tandan buah dengan cara:

  1. Sanitasi lingkungan dengan membuang dan memusnahkan buah-buahan busuk yang terserang penggerek tandan.
  2. Lakukan pengendalian gulma untuk mengurangi kelembapan.
  3. Pemantauan hama dengan mengamati jumlah dan intensitas serangan terhadap tandan buah sawit setiap bulannya.
  4. Tindakan pengendalian di perlukan jika terdapat 30% tanaman kelapa sawit yang setidaknya satu tandan buahnya terserang hama ini, hingga 50% (pada tanaman muda) atau 60% (pada tanaman tua).

Demikianlah cara pengendalian hama tanaman yang benar dari kami untuk kamu ketahui. Semoga bermanfaat!

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses User Verification plugin to reduce spam. See how your comment data is processed.