Kopi Gayo adalah varietas kopi arabika yang berasal dari dataran tinggi Gayo, Aceh Tengah. Kopi jenis ini merupakan komoditas unggulan di Indonesia. Dan lebih hebatnya lagi, jenis kopi Gayo sudah di sertifikasi oleh Fair Trade Certified dari Organisasi Internasional Fair Trade.
Selain itu, kopi Gayo juga menerima sertifikat IG, yaitu Indikasi Geografis yang di serahkan oleh Kemenkumham RI dan di tanam pada ketinggian sekitar 1.000 hingga 1.700 meter di atas permukaan laut.
Kopi jenis ini memiliki beberapa keunggulan, makanya sangat cocok bagi kamu pecinta kopi. Lalu apa saja keunggulan tersebut? Berikut adalah penjelasannya.
Keunggulan Kopi Gayo Adalah
Kopi Gayo adalah jenis kopi yang memiliki karakteristik rasa kuat dan khas. Jadi, rasanya itu tidak pahit karena keasaman kopinya rendah. Oleh karena itu, kopi Gayo kerap menjadi bahan campuran berbagai minuman rumahan.
Selain punya karakteristik yang khas, kopi Gayo juga memiliki beberapa cara seperti penanaman yang menjadi keunggulannya. Kopi Gayo lebih unggul dari yang lain karena faktor berikut:
Varietas Kopi Berkualitas Terbaik
Keunggulan pertama kopi Gayo adalah berasal dari varietas kopi berkualitas terbaik. Petani di dataran tinggi Gayo menanam kopi dengan kualitas terbaik, antara lain varietas Gayo 1 dan Gayo 2, serta P88. Ketiganya telah di akui sebagai varietas kopi unggulan di Indonesia.
Varietas Gayo 1 dan Gayo 2 merupakan hasil persilangan antara varietas Typica dan varietas Timor. Dimana varietas ini memiliki ketahanan yang baik terhadap hama dan penyakit, serta produktivitas yang tinggi. Varietas Gayo 1 memiliki rasa manis, sedangkan varietas Gayo 2 memiliki rasa yang asam.
Sedangkan untuk varietas P88 merupakan hasil persilangan antara varietas Catimor dan varietas Caturra. Varietas ini memiliki kualitas rasa yang sangat baik, dengan aroma yang harum dan keasaman seimbang. Selain itu varietas P88 juga memiliki ukuran biji besar dan berat.
Penanaman Kopi di Dataran Tinggi yang Ideal
Tempat perkebunan kopi dan iklim di sana juga menjadi keunggulan tersendiri. Kopi Gayo di tanam pada wilayah dataran tinggi dengan ketinggian di atas 1.000 meter atas permukaan laut, sedangkan kondisi tanahnya berbukit-bukit.
Hal ini mengoptimalkan proses produksi organik, dan itulah mengapa jenis kopi ini memiliki cita rasa begitu khas. Menurut penelitian, ketinggian tempat penanaman kopi berpengaruh terhadap kualitas rasa kopi.
Semakin tinggi tempat penanaman, semakin rendah suhu udara dan semakin lama masa pertumbuhan kopi. Hal ini membuat biji kopi menjadi lebih padat dan memiliki kandungan gula yang lebih tinggi.
Kandungan gula ini akan berubah menjadi asam-asam organik yang memberikan rasa dan aroma khas pada kopi. Selain itu, iklim pada dataran tinggi Gayo juga mendukung pertumbuhan kopi. Iklim di sana bersifat tropis basah, dengan curah hujan yang tinggi dan suhu udara sejuk.
Dimana iklim yang demikian akan membuat tanaman kopi tetap hijau dan subur sepanjang tahun. Iklim ini juga mengurangi risiko kekeringan dan kebakaran yang dapat merusak tanaman kopi.
Baca Juga : Kopi Terkenal di Indonesia dengan Cita Rasa Khas
Melalui Pengolahan Basah oleh Petani Kopi Gayo
Pada proses kopi basah, buah kopi yang sudah di sortasi langsung masuk ke dalam proses pengupasan kulit buahnya. Pada proses ini, buah kopi dan air di masukkan secara bersamaan ke dalam silinder pengupas, lalu biji kopi kupasan di rendam dalam bak air.
Setelah itu, kopi di biarkan untuk fermentasi, atau di fermentasi dengan cara menyimpan biji kopi basah dalam kotak kayu atau karung goni. Proses fermentasi umumnya memerlukan waktu 12-36 jam. Setelah fermentasi, kopi biji kopi di cuci bersih kemudian melalui proses pengeringan.
Sistem Penanaman Kopi Secara Organik
Seperti di ketahui, kopi Gayo merupakan salah satu jenis kopi organik. Petani kopi juga menanam kopinya dengan mengikuti sistem pertanian organik yang memperhatikan berbagai aspek. Jadi, tidak heran jika jenis kopi ini memiliki lebih banyak manfaat.
Di bandingkan dengan jenis kopi lainnya. Faktanya, kopi Gayo telah menjadi komoditas panas pada pasar internasional. Sistem pertanian organik adalah sistem pertanian yang mengutamakan keseimbangan ekologi, kesehatan manusia, dan kesejahteraan sosial.
Tentu saja sistem ini tidak menggunakan bahan kimia sintetis, seperti pupuk, pestisida, herbisida, dan hormon. Selain itu, sistem organik juga tidak menggunakan tanaman transgenik atau rekayasa genetika. Sistem ini mengandalkan sumber daya alam yang tersedia, seperti kompos, pupuk hijau, dan pengendalian hama secara alami.
Jenis Kopi Gayo
Kopi Gayo terdiri dari beberapa jenis, tergantung pada varietas, ketinggian, dan proses pengolahannya. Berikut adalah beberapa jenis kopi Gayo yang wajib kamu coba, yaitu:
Bergendal
Bergendal merupakan jenis kopi dengan varian Arabika. Nama Bergendal berasal dari bahasa Belanda, “berg” – gunung dan “dal” – lembah. Nah, petani menanam kopi ini di perkebunan Bener Meriah, Aceh, dengan ketinggian 1.200-1.500 meter di atas permukaan laut.
Sedangkan, cita rasa kopinya seperti buah-buahan yang berasa spicy beraroma herbal. Dan punya tingkat keasaman rendah.
Rasuna
Rasuna adalah jenis kopi Gayo yang juga berasal dari varian Arabika. Nama Rasuna di ambil dari nama seorang pahlawan wanita asal Aceh, Cut Nyak Dhien.
Petani menanam kopi ini di perkebunan Takengon, Aceh, dengan ketinggian 1.300-1.600 meter di atas permukaan laut. Cita rasa kopinya seperti cokelat, karamel, rempah-rempah dan punya tingkat keasaman sedang.
Baca Juga : Kopi Terkenal di Indonesia dengan Cita Rasa Khas
Rambung
Jenis selanjutnya adalah Rambung yang punya biji dengan ukuran paling besar kalau di bandingkan dengan kopi Arabika lainnya, yang ada di tanah Gayo. Kopi Rambung ini berkembang pesat dan karena laju pertumbuhannya, petani kopi membutuhkan lebih banyak lahan untuk menanamnya.
Jenis rambung ini juga merupakan varietas tertua di Pegunungan Gayo yang kini semakin langka. Hal ini di karenakan kopi Rambung lebih rentan terhadap hama dan penyakit daripada varietas lainnya. Kopi Rambung memiliki rasa manis, fruity, serta herbal, dengan tingkat keasaman yang sedang. Kopi Rambung cocok untuk kamu yang suka kopi dengan rasa kompleks dan berbeda.
Sidikalang
Kopi Sidikalang ini di budidayakan pada ketinggian 1.500 meter di atas permukaan laut. Dimana jenis kopi Sidikalang ini memiliki masa hidup yang panjang, tapi hanya jika di rawat dan proses yang tepat.
Kopi Sidikalang juga tahan terhadap penyakit karat daun yang sering menyerang tanaman kopi. Sidikalang memiliki rasa yang kaya, full body, dan beraroma rempah-rempah.
Kopi Sidikalang juga memiliki tingkat keasaman tinggi, sehingga memberikan sensasi segar di lidah. Itulah mengapa jenis kopi Sidikalang sangat cocok untuk kamu yang suka kopi dengan rasa yang kuat dan berani.
Lini Ethiopia
Lini Ethiopia merupakan varietas kopi Arabika yang pertama kali masuk ke Indonesia pada tahun lalu. Varietas ini kemudian di bawa ke Aceh dan di tanam pada dataran tinggi Gayo. Lini Ethiopia mempunyai rasa berbeda-beda, tergantung pada tempat penanamannya.
Namun, secara umum, Lini Ethiopia memiliki rasa floral, citrus, dan cokelat, dengan tingkat keasaman yang tinggi. Lini Ethiopia juga memiliki aroma yang sangat harum dan menyenangkan.
Demikianlah penjelasan mengenai kopi gayo adalah varian kopi arabika unggulan dari aceh tengah serta berbagai jenisnya. Kami harap penjelasan di atas dapat bermanfaat bagi kamu para pecinta kopi.