Bagaimana cara menanam padi? Padi  sudah menjadi bahan makanan pokok hampir di seluruh  masyarakat indonesia.  Tanaman yang  termasuk dalam suku padi-padian atau poaceae ini sudah  memenuhi kebutuhan karbohidrat utama masyarakat Indonesia sejak berabad-abad lamanya.

Kebutuhan masyarakat  yang begitu tergantung pada tumbuhan ini menyebabkan tanaman ini dibudidayakan secara besar-besaran di  hampir setiap wialyah. Kecukupan dan keberhasilan budidaya tanaman padi merupakan faktor penentu untuk mencukupi permintaan pasar akan suplai beras/padi yang terus meningkat setiap waktunya.

Tanpa tanaman padi ini, tentu saja manusia tidak bisa lagi mengkonsumsi nasi ataupun olahan lain yang mengguanakan tepung berbahan dasar padi sebagai bahan utamanya.  Lalu bagaimana cara menanam padi untuk mendapatkan hasil yang memuaskan? Yuk simak di bawah ini.

Bagimana Cara Menanam Padi Untuk Hasil Yang Memuaskan

Tanaman padi harus terus ditanam dan dikembangkan oleh para petani di Indonesia. Belakangan ini pula,  gabah/padi ini juga memiliki nilai ekonomi yang tinggi di pasar. Oleh karena itu diharapkan semakin banyak petani yang mulai dan terus mengembangkan budidaya tanaman ini.

Mengingat hal itu tentunya budidaya padi ini bisa menjadi peluang bisnis baru yang bisa memberikan banyak keuntungan bagi Anda sekalian.  Jika Anda tertarik untuk menanam padi sebagai peluang bisnis, disini akan disajikan bagaimana cara menanam padi yang baik dan benar, serta memberikan Anda hasil yang memuaskan.

Siapkan Lahan

Lahan merupakan salah satu komponen paling penting jika Anda ingin bercocok tanam dengan tanaman jenis ini. Berikan tanah kosong yang subur dan juga telah dibersihkan dari rumput dan gulma yang dirasa akan mengganggu perkembangan tanaman.

Untuk meningkatkan kesuburan tanah yang akan digunakan sebagai lahan penanaman ini, Anda perlu menyirami tanah hingga gembur dan lunak, lalu jika perlu bajak juga dengan traktor, lalu sirami lagi dengan ketinggian 5-10 cm, dan diamkan media tanam tersebut selama hampir kurang lebih 2 minggu agar semua racun dapat dinetralkan.

Pemilihan Benih

Pastikan benih yang di gunakan tidak kadaluarsa, bersih dan bebas hama, juga memiliki potensi hasil panen yang tinggi. Pastikan  benih padi juga tahan terhadap penyakit. Benih pada tanaman padi yang akan Anda pakai harys terlebih dahulu di  uji untuk mengetahui bagaimana kualitasnya. Pengujian ini di lakukan dengan cara merendam kurang lebih sekitar 100 biji padi dalam air.

Setelah dua belas jam lamanya, Anda perlu melakukan identifikasi tentang perubahan benih padi tersebut. Jika lebih dari 90% benih berkecambah, berarti benih tersebut adalah benih berkualitas unggul dan memiliki mutu yang tinggi. Tentunya benih yang unggul dan berkualitas tinggi ini sangat cocok untuk Anda budidayakan.

Jika benih-benih itu tidak menunjukkan tanda-tanda seperti yang sudah di sebutkan di atas, itu berarti benih tersebut tidak di anjurkan untuk lanjut di budidayakan. Setelah menentukan benih padi yang akan di jadikan bibit, maka pembibitan bisa langsung Anda lakukan.

Persemaian Padi

Setelah proses pemilihan benih  padi selesai Anda lakukan, maka lakukan proses semai pada benih padi unggul ini. Agar bibit padi tumbuh dengan subur dan sehat, pada lahan persemaian yang akan di gunakan taburkan pupuk kandang atau pupuk organik lain. Kemudian bisa Anda semprot dengan menggunakan Black Bos yang mempunyai kandungan bakteri baik  yang berguna  untuk  meningkatkan kualitas lahan, mencegah penyakit berupa busuk akar, busuk batang, bercak daun, dan banyak lainnya.

Black bos ini juga bisa memperbaiki kondisi tanah yang rusak.Lakukan proses ini di media khusus semai atau bisa juga langsung di tanah.Penyemaian ini sebaiknya Anda lakukan 25 hari sebelum hari tanam. JIka itu sudah selesai, Anda bisa mulai menebarkan benih padi unggul pada lahan persemaian. Selanjutnya lahan tersebut bisa di airi air secara terus-menerus hingga kira-kira mencapai tinggi 1 cm.

Baca juga : Cara Mudah Menanam Anggrek Untuk Pemula

Menanam Padi

Cara menanam padi yang baik dan menguntungkan adalah ketika proses penyemaian  benih padi telah tumbuh dengan sempurna. Ciri benih yang baik setelah proses penyemaian adalah ketika jumlah daun mencapai 5 sampai 6 helai, dan tinggi daun mencapai 22 cm sampai 25 cm. Lalu pindahkan bibit dari persemaian ke media tanam, hati-hati jangan sampai merusak tanaman padinya.

Tempatkan bibit atau benih secara hati-hati ke dalam lubang yang telah Anda siapkan. Sebaiknya untuk satu lubang tanam dengan lebar 2 cm sampai 15 cm berikan dua atau tiga bibit padi saja.

Penyiangan

Agar penyerapan unsur hara dapat terserap dengan baik dan sempurna oleh tanaman padi, salah satu upaya yang bisa Anda lakukan adalah dengan mengurangi tingkat persaingan rumput pengganggu atau gulma. Oleh karena itu, perlu di lakukan proses penyiangan ini minimal 2 kali dalam setiap musim.

Pengendalian Hama

Hama di lahan  penanaman padi biasanya berupa kumbang padi, belalang, dan tikus. Untuk mengendalikan hama-hama itu Anda dapat menggunakan pestisida, namun sebaiknya itu  jangan di lakukan jika masih ada predator alami bagi hama tersebut.

Jika predator alami hama ini mulai mengganggu Anda dan tanaman padi, hancurkan mereka dan beralihlah ke pestisida organik yang mampu mengendalikan hama itu.

Memupuk Padi

Tanaman padi ini juga memerlukan unsur hara yang cukup sesuai dengan fase pertumbuhannya sendiri. oleh karena itu pemberian pupuk  harus sesuai dengan kebutuhan padi. pada fase vegetatif, berikan pupuk yang di dalamnya mengandung unsur nitrogen yang tinggi berikan juga pupuk dengan unsur fosfor dan kalium di dalamnya.

Kemudian pada fase generatif berikanlah pupuk yang hanya mengandung unsur fosfor dan kalium yang tinggi. Selain pupuk makro, Anda juga harus menggunakan pupuk mikro karena meskipun kebutuhan unsur mikro tanaman padi sedikit, namun jika tanaman padi kekurangan unsur tersebut maka hasil panen nantinya tidak akan optimal.

Memanen

Umumnya padi yang baik sudah bisa dipanen setelah tiga bulan dari masa tanam. Namun, ada beberapa ciri khusus saat tanaman padi benar-benar siap untuk  dipanen, yaitu bulirnya yang  tampak berwarna kuning keemasan. Ciri lainnya adalah batangnya sudah  bengkok, tandanya padi tersebut sudah terisi.

Cara panen ini bisa  Anda lakukan dengan cara manual yaitu menggunakan sabit dengan cara memotong pangkal batang bawah padi, atau bisa dengan mesin pemotong jika Anda ingin  menghemat waktu. Panen harus di lakukan serentak dalam satu lahan, hal itu  untuk mengurangi risiko padi di serang hama. Padi ini juga  harus dipanen pada waktu yang tepat.

Hal ini sangat  penting agar Anda tidak mengalami kegagalan panen akibat tanaman padi yang sudah rusak. Setelah itu segera simpan hasil panen Anda setelah kering di lumbung.

Nah, Itulah jawaban dari pertanyaan bagaimana cara menanam padi yang baik dan benar, jika Anda melakukannya  dengan benar maka hasilnya tentu akan memuaskan dan juga menguntungkan. Semoga dengan ini banyak generasi muda yang mulai peduli dengan sektor pertanian Indonesia dan banyak juga  yang mulai mencintai dunia pertanian.

Karena profesi sebagai petani bukanlah profesi  yang buruk dan kuno jika Anda tahu bagaimana untuk melakukannya, di tambah pada masa sekarang  sudah banyak inovasi terbaru yang memberi banyak kemudahan untuk melakukannya.

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses User Verification plugin to reduce spam. See how your comment data is processed.