Budidaya terong hijau tidak membutuhkan lahan yang luas karena Sahabat bisa menggunakan polybag sebagai medianya. Tanaman dengan nama latin Solanum melongena ini merupakan jenis sayuran yang bisa tumbuh di hutan maupun kebun.

Ada berbagai jenis terong yang bisa dibudidayakan di rumah, seperti terong kopek, terong medan, terong gelatik, terong bogor, hingga terong import. Selain itu, ada terong yang dibedakan berdasarkan warnanya, yakni terong ungu, terong putih, dan terong hijau.

Sebagian orang mungkin hanya mengenal terong yang berbentuk lonjong, padahal masih ada jenis terong dengan bentuk lainnya, seperti bulat dan lancip di bagian ujungnya. Lantas, apakah budidaya setiap jenis terong berbeda-beda?

Artikel ini akan memberikan ulasan lengkap tentang budidaya salah satu jenis terong yang sering digunakan dan dijumpai di Indonesia, yakni terong hijau.

Baca juga:

Syarat Terong Hijau Bisa Tumbuh

Syarat Terong Hijau Bisa Tumbuh

Meski budidaya terong hijau cukup mudah dilakukan, tapi Sahabat harus tahu kondisi atau lingkungan seperti apa yang membuat tanaman terong hijau bisa tumbuh dan berbuah. Pada dasarnya, setiap tanaman memiliki kebutuhan nutrisi dan kondisi lingkungan yang berbeda.

Terong hijau bisa tumbuh di dataran rendah maupun tinggi dengan suhu udara sekitar 22 sampai 30 derajat celcius dan pH sekitar 6,8 sampai 7,3. Tanaman ini cocok ditanam saat musim kemarau karena terong hijau membutuhkan sinar matahari yang cukup untuk tumbuh.

Jika Sahabat ingin menanam terong hijau dengan baik, pastikan jenis tanah yang digunakan sesuai dengan kebutuhannya. Biasanya, terong hijau ditanam dalam media tanah yang kaya akan organik dan subur.

Selain itu, terong hijau juga bisa tumbuh dengan baik jika tanah yang digunakan berjenis lempung berpasir dan memiliki aerasi maupun drainase yang baik.

Budidaya Terong Hijau dengan Benar

1. Persiapan Bibit Terong Hijau

Persiapan Bibit Terong Hijau

Bibit terong bisa didapatkan dengan cara membeli di toko atau membuatnya sendiri dari buah terong hijau yang sudah ditanam sebelumnya. Jika Sahabat ingin membuat benih sendiri, pastikan buah terong hijau yang digunakan sudah matang dan membusuk di pohon.

Setelah itu, Sahabat bisa mengambil biji terong lalu menunggu selama 3 hari sampai bijinya benar-benar kering agar bisa digunakan sebagai benih terong hijau dalam budidaya. Namun, jika Sahabat ingin cara yang lebih praktis, maka membeli bibit terong hijau adalah pilihannya.

Pastikan kemasan bibit terong masih tertutup rapat, tidak ada semut maupun hama yang masuk ke dalam kemasan. Selain itu, periksa tanggal kadaluwarsa untuk memastikan kesegaran dari bibit terong hijau yang dibeli. 

2. Penyemaian Bibit Terong Hijau

Penyemaian Bibit Terong Hijau

Jika bibit terong hijau sudah tersedia, maka Sahabat bisa melakukan penyemaian dengan mengikuti beberapa langkah berikut ini:

  • Siapkan lahan sekitar 50x50cm lalu gemburkan tanah yang akan digunakan menggunakan cangkul.
  • Jangan lupa untuk menuangkan pupuk kandang alami atau pupuk kompos pada tanah yang sudah digemburkan agar kesuburan tanah penyemaian meningkat.
  • Selanjutnya, Sahabat bisa langsung menyebar bibit terong ke lahan persemaian secara merata dengan jarak yang pas. 
  • Setelah itu, tutup kembali bibit dengan tanah yang sudah digemburkan agar nantinya bisa tumbuh dengan baik.
  • Budidaya terong hijau akan semakin berhasil jika Sahabat menutup bagian atas lahan persemaian dengan ketinggian 30-40 cm agar bibit terong hijau tidak bertebaran ketika terkena air hujan atau disiram.
  • Setelah semua langkah di atas selesai dilakukan, Sahabat tinggal menunggu beberapa minggu sampai muncul 4-5 helai daun agar bibit terong hijau bisa segera dipindahkan ke dalam polybag.

3. Persiapan Polybag dan Media Tanam Terong Hijau

Persiapan Polybag dan Media Tanam Terong Hijau

Proses persemaian yang sudah selesai dilakukan membuat Sahabat harus segera mempersiapkan polybag dan media tanamnya. Sahabat bisa memulai langkah ini sekitar 2 hari sebelumnya agar media tanam lebih berkualitas untuk pengembangbiakan terong hijau.

Tidak sulit untuk mempersiapkan polybag dan media tanam terong hijau, Sahabat tinggal mengikuti beberapa langkah berikut:

  • Sediakan polybag dengan ukuran sedang, kurang lebih 40×50 cm.
  • Jangan lupa untuk menyiapkan tanah yang sudah digemburkan lalu tuangkan ke dalam polybag satu per satu, tapi jangan sampai penuh. Sisakan 10cm di bagian atas polybag agar bibit terong hijau bisa ditanam dengan baik.
  • Tambahkan pupuk kandang pada media tanah yang digunakan dengan perbandingan tanah dan pupuk kandang sebesar 3:1. Pupuk kandang ini mampu memenuhi kebutuhan nutrisi dari terong hijau agar tumbuh dengan baik.
  • Setelah itu, Sahabat harus menunggu sekitar 2 hari agar campuran tanah dan pupuk kandang lebih maksimal baru kemudian bibit terong hijau bisa ditanam.

4. Penanaman Bibit Terong Hijau

Penanaman Bibit Terong Hijau

Siapa bilang budidaya terong hijau itu sulit? Sahabat bisa melakukan budidaya ini dengan mudah jika mengikuti langkah yang sudah dijelaskan. Media tanam yang sudah siap bisa digunakan untuk menanam bibit terong hijau.

Pastikan Sahabat melakukan pencabutan bibit terong hijau secara perlahan dan hati-hati agar tidak merusak bagian akar. Cara yang bisa dilakukan adalah dengan melubangi tanah sedalam 5-10 cm menggunakan jari tangan atau tongkat kayu.

Setelah itu, bibit terong hijau bisa dimasukkan ke dalam lubang tersebut sebagai media tanam permanen. Pastikan Sahabat mengisi satu lubang dengan satu bibit terong hijau agar tidak berebut zat hara dalam tanah, begitu juga jaraknya harus dibuat pas.

5. Perawatan Tanaman Terong Hijau

Perawatan Tanaman Terong Hijau

Setelah penanaman terong hijau selesai dilakukan, Sahabat juga harus merawat tanaman tersebut agar buah terong yang dihasilkan sehat dan lebat. Beberapa perawatan penting yang harus dilakukan pada tanaman terong hijau adalah:

  • Penyiraman dilakukan setiap pagi dan sore hari, sesuai kondisi tanah dalam pot.
  • Menjaga tanaman terong agar terhindar dari berbagai rumput liar atau gulma yang bisa menghambat pertumbuhan tanaman terong hijau. Oleh karena itu, bersihkan atau cabut rumput liar yang tumbuh di sekitar tanaman terong hijau.
  • Pemupukan juga perlu dilakukan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dan zat hara, seperti Fosfat, Natrium dan Kalium.

6. Masa Panen

Masa Panen

Jika semua langkah budidaya terong hijau di atas sudah dilakukan dengan baik, maka Sahabat akan mendapatkan hasil buah terong hijau yang unggul. Biasanya, masa panen pertama terong hijau bisa dilakukan setelah berusia 70-80 hari sejak bibit dipanen.

Setelah itu, terong masih bisa tumbuh jadi masih bisa dilakukan panen selanjutnya dalam 3-7 hari sekali, tergantung pertumbuhan tanaman terong hijau. Sahabat bisa melakukan panen pada waktu yang tepat, yakni pagi atau sore hari.

Terong hijau yang sudah dipanen bisa langsung dijual, dimanfaatkan sebagai bahan masakan atau disimpan terlebih dahulu tapi jangan terlalu lama karena terong mudah layu.

Kesimpulan

Meski terlihat mudah, ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menanam terong hijau akan memberikan hasil yang memuaskan. Mulai dari persiapan bibit hingga cara panen yang tepat menjadi informasi penting yang harus dipahami sebelum melakukan budidaya.

Setelah berhasil, tidak ada salahnya Sahabat menekuni budidaya terong hijau dan menjadikannya ladang usaha yang menjanjikan maupun sekadar hobi untuk mengisi waktu luang agar lebih bermanfaat. 

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses User Verification plugin to reduce spam. See how your comment data is processed.