Salah satu cara untuk meningkatkan produktivitas budidaya tanaman cabe adalah dengan menggunakan cara menanam cabe yang benar. Mayoritas warga di Indonesia sangat gemar dengan makanan pedas. Jadi tidak heran jika tanaman cabe juga banyak dibudidayakan.
Terkadang harga cabe melambung tinggi diakibatkan terjadinya gagal panen. Banyaknya permintaan pasar akan cabe juga menjadikan harga cabe semakin meningkat. Oleh karena itu, banyak orang yang berminat untuk mencoba membudidayakan cabe atau sekedar menanam sendiri di pekarangan rumah.
Nah, bagaimana sih cara menanam cabe yang benar agar tumbuh subur dan tidak mengalami gagal panen? Apa saja syarat tumbuh dari tanaman cabe?
Simak penjelasan berikut yang akan membahas mengenai cara menanam cabe dengan tepat dan benar.
Baca juga:
- 6 Cara Merawat Tanaman Cabe Rawit Agar Cepat Berbuah & Lebat
- Cara Merawat Tanaman Cabe Rawit Agar Lebat
- 6 Cara Membasmi Kutu Putih pada Tanaman Cabe, Aman!
Syarat Tumbuh Tanaman Cabe
Sebelum membahas mengenai cara menanam cabe, sebaiknya pahami terlebih dahulu mengenai tanaman pedas yang satu ini. Adapun beberapa syarat yang harus terpenuhi untuk tumbuh kembang tanaman cabe, yakni:
- Membutuhkan media tanam berupa tanah yang mengandung zat organik.
- Tanah harus mempunyai tekstur yang gembur.
- Mempunyai media tanam dengan derajat keasaman sekitar 5,5 hingga 7,0.
- Suhu lingkungan sekitar 16 hingga 32 derajat celcius.
- Tumbuh di iklim dengan curah hujan antara 1500-2500 mm per tahun.
- Cabe tidak mampu tumbuh pada tanah yang memiliki genangan air.
- Ketika memasuki masa pemasakan dan pembungaan harus tercukupi atau terkena sinar matahari minimal 10 hingga 12 jam.
Cara Menanam Cabe yang Benar
Berikut beberapa langkah yang harus ditempuh untuk menanam cabe dengan benar agar menghasilkan tanaman yang subur:
1. Memilih Benih Cabe
Cara menanam cabe yang benar harus diawali dengan pemilihan benih cabe yang berkualitas. Dengan benih yang berkualitas, maka tanaman yang tumbuh juga akan berkualitas dan cepat berbuah. Benih cabe dapat diperoleh dari toko atau mengambil langsung dari biji cabe.
Apabila memilih untuk mengambil langsung biji dari buahnya, maka pastikan untuk memilih induk cabe yang berkualitas. Ciri induk tanaman cabe yang berkualitas adalah memiliki buah dan daun yang lebat.
Untuk mengambil biji cabe sebagai benih, maka harus mengambil dari cabe yang merah mengkilat serta tidak membusuk.
2. Mengeluarkan Biji Cabe
Setelah mendapatkan induk cabe yang berkualitas, maka langkah selanjutnya adalah mengeluarkan biji dari buahnya. Caranya adalah dengan membuat sayatan pada cabe atau membelahnya menjadi dua.
Biji yang ada di bagian dalam buah cabe dikeluarkan untuk dijadikan sebagai benih. Biji terbaik umumnya terletak pada bagian tengah buah.
3. Mengeringkan Biji Cabe
Tahap selanjutnya adalah melakukan pengeringan terhadap biji cabe dengan cara dijemur di bawah sinar matahari. Selain diletakkan di bawah sinar matahari, biji cabe juga harus diangin-anginkan agar cepat kering.
4. Menyeleksi Biji Cabe
Sebelum benih cabe memasuki proses penyemaian harus dilakukan seleksi terlebih dahulu. Cara yang digunakan untuk menyeleksi biji cabe adalah dengan memasukkannya dalam air mineral biasa atau larutan nutrisi.
Biji cabe yang dimasukkan dalam larutan atau air mineral didiamkan selama satu malam. Setelah satu malam maka dapat dipilih, biji yang dalam kondisi mengapung sudah tentu tidak dapat digunakan atau kosong.
5. Penyemaian
Cara menanam cabe yang benar selanjutnya adalah melakukan penyemaian untuk memperoleh bibit cabe. Media semai yang direkomendasikan ialah campuran tanah dengan sekam dan pupuk kandang. Gunakan perbandingan 2:1:1 untuk pembuatan campuran tanah.
Biji cabe yang berkualitas ditaburkan pada bagian atas campuran tanah dan ditutup secara tipis. Permukaan semai perlu ditutup dengan kain berwarna gelap dan mempunyai pori-pori besar. Sebaiknya media semai diletakkan pada ruangan yang minim penyinaran.
Tunggu proses penyemaian hingga benih cabe tumbuh tunasnya. Biasanya, tunas cabe akan tumbuh dalam kurun waktu 3 hingga 5 hari.
6. Pemindahan ke Media Tanam
Pemindahan bibit cabe ke media tanam dilakukan ketika bibit sudah setinggi 5 hingga 10 cm. Terdapat dua media tanam yang bisa digunakan, yakni hidroponik dan media tanam pot. Akan tetapi, cabe akan lebih mudah tumbuh dengan subur apabila menggunakan media tanam pot.
Berikut beberapa hal yang harus diperhatikan dalam mempersiapkan media tanam pot yang benar:
- Membuat campuran tanah dari pupuk, sekam, dan tanah dengan perbandingan 2:1:3.
- Lebih baik menggunakan pupuk organik dibandingkan dengan pupuk kimia.
- Media tanam berupa tanah perlu dilakukan penyemprotan air terlebih dahulu.
- Gunakan ukuran pot dengan diameter 25 hingga 30 cm.
- Tanam bibit cabe pada setiap pot yang sudah disiapkan sebelumnya.
7. Perawatan
Perawatan merupakan hal yang paling penting dalam menanam cabe. Berikut beberapa perawatan yang harus dilakukan untuk tanaman cabe:
- Melakukan penyiraman secara rutin.
- Menambahkan beberapa vitamin sebagai sumber nutrisi agar cepat tumbuh dan berbuah.
- Melakukan pemupukan lanjutan minimal setiap 2 minggu sekali.
- Memantau tanaman cabe apabila ada hama atau penyakit tanaman harus segera disingkirkan.
- Menyemprotkan pestisida secukupnya jika ditemukan hama.
Jenis-Jenis Cabe
Terdapat berbagai jenis macam cabe yang biasa dikonsumsi oleh masyarakat. Di Indonesia sendiri mempunyai 3 jenis cabe yang banyak dibudidayakan. Jenis cabe tidak hanya untuk dikonsumsi saja, adapun cabe yang dapat digunakan sebagai cabe hias.
Berikut penjelasan mengenai jenis-jenis cabe yang banyak ditanam di Indonesia:
1. Cabe Rawit
Capsicum frutescens merupakan jenis cabe yang paling dikenal dan banyak dijadikan olahan makanan. Cabe ini mempunyai ukuran kecil, yakni sekitar 2 hingga 4 cm. Ciri khas yang dimiliki cabe rawit ialah rasa pedas yang dihasilkan lebih kuat dari cabe lainnya.
Warna dari jenis cabe ini cukup beragam mulai dari merah, orange, kuning, dan hijau. Keunggulan yang dimiliki cabe rawit adalah dapat panen sepanjang tahun. Hal tersebut dikarenakan cabe rawit memiliki kekebalan yang tinggi terhadap semua cuaca.
2. Cabe Besar
Jenis cabe besar ini dapat dibagi lagi menjadi 3 golongan, yakni cabe merah keriting, cabe merah besar, dan cabe besar hijau. Sesuai dengan namanya cabe merah keriting mempunyai ciri khas bentuk buahnya yang bergelombang.
Sedangkan untuk cabe merah besar mempunyai bentuk lonjong panjang serta mulus. Cabe hijau sebenarnya sama dengan cabe merah besar dan cabe merah keriting, hanya saja belum matang. Akan tetapi, cabe hijau juga banyak digunakan dalam olahan masakan.
3. Cabe Hibrida
Cabe hibrida merupakan cabe besar yang telah mengalami perlakuan teknik modern atau persilangan. Jenis cabe ini mempunyai beberapa keunggulan dari segi ketahanan terhadap penyakit, bentuk, serta produktivitasnya.
Kesimpulan
Cara menanam cabe yang benar sebenarnya mudah dilakukan, untuk skala besar maupun rumahan. Hal yang harus diperhatikan adalah syarat tumbuh kembang tanaman cabe. Pada intinya perawatan dalam menanam cabe harus sangat diperhatikan agar memperoleh hasil panen yang memuaskan.
Tanaman cabe merupakan tanaman yang banyak dibudidayakan di Indonesia. Hal tersebut dikarenakan banyaknya permintaan pasar akan cabe di Indonesia. Cara menanam cabe ini bisa dipraktekkan untuk kebutuhan bisnis atau sekedar menanam di rumah.