Pernah mendengar jenis buah labu madu? Tanaman yang satu ini menjadi komoditas dan sudah lama dibudidayakan. Labu madu kerap menjadi bahan baku untuk berbagai jenis makanan. Cara menanam labu madu juga mudah dengan berbagai media seperti ditanam dalam pot, polybag, atau di lahan.

Labu madu atau Butternut Squash memiliki masa panen yang singkat yakni 3 bulan. Labu madu memiliki nama latin Cucurbita moschata ini terkenal dengan kandungan serat yang tinggi, betakaroten, anti oksidan, dan vitamin yang lengkap.

Dengan citarasa yang manis, tekstur yang lembut, dan manfaat yang beragam membuat banyak orang tertarik untuk menanam labu madu sendiri. 

Bagaimana cara menanam labu madu? Apa saja proses dan tahapan dalam menanam labu madu? Mari pahami langkah dan cara penanaman labu madu berikut ini!

Baca juga:

Cara Menanam Labu Madu

Tahap penanaman waluh atau labu madu terbilang mudah. Labu berbentuk lampu bohlam ini mampu hidup pada suhu 20 hingga 27 derajat celcius dengan kelembaban udara sekitar 60 persen hingga 70 persen. Berikut beberapa tahapan untuk menanam jenis labu yang satu ini:

1. Persiapan Media Tanam

Persiapan Media Tanam

Sebelum mulai menanam, perlu dipersiapkan media tanam yang sesuai. Jika ingin menanam dengan tanah, lakukan penggemburan tanah terlebih dahulu dengan mencangkul tanah yang terkena sinar matahari sepanjang hari.

Apabila ingin menanam pohon labu madu di lahan, buatlah bedengan yang disesuaikan dengan luas tanah dan taburkan kapur pertanian untuk menyeimbangkan pH. Jangan lupa taburkan pupuk kandang pada tanah atau setiap lubang tanaman.

Setelah itu, tutup bedengan dengan mulsa, namun seminggu sebelumnya bedengan harus disemprot dengan EM-4 sesuai dosis yang tersedia. Setelah lahan tanah ditutup dengan mulsa, buat lubang untuk menanam dengan jarak 50 hingga 65 cm setiap tanaman.

Untuk menanam bibit labu madu dalam polybag atau pot, siapkan batu-batu kecil sebagai dasaran agar lubang di bagian bawah pot atau polybag tidak tersumbat tanah. Masukkan batu-batu kecil tersebut ke dalam polybag atau pot.

Kemudian siapkan media tanam yang terdiri dari tanah, pasir atau sekam, dan kompos dengan perbandingan 2:1:1. Media tanam yang sudah dicampurkan ini dimasukkan ke dalam pot atau polybag yang berisi batuan kecil sebanyak 3/4 bagian. Pengisian ini harus dilakukan sehari sebelum penanaman.

2. Penyemaian Benih

Penyemaian Benih

Agar dapat tumbuh dengan baik, maka benih harus disemai terlebih dahulu. Selain itu, fungsi dari persemaian adalah menghasilkan tanaman yang seragam dan mampu beradaptasi ketika akan di pindah ke lahan tanam.

Untuk menyemai benih labu madu, cukup siapkan tanah gembur yang sudah diayak dan dicampurkan dengan pupuk kandang atau pupuk kompos. Setelah diaduk rata, siapkan polybag berukuran kecil dengan diameter 5 cm. Masukkan media tanam, lalu siram dengan air hingga tergenang.

Buat lubang tanam dengan kedalaman 0,5 hingga 1 cm lalu masukkan biji labu madu dan tutup kembali dengan tanah halus. Taruh benih yang sedang disemai pada lokasi yang terkena sinar matahari langsung namun tetap berada di bawah naungan. Persemaian perlu dirawat hingga usia 2 hingga 3 minggu.

3. Penanaman Bibit

Penanaman Bibit

Setelah benih berkecambah dan memiliki usia yang cukup, bibit labu madu dapat mulai dipindahkan ke lahan tanam, polybag, atau ke dalam pot. Cara menanam labu madu juga mudah seperti menanam tanaman pada umumnya. Namun waktu penanaman labu madu perlu diperhatikan.

Usahakan untuk menanam labu madu pada musim kemarau dan bukan pada musim hujan. Hal ini untuk menghindari kemungkinan tanaman labu madu busuk akibat terlalu banyak mengkonsumsi air. Inilah cara menanam bibit labu madu yang sudah siap di dalam pot atau polybag dan lahan!

a. Di Lahan

Sebelum dipindahkan ke lahan tanam, pilih bibit labu madu yang berkualitas baik, sehat, dan tidak memiliki kecacatan atau hama serta penyakit. Penanaman dapat dilakukan pada sore hari agar tanaman tidak layu dan stres. Pindahkan bibit labu madu ke lahan dengan cara dicabut secara perlahan.

Letakkan bibit madu labu pada lubang tanam yang sudah dibuat pada mulsa. Kemudian tutup akar dan pangkal batang labu madu dengan tanah di sekitar batang hingga bibit cukup kokoh untuk berdiri. Jangan lupa sirami tanah di sekitar tanaman labu madu agar tumbuh dengan baik.

b. Dalam Polybag atau Pot

Masukkan bibit labu madu yang sudah disemai ke dalam media dan tempat tanam yang sudah disiapkan. Bibit labu madu yang bisa dipindahkan setidaknya harus memiliki 3 hingga 7 helai daun. Cara memindahkannya dengan melubangi tanah atau media tanam yang ada dalam pot.

Kemudian bibit labu madu dimasukkan ke dalam lubang tersebut dalam posisi tegak. Padatkan tanah di sekitar tanaman hingga bisa berdiri dengan tegak. Kemudian letakkan di tempat yang terang namun teduh agar tidak terkena hujan. Setelah tumbuh daun baru, tanaman dapat dipindahkan ke ruang terbuka.

4. Perawatan Tanaman

Perawatan Tanaman

Perawatan untuk cara menanam labu madu di polybag, pot, maupun lahan memiliki persamaan. Proses dan tahapan perawatan juga serupa, mulai dari penyiraman, pemupukan, hingga pemangkasan atau pengendalian hama atau penyakit tanaman. Berikut macam-macam perawatannya:

a. Penyiraman dan Pemupukan

Penyiraman dilakukan 2 kali sehari jika tanah atau media tanam cenderung kering. Sedangkan jika tanah atau media tanam cenderung lembab, penyiraman bisa dilakukan sebanyak 1 kali sehari sekali. Penyiraman juga dilakukan berdasarkan pada cuaca.

Pemupukan susulan juga perlu dilakukan karena tanaman labu madu tetap memerlukan tambahan unsur hara. Berikan pupuk secara rutin, paling awal saat tanaman berusia 1 hingga 10 hari setelah tanam. Pemupukan susulan ini dapat dilakukan 2 minggu atau 1 bulan sekali sesuai dosis yang tersedia.

b. Pengajiran

Tidak hanya pemupukan, perawatan untuk labu madu juga terdiri dari pengajiran. Hal ini karena tanaman labu madu merupakan tumbuhan merambat sehingga perlu dilakukan pengajiran. Proses pengajiran sendiri merupakan pembuatan para-para agar tanaman tumbuh dengan optimal.

Para-para atau ajir ini dibuat dengan bentuk menyerupai huruf V yang terbalik. Ketinggian ajir setidaknya 170 hingga 200 cm. Para-para ini harus dibuat dengan bahan yang kuat dan tidak mudah patah seperti bambu. Pengajiran juga dilakukan setidaknya 15 hari setelah tanam.

c. Pengendalian Hama

Untuk merawat tanaman labu madu, perlu dilakukan penyemprotan insektisida secara berkala terlebih jika ada hama atau penyakit. Penyemprotan dilakukan dengan dosis rendah sata umur tanaman menginjak 1 bulan. Penyulaman juga dapat dilakukan untuk mengganti tanaman yang terkena penyakit.

Labu madu yang bebas hama dan penyakit akan tumbuh dengan optimal sehingga buah yang dihasilkan juga berkualitas. Pemanenan ini bisa dilakukan setidaknya saat umur tanaman mencapai 3 bulan atau 85 hingga 90 hari setelah tanam.

Kesimpulan

Cara menanam labu madu dalam pot, polybag, maupun lahan ternyata tidak sulit. Namun, perlu diingat bahwa labu tidak boleh terkena terlalu banyak air agar tidak membusuk. Untuk itu letakkan tanaman labu madu pada tempat yang aman saat musim hujan.

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses User Verification plugin to reduce spam. See how your comment data is processed.