Sawi merupakan sayuran yang mempunyai kandungan gizi tinggi dan dapat dipadukan pada berbagai bahan makanan. Teknik menanam di polybag menjadi alternatif apabila tidak memiliki lahan. Oleh karena itu, penting untuk memahami cara menanam sawi di polybag dengan benar.

Selain memiliki banyak kandungan gizi, sayur sawi juga mempunyai rasa yang enak. Tidak heran jika banyak masyarakat yang mengolah sayuran sawi dalam kehidupan sehari-hari. Sawi merupakan tanaman yang cukup cocok dibudidayakan dalam skala rumahan.

Nah, bagaimana cara menanam sawi di polybag dengan benar? Apakah sayuran sawi cukup mudah untuk dibudidayakan di rumah?

Berikut merupakan penjelasan mengenai cara menanam sayuran sawi dengan mudah menggunakan polybag.

Baca juga:

Apa Syarat Tumbuh Tanaman Sawi?

Apa Syarat Tumbuh Tanaman Sawi

Sebelum membahas mengenai cara menanam sawi di polybag sebaiknya ketahui terlebih dahulu apa yang menjadi syarat tumbuh tanaman sawi. Salah satu syarat yang harus terpenuhi adalah media tanam atau tanah yang digunakan.

Dimana tanah yang digunakan untuk menanam sawi harus mempunyai tekstur yang gembur, terdapat pembuangan air yang baik, dan mengandung humus. pH atau derajat keasaman yang sesuai yaitu diantara 6 hingga 7.

Pada umumnya sawi lebih cocok ditanam pada dataran tinggi, namun tidak menutup kemungkinan untuk ditanam pada dataran rendah. Sayuran sawi membutuhkan air yang cukup banyak sehingga lebih subur ketika ditanam pada musim penghujan.

Ketika musim kemarau perlu diberikan perawatan berupa penyiraman yang rutin. Hal tersebut dikarenakan sawi tidak dapat tumbuh pada tanah yang kering.

Cara Menanam Sawi di Polybag

Sawi merupakan sayuran yang banyak digemari oleh masyarakat karena kandungan nutrisi dan rasanya yang enak. Menanam sawi di polybag bukan merupakan hal yang sulit, mulai dari persiapan media tanam hingga pemeliharaannya. 

Sawi termasuk tanaman yang mudah untuk dibudidayakan. Bahkan, tanaman ini bisa ditanam dengan mudah di rumah. Berikut tahapan untuk menanam sayuran sawi di polybag dengan benar:

1. Memilih Bibit Sawi

Memilih Bibit Sawi

Untuk memperoleh tanaman sawi yang berkualitas dan tumbuh subur maka dalam pemilihan bibit harus sangat diperhatikan. Hal tersebut dikarenakan pemilihan bibit menjadi syarat utama untuk berhasil atau tidaknya tanaman sawi tumbuh dengan baik.

Adapun beberapa ciri yang dimiliki dari bibit sawi yang unggul, yakni:

  • Mempunyai ukuran yang kecil dan bentuk bulat.
  • Mempunyai warna bibit yang coklat agak kehitaman.
  • Mempunyai permukaan yang mengkilap dan lebih licin dibandingkan dengan bibit sawi yang buruk.
  • Bibit sawi yang sehat dan unggul idealnya dikemas dengan menggunakan aluminium foil.

Adapun cara lain untuk melakukan seleksi bibit sawi, yakni dengan merendamnya terlebih dahulu sebelum disemaikan. Apabila bibit sawi setelah dilakukan perendaman mengapung, maka sebaiknya tidak dilanjutkan proses penanaman.

Bibit sawi yang mengapung menunjukkan bahwa bibit tersebut kosong dan tidak akan tumbuh ketika ditanam. Bibit sawi yang bagus dan dapat ditanaman ialah yang tenggelam ketika melalui proses perendaman.

2. Menyiapkan Media Tanam

Menyiapkan Media Tanam

Media tanam yang digunakan ialah polybag dengan berisikan campuran tanah gembur dan pupuk. Umumnya, polybag yang digunakan memiliki ukuran diameter sebesar 15 cm. Pada bagian bawah polybag perlu diberi lubang-lubang kecil yang ditujukan untuk aerasi.

Campuran media tanam terdiri dari tanah, pupuk organik, arang sekam, dan sabut kelapa. Apabila menginginkan sawi cepat tumbuh, maka dapat ditambahkan pupuk NPK sebanyak 1 sendok makan. Media tanam harus disiram dan didiamkan selama 3 hari sebelum digunakan.

3. Penyemaian Benih Sawi

Penyemaian Benih Sawi

Cara menanam sawi di polybag yang kedua adalah dengan melakukan penyemaian benih sawi. Benih sawi dapat diperoleh pada toko pertanian atau toko benih. Media yang digunakan untuk penyemaian tentu saja berbeda dengan media tanam untuk pembesaran.

Pada umumnya digunakan kotak kayu yang berisi campuran tanah humus atau biasa disebut dengan sub oil. Selama proses penyemaian harus dilakukan penyiraman sebanyak 2 kali dalam sehari.

Idealnya untuk menjadi bibit tanaman sawi akan dibutuhkan waktu 3 sampai 4 minggu hingga mengalami perkecambahan.

4. Pemindahan Bibit Sawi

Pemindahan Bibit Sawi

Cara menanam sawi di pot atau polybag yang selanjutnya adalah pemindahan bibit. Jika proses penyemaian sawi telah selesai, maka selanjutnya perlu dipindah ke media tanam untuk pembesaran. Waktu yang tepat untuk melakukan pemindahan ialah ketika sore hari.

Sebelum dipindah, bibit sawi harus disiram terlebih dahulu untuk menghindari stress pada tanaman. Setelah itu, dicabut secara perlahan dan dipindahkan pada polybag yang sudah disiapkan sebelumnya.

5. Pemeliharaan Sawi di Polybag

Pemeliharaan Sawi di Polybag

Setelah proses penanaman sawi selesai dilakukan maka langkah selanjutnya adalah melakukan pemeliharaan selama sawi bertumbuh. Adapun beberapa pemeliharaan yang harus dilakukan, yakni:

Penyiraman

Tanaman sawi perlu disiram sebanyak 1 hingga 2 kali dalam sehari. Akan tetapi, penyiraman tergantung pada musimnya. Jika musim kemarau memang harus lebih sering disiram, sebaliknya jika musim penghujan tidak perlu terlalu sering menyiramnya.

Penjarangan

Setelah dua minggu dari proses penanaman perlu dilakukan penjarangan. Dimana proses penjarangan ini merupakan proses pencabutan tanaman yang tumbuh secara liar dan menghambat pertumbuhan sawi.

Penyulaman

Penyulaman adalah proses dimana menggantikan dengan tanaman yang baru. Hal ini dilakukan ketika ada tanaman sawi yang terserang penyakit atau hama hingga mati.

Penyiangan

Penyiangan merupakan pemeliharaan tanaman sawi yang bertujuan agar terbebas dari gulma, hama, dan berbagai penyakit lainnya. Pada umumnya tanaman sawi perlu dilakukan penyiangan sekitar 2 hingga 4 kali selama masa pertumbuhan.

Pemupukan

Pupuk merupakan sumber nutrisi eksternal bagi suatu tanaman. Dalam hal ini proses pemupukan bertujuan untuk menunjang perkembangan dan pertumbuhan tanaman sawi. Pemupukan dilakukan ketika sudah menginjak usia 3 minggu sejak sawi ditanam.

6. Masa Panen

Masa Panen

Tanaman sawi dapat dipanen ketika sudah memasuki usia 2 bulan. Cara untuk memanen tanaman sayur cukup mudah dilakukan, yakni hanya dengan mencabut seluruh bagian tanaman atau memotong pada sebagian batangnya saja.

Selain itu, proses panen sawi juga dapat dilakukan dengan memotong bagian daun saja. Cara ini membuat tanaman sawi dapat tumbuh dengan lama dan tidak perlu mengulang proses penanaman lagi.

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan setelah masa panen, yakni pembuangan kotoran pada sawi. Setelah itu dilanjutkan dengan proses sortasi, pengemasan, penyimpanan, serta pengolahan.

Kesimpulan

Budidaya sayuran sawi dapat terhambat karena kurang lahan atau lahan yang terlalu sempit. Salah satu alternatif yang paling direkomendasikan adalah dengan menggunakan polybag.

Cara menanam sawi di polybag cukup mudah dan praktis untuk dilakukan. Oleh sebab itu, sayuran sawi juga sangat cocok dibudidayakan dalam skala rumahan. Sayuran sawi akan tumbuh dengan subur apabila memenuhi syarat tumbuh tanaman sawi.

Tanaman sawi dapat dipanen ketika berusia 40 hingga 70 hari semenjak masa tanam. Untuk proses pemanenan juga mudah dilakukan, yakni cukup mencabut sawi hingga akar secara perlahan. Setelah itu, tanaman sawi siap diolah untuk dijadikan berbagai macam makanan.

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses User Verification plugin to reduce spam. See how your comment data is processed.