Mencangkok menjadi salah satu proses perkembangbiakan tanpa kawin yang bisa dilakukan tumbuhan. Pohon mangga adalah jenis tumbuhan yang bisa berkembangbiak dengan cangkok. Tata cara mencangkok pohon mangga tidak bisa sembarang dilakukan.
Ada beberapa cara dan alat yang harus diperhatikan. Mencangkok sendiri hanya bisa dilakukan pada tumbuhan berkayu. Dimana bagian kulit pohon di bagian cabangnya akan dikupas dan ditutupi dengan tanah. Pada bagian yang ditutup tersebut, nantinya akan tumbuh akar individu baru.
Bagian itulah yang nantinya akan dipotong dan ditanam kembali dan menghasilkan pohon mangga yang sama persis dengan sifat induknya atau pohon mangga yang dicangkok. Meskipun mencangkok membutuhkan waktu yang lama dan teliti, tetapi hasilnya sangat baik.
Pohon mangga hasil cangkokan bisa berbuah lebih cepat. Cara ini dianggap efektif bagi pemilik usaha yang ingin menjual mangga. Lalu, bagaimana cara yang baik untuk menghasilkan mangga cangkokan berkualitas? Simak informasi berikut hingga selesai.
Baca juga:
- 10 Cara Merawat Tanaman Mangga Agar Cepat Berbuah
- Cara Cangkok Tanaman, Kelebihan, Kekurangan dan Contohnya
Apa itu Mencangkok?
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), mencangkok dapat diartikan sebagai salah satu cara menghasilkan akar dari cabang pohon. Cara menghasilkan akar tersebut dilakukan dengan mengupas kulit pohon dan dibubuhi tanah, lalu diikat dengan tali.
Sedangkan menurut ilmu sains, mencangkok merupakan salah satu cara untuk memperbanyak diri bagi tumbuhan. Selain cara generatif, ada juga istilah vegetatif yang dikenal untuk perkembangbiakan tumbuhan tanpa proses kawin.
Jika perkembangbiakan generatif terjadi karena proses penyerbukan pada tumbuhan, maka proses perkembangbiakan vegetatif memanfaatkan bagian tumbuhan itu sendiri untuk berkembangbiak. Vegetatif sendiri ada dua, yakni vegetatif alami dan buatan.
Dimana, vegetatif alami terjadi tanpa campur tangan manusia. Contohnya, umbi dan tunas. Sedangkan, vegetatif buatan terjadi karena adanya pertolongan manusia. Cangkok adalah salah satu contohnya. Pohon yang memiliki kambium, seperti pohon mangga adalah jenis pohon yang bisa dicangkok.
Karakteristik Pohon Mangga yang Baik Untuk Dicangkok
Tata cara mencangkok pohon mangga yang harus diketahui pertama kali yakni, kriteria indukan yang baik. Jadi, tumbuhan yang sudah dicangkok akan memiliki sifat yang sama persis dengan pohon induknya. Maka dari itu, sebelum mencangkok, memilih induk yang baik adalah hal penting.
Ada beberapa syarat indukan yang baik bagi pohon mangga yang ingin dicangkok, di antaranya sebagai berikut:
- Pastikan pohon mangga yang ingin dicangkok sudah cukup dewasa dengan usia minimal 2 tahun.
- Perhatikan kualitas buah mangga yang dihasilkan indukan, misalnya pilihlah pohon mangga yang menghasilkan buah yang manis.
- Perhatikan juga kesehatan pohon indukan, jangan pilih induk pohon mangga yang sudah terserang penyakit. Sebab, hasil cangkokan berasal dari kualitas indukannya.
- Pilih cabang batang yang akan dicangkok dengan baik. Usahakan memilih cabang pohon yang kuat dan posisinya tidak tertutup matahari sehingga proses fotosintesis dapat berlangsung dengan baik pula.
Cara Mencangkok Pohon Mangga yang Benar
Jika sudah cukup paham dengan pengertian mencangkok dan kriteria indukannya, saatnya memulai langkah mencangkok yang baik dan benar. Sebelumnya, perhatikan juga musim saat mulai mencangkok. Musim hujan adalah musim yang tepat untuk mulai mencangkok.
Sebab, tumbuhan hasil cangkokan tidak tahan dengan kering. Jadi, apabila mulai mencangkok ketika musim kemarau dikhawatirkan tumbuhan hasil cangkokan tidak bisa berkembang dengan baik. Selain itu, musim hujan juga lebih memudahkan untuk proses penyiraman.
Adapun cara mencangkok yang bisa dilakukan untuk pohon mangga sebagai berikut:
1. Persiapan Alat dan Bahan
Alat dan bahan menjadi hal penting yang harus dipersiapkan sebelum mencangkok. Alat dan bahan ini perlu dipersiapkan agar proses mencangkok bisa berlangsung dengan baik. Adapun alat dan bahan yang harus sangat perlu digunakan, di antaranya:
- Pisau, untuk mengelupas kulit pohon.
- Tanah dan kompos, sebagai media pertumbuhan.
- Hormon pertumbuhan untuk merangsang akar tumbuh.
- Serabut kelapa atau plastik, sebagai penutup.
- Tali, untuk mengikat bungkusan tanah.
- Abu bakar, cat atau petroleum jelly untuk menutupi luka pada pohon.
- Bambu untuk penyangga bibit hasil cangkokan.
2. Langkah-Langkahnya
Setelah semua alat dan bahan dipersiapkan, saatnya melakukan proses mencangkok pohon mangga. Lakukan dengan hati-hati agar proses cangkok berhasil dan mendapatkan anakan yang bisa tumbuh dengan baik. Adapun cara mencangkok pohon mangga adalah sebagai berikut:
- Pilih cabang pohon mangga yang kuat dan sehat. Ditandai dengan kulit batang mengkilap dan tidak mudah patah. Disarankan juga memilih cabang ketiga dari pangkal batang.
- Kemudian, buang kulit pohon pada cabang yang dipilih. Tidak perlu besar, cukup goreskan pisau selebar 5 cm pada cabang tersebut, serta buang kulit pohon secara melingkar. Terus kupas kulit pohon tersebut, hingga kambiumnya terlihat.
- Bagian kambium pohon harus dihilangkan. Caranya, terus mengupas cabang pohon tersebut hingga tidak licin lagi dan kering. Bisa ditunggu hingga 2 atau 3 minggu, tetapi cara mudahnya juga bisa dicuci dengan larutan garam, lalu dibersihkan dengan air.
- Jika sudah bersih dari kambium, saatnya mengoleskan bagian cabang dengan hormon pertumbuhan. Lalu, tutup dengan kepalan tanah bercampur kompos. Jangan lupa tutup lagi dengan serabut kelapa sebelum akhirnya diikat kuat dengan tali.
- Terakhir, rutinlah menyiram bungkus cangkokan tersebut, hingga akar mulai tumbuh. Waktu yang tepat untuk memindahkan hasil cangkokan adalah 1,5 bulan. Perhatikan terus sampai muncul akar putih pada bungkus cangkokan.
3. Memotong Hasil Cangkokan
Apabila waktu pencangkokan sudah masuk waktu 1,5 bulan, maka perhatikan dengan baik bungkus cangkokan. Jika sudah mulai muncul akar dari bungkus cangkokan tersebut, maka bibit pohon mangga bisa dipotong dari pohon induknya.
Lakukan pemotongan dengan hati-hati agar tidak merusak pohon induk ataupun hasil cangkokannya. Adapun cara yang bisa dilakukan untuk memindahkan hasil cangkokan ke media tanam baru yakni:
- Potong hati-hati bagian pangkal pembungkus untuk memindahkan bibit ke media tanam yang baru.
- Setelah bibit berhasil dipotong, maka tutupi bagian pohon induk yang luka dengan cat atau abu bakar. Tujuannya agar cabang pohon mangga tersebut tidak dihinggapi semut ataupun rayap, lalu mati dan tidak berkembangbiak lagi.
- Pindahkan langsung bibit hasil cangkokan ke polybag atau media tanam yang baru. Jika menggunakan serabut kelapa sebagai penutupnya, bibit bisa langsung ditanam. Tempatkan bibit pada lokasi yang teduh.
- Apabila menggunakan plastik untuk membungkus, maka lepaskan dahulu pembungkusnya sebelum bibit ditanam. Maka dari itu, pembungkus cangkokan yang paling baik adalah menggunakan serabut kelapa.
- Setelah bibit ditanam, pasang beberapa bambu di sekeliling bibit pohon mangga. Tujuannya agar bibit tidak mudah jatuh.
- Terus siram hingga bibit tumbuh menjadi pohon mangga yang siap berbuah.
Kesimpulan
Tata cara mencangkok pohon mangga adalah cara paling baik untuk mendapatkan bibit mangga yang sama persis dengan indukannya. Maka dari itu, memilih induk pohon mangga yang berkualitas adalah cara yang paling utama. Selain itu, mangga hasil cangkokan juga lebih cepat berbuah.