Kalian semua wajib tahu cara merawat jahe merah, ini semua karena jahe merah merupakan salah satu tanaman rempah yang memiliki banyak manfaat untuk kesehatan dan kecantikan serta memiliki nilai jual yang cukup tinggi. Jahe merah memiliki rasa lebih pedas dan aroma lebih harum di bandingkan dengan jahe putih atau kuning.

Lalu bagaimana cara merawat jahe merah yang benar agar tumbuh subur? Untuk mengetahui jawaban tersebut, maka kalian bisa menyimak ulasan berikut ini.

Cara Merawat Jahe Merah agar Tumbuh Subur dan Sehat

Jika kalian tahu cara merawat jahe merah maka tidak terlalu sulit, jika ingin menanamnya. Jahe merah dapat di tanam pada lahan yang luas maupun di polybag yang praktis. Dengan perawatan tepat, jahe merah dapat tumbuh subur dan sehat.

Selain itu jahe akan menghasilkan rimpang yang besar dan berkualitas. Berikut adalah beberapa cara merawat jahe merah yang bisa kalian coba, yaitu:

Penyiraman

Penyiraman adalah salah satu cara merawat jahe merah. Jahe merah membutuhkan air yang cukup untuk tumbuh optimal, tetapi tidak boleh terlalu basah atau tergenang. Penyiraman berlebihan dapat menyebabkan rimpang jahe merah busuk, layu, atau terserang jamur.

Sebaliknya, penyiraman yang kurang dapat membuat jahe merah kering, keriput, atau berkurang kandungan airnya. Cara menyiram jahe merah yang baik adalah sehari sekali pada pagi atau sore hari, saat suhu udara tidak terlalu panas.

Jumlah air yang di berikan harus di sesuaikan dengan kondisi tanah, cuaca, dan ukuran tanaman. Tanah harus tetap lembab, tetapi tidak basah. Kalian bisa memeriksa kelembaban tanah dengan cara mencubit atau menusuknya dengan jari.

Jika tanah masih lengket atau berair, maka tidak perlu di siram lagi. Namun jika tanah sudah kering atau retak, maka perlu di siram lebih banyak.

Pemupukan

Pemupukan adalah cara merawat jahe merah yang bertujuan untuk memberikan nutrisi yang di butuhkan oleh tanaman. Jahe merah membutuhkan pupuk yang mengandung unsur hara makro (nitrogen, fosfor, kalium) dan mikro (kalsium, magnesium, besi, dll) yang seimbang.

Pupuk yang baik untuk jahe merah adalah pupuk organik, seperti pupuk kandang, kompos, atau bokashi. Pupuk organik tidak hanya memberi nutrisi, tetapi juga meningkatkan kesuburan dan struktur tanah.

Cara memberi pupuk jahe merah yang benar adalah dengan mencampurkan pupuk organik dengan tanah pada saat penanaman, dengan perbandingan 1:1. Setelah itu, berikan pupuk organik lagi ketika tanaman jahe merah sudah berumur minimal 1 bulan.

Lakukan pemupukan setiap 2 bulan sekali agar tanaman jahe merah dapat tumbuh dengan maksimal. Jumlah pupuk yang di berikan harus disesuaikan dengan ukuran tanaman dan kondisi tanah. Sebagai patokan, kalian bisa memberikan sekitar 100 gram pupuk organik per tanaman.

Baca Juga : Menanam Jahe Merah di Polybag dan Pot serta Pemupukannya

Penyiangan

Penyiangan adalah cara merawat jahe merah yang bertujuan untuk membersihkan tanaman dari rumput liar dan gulma yang tumbuh di sekitarnya. Rumput liar dan gulma dapat mengganggu pertumbuhan jahe merah, karena bersaing dalam mendapatkan air, nutrisi, dan cahaya.

Rumput liar dan gulma juga dapat menjadi sarang hama dan penyakit yang dapat merusak tanaman jahe merah. Cara menyiangi jahe merah yang baik adalah dengan menggunakan alat yang tajam, seperti pisau, cangkul, atau sabit.

Siangi rumput liar dan gulma yang tumbuh di sekitar tanaman jahe merah setiap 2-3 minggu sekali. Jangan menyiangi terlalu dalam, karena bisa merusak akar jahe merah.

Jangan juga menyiangi terlalu dekat dengan tanaman jahe merah, karena bisa melukai batang atau daunnya. Setelah menyiangi, buang rumput liar dan gulma yang sudah di cabut, agar tidak tumbuh lagi.

Pengendalian Hama dan Penyakit

Pengendalian hama dan penyakit juga merupakan cara merawat jahe merah yang bertujuan untuk mencegah dan mengatasi serangan hama dan penyakit dapat merusak tanaman. Hama yang sering menyerang jahe merah adalah ulat, kutu daun, tungau, nematoda, dan tikus.

Penyakit yang sering menyerang jahe merah adalah busuk rimpang, layu bakteri, bercak daun, dan karat. Hama dan penyakit dapat menurunkan kualitas dan kuantitas hasil panen jahe merah. Cara mengendalikan hama dan penyakit jahe merah yang efektif.

Adalah dengan menerapkan prinsip pertanian ramah lingkungan, seperti rotasi tanaman, penanaman tumpangsari, penggunaan varietas unggul, dan penggunaan pestisida organik. Pestisida organik adalah pestisida yang berasal dari bahan alami, seperti daun sirih, bawang putih, kunyit, cabai, dll.

Pestisida organik tidak berbahaya bagi tanaman, manusia, dan lingkungan, serta tidak meninggalkan residu beracun. Cara membuat pestisida organik untuk jahe merah adalah dengan mencampurkan beberapa bahan alami yang memiliki efek pengusir atau pembunuh hama dan penyakit.

Misalnya, kalian bisa mencampurkan 100 gram daun sirih, 100 gram bawang putih, 100 gram kunyit, dan 100 gram cabai dengan 1 liter air. Blender semua bahan sampai halus, kemudian saring dan simpan dalam botol.

Semprotkan pestisida organik ini pada tanaman jahe merah setiap 2 minggu sekali. Atau ketika ada gejala serangan hama dan penyakit.

Cara Budidaya Jahe Merah

Budidaya jahe merah adalah salah satu peluang usaha yang menjanjikan, karena permintaan pasar yang tinggi dan harga jual yang stabil. Jahe merah dapat di budidayakan pada lahan luas maupun polybag yang praktis.

Dengan perawatan tepat, jahe merah dapat tumbuh subur dan sehat, serta menghasilkan rimpang yang besar dan berkualitas. Berikut adalah beberapa langkah cara budidaya jahe merah yang wajib di ketahui:

Mempersiapkan Lahan untuk Menanam Jahe Merah

Cara pertama, kalian harus mempersiapkan lahan yang di gunakan untuk menanam jahe merah. Lalu, gemburkan tanah dengan mencangkul. Dan kemudian, segera buat bedengan dengan lebar maksimal 1 meter.

Beri jarak sekitar 50 cm antar tiap bedengan. Kemudian kami menaruh 10 kilogram pupuk kandang di atas lahan seluas 10 meter persegi dan memberikan pupuk kandang. Untuk menyemai benih jahe merah, buatlah lubang dengan kedalaman sekitar 25 hingga 30 cm.

Jenis tanah terbaik untuk menanam jahe merah adalah tanah yang ringan, tinggi bahan organik, berpasir, bebas genangan air. PH tanah yang di anjurkan adalah 6,8-7,01. Jika tanah yang di gunakan memiliki kandungan asam yang tinggi, sebaiknya di tambahkan kapur pertanian untuk menstabilkan pH tanah.

Baca Juga : Cara Menanam Jahe Dalam Karung yang Benar dan Tepat

Memilih Benih Jahe Merah Terbaik

Cara kedua, segera cari benih jahe merah terbaik untuk di budidayakan. Pilih jenis benih yang memiliki bentuk rimpang besar, tidak berkerut, memiliki warna merah menyala, dan memiliki kadar air cukup banyak.

Syarat bibit jahe yang baik adalah bibit yang berasal dari tanaman yang tumbuh subur, segar, sehat, berdaun banyak hijau, kokoh dan terhindar dari serangan hama penyakit. Kemudian, masukkan benih jahe ke lubang yang telah di buat sebelumnya.

Tambahkan pupuk kandang sekitar 0,5 kg. Kemudian, tutup dengan tanah. Setiap 1 lubang, maka harus di isi hanya dengan satu benih jahe merah saja. Jarak antara lubang sekitar 40 cm. Jika kalian menggunakan polybag, maka isi setiap polybag dengan satu benih jahe merah juga.

Merawat Tanaman Jahe Merah

Cara selanjutnya, harus merawat tanaman jahe merah dengan baik agar tumbuh optimal. Perawatan tanaman jahe merah meliputi penyiraman, pemupukan, penyiangan, dan pengendalian hama dan penyakit.

Demikianlah beberapa cara merawat jahe merah dan cara budidaya agar tumbuh subur. Jika kalian ingin mencobanya maka gunakanlah cara di atas.

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses User Verification plugin to reduce spam. See how your comment data is processed.