Penyakit hama tanaman jagung adalah salah satu hal yang harus di perhatikan dalam budidaya tanaman yang kaya akan karbohidrat ini. Oleh karena itu kali ini kami akan membahas tentang hama dan penyakit yang sering menyerang tanaman jagung serta cara pengendaliannya untuk kamu semua.
Semua ini penting untuk di ketahui, karena dengan memahami hal ini kamu bisa tahu apa saja jenis hama jagung serta bagaimana cara mengatasinya. Jadi tanaman jagung kamu akan terhindar dari hama dan kamu akan memperoleh hasil panen yang melimpah.
10 Penyakit Hama Tanaman Jagung
Hama tanaman jagung adalah organisme yang di anggap merugikan serta tidak di inginkan oleh setiap pelaku budidaya tanaman jagung. Meskipun dapat di gunakan untuk semua organisme, dalam praktiknya istilah hama ini paling sering di terapkan hanya pada hewan. Terlepas dari semua itu, di bawah ini adalah daftar hama dan penyakit tanaman jagung yang perlu kamu waspadai:
1. Ulat Tanah
Hama tanaman jagung ulat tanah menyerang pada malam hari, dan pada siang harinya hama ini bersembunyi di dalam tanah. Ulat tanah menyerang batang tanaman jagung dengan cara memotongnya, sehingga ulat tanah sering juga di sebut ulat potong.
Pengendalian hama ulat tanah dapat di lakukan dengan menggunakan insektisida hayati dari bakteri. Seperti Bacilius thuringiensis atau insektisida hayati dari jamur seperti Beauvaria bassiana.
2. Belalang
Hama selanjutnya yang biasa menyerang tanaman jagung dan di ketahui menjadi salah satu hama yang sering menyerang tanaman adalah belalang. Terdapat dua jenis belalang yang menyerang tanaman jagung, yaitu Locusta sp., serta Oxya chinensis.
Seperti halnya ulat tanah, belalang menyerang tanaman jagung pada saat jagung masih muda dengan memakan pucuk jagung muda atau jagung yang baru tumbuh. Belalang pada tanaman jagung merupakan hama yang bermigrasi, dan tingkat kerusakannya tergantung pada populasi dan jenis tanaman yang di serang.
Pengendalian hama jagung pada belalang dapat di lakukan secara kimia yaitu dengan menyemprotkan insektisida yang mengandung bahan aktif profenofos, klorpirifos, sipermetrin, betasifluthrin atau lambdasihalorthrin dan dosisnya sesuai takaran yang tertera pada kemasan.
Baca Juga : Ini Dia Hama Tanaman Cabai dan Penyakit yang Menyerangnya
3. Lalat Bibit
Hama berikutnya yang menyebabkan tanaman jagung terjangkit penyakit adalah lalat bibit. Tanaman jagung yang terserang hama ini akan menimbulkan bekas gigitan pada daunnya, kemudian ujung daun akan layu dan kemudian mati.
Untuk menghindarkan tanaman jagung dari serangan penyakit, maka hama dapat di semprot dengan insektisida sesuai dosis yang di anjurkan serta tertulis pada kemasan.
4. Ulat Tongkol
Tanaman jagung juga biasanya terserang serangga merugikan yang di sebut ulat tongkol atau dalam bahasa latin yaitu Heliothis Armigera. Tanaman jagung yang terserang ulat tongkol akan memiliki bekas gigitan pada biji dan terowongan pada tongkol jagung.
Pengendalian ulat tongkol dapat di lakukan dengan menyemprotkan Furadan 3G atau insektisida sesuai dosis yang tertera pada kemasan.
5. Penggerek Daun dan Penggerek Batang
Penyakit hama tanaman jagung selanjutnya adalah penggerek daun serta penggerek batang atau biasa di sebut ulat sesamia inferens dan pyrasauta nubiliasis. Ulat ini menyerang ruas batang bawah dan titik tumbuh tunas daun tanaman jagung.
Pencegahan agar tanaman jagung tidak terserang penyakit adalah dengan melakukan penyemprotan menggunakan insektisida sesuai anjuran pada kemasan.
6. Bulai
Penyakit yang biasa menyerang tanaman jagung berikutnya adalah penyakit bulai. Penyakit bulai biasanya terjadi pada daun jagung yang di sebabkan oleh jamur sclerospora maydis atau jamur. Tanaman jagung yang terserang penyakit ini akan mempunyai gejala berupa daun menguning, atau berwarna putih dengan garis-garis, sejajar dengan urat daun.
Cara pengendalian penyakit agar jagung tidak terserang bulai adalah dengan memberikan Ridomil 35 SD selama benih masih ada agar jamur tidak tumbuh pada benih jagung.
7. Penyakit Hawar Daun atau Karat Daun
Penyakit hawar daun atau karat daun di bedakan menjadi tiga, yaitu :
A. Penyakit Hawar Daun Turcicum
Gejala yang di timbulkan penyakit ini berupa bintik-bintik kecil berbentuk lonjong dan berwarna abu-abu kehijauan. Seiring waktu, bintik-bintik itu menjadi besar, berwarna coklat seperti gulungan, serta bila parah, daun tampak terbakar. Penyebab munculnya penyakit ini ialah Helminthos porrirum turcicum.
Baca Juga : 15 Jenis Hama Tanaman Kedelai yang Harus Di Basmi Para Petani
B. Hawar Daun Maydis
Gejala yang di alami tanaman jagung yang terkena penyakit hawar ini antara lain bercak berwarna abu-abu kecokelatan pada seluruh permukaan daun. Jika bertambah parah, hama dan penyakit jagung ini menyerang jaringan daun serta akhirnya jaringan daun mati.
C. Hawar Daun Corbonum
Penyakit hawar berikutnya yang dapat menandakan tanaman terserang penyakit adalah Hawar Daun Corbonum. Tanaman jagung yang terkena penyakit hawar ini akan menimbulkan gejala berupa bercak-bercak kuning berwarna coklat muda dengan tepi memanjang yang dapat menyatu dan mematikan daun.
Penyebab penyakit hawar adalah jamur Dreschslera Zeicola. Sedangkan cara pencegahan hama serta penyakit daun dapat di lakukan dengan menggunakan fungisida atau menggunakan thiram dan karboksin, serta fumigasi atau perlakuan panas selama 17 menit pada suhu 55°C.
8. Busuk Pelepah
Busuk pelepah merupakan salah satu penyebab munculnya hama dan penyakit pada tanaman jagung yang harus di berantas. Penyakit ini pada umumnya terjadi pada pelepah daun. Gejala yang muncul adalah bintik-bintik merah yang berubah warna menjadi abu-abu.
Kemudian timbul bintik-bintik tersebut. Seringkali di sertai dengan terbentuknya sklerotium yang bentuknya tidak beraturan, berwarna putih kemudian berwarna coklat.
Hama dan penyakit tanaman jagung di sebabkan oleh penyakit busuk batang Rhizoctonia solani. Cara pengendaliannya adalah dengan menggunakan varietas/galur yang cukup tahan terhadap penyakit hawar pelepah seperti strain Semar-2, Rama, GM 27.
9. Hama Ulat Grayak
Dua spesies ulat grayak yang sering dijumpai di perkebunan jagung adalah Spodoptera litura dan Spodoptera frugiperda. S. frugiperda merupakan hama invasif yang baru di laporkan pada Indonesia pada awal tahun 2019.
Perbedaan morfologi S. frugiperda yang signifikan adalah pola Y terbalik dan terdapat 4 bintik hitam besar pada bagian perut. Umumnya ulat ini menyerang pada malam hari dan bersembunyi di bawah tanaman, mulsa atau di dalam tanah pada siang hari.
Ulat grayak dapat menyerang batang, daun, dan tongkol jagung. Gejalanya di tunjukkan dengan daun yang terserang tampak berlubang, titik tumbuh terpotong serta terdapat kotoran seperti serbuk gergaji.
10. Kumbang Landak
Kumbang landak merupakan hama tanaman jagung yang sering di temukan pada saat curah hujan lebih dari 50 mm/bulan. Ketika curah hujan berkurang, populasi hama tersebut juga berkurang karena pertumbuhannya terganggu. Kumbang landak biasanya menyerang saat tanaman berumur lebih dari sebulan. Gejala serangan hama ini dapat di lihat pada bagian daun. Daun akan rusak, jaringan daun tergores, dan terdapat bekas gigitan pada daun.
Penutup
Hama dan penyakit jagung memang bukan satu-satunya hal yang perlu di ketahui petani jagung. Namun tetap saja hal ini sangat penting untuk di perhatikan. Dengan mempelajari hama tanaman jagung maka kamu bisa mengantisiasi serangan dan melakukan penanganan dengan lebih baik.