Menanam sayuran secara hidroponik bisa menjadi solusi bagi masyarakat yang memiliki lahan terbatas. Ada berbagai macam tanaman yang bisa di tanam dengan sistem hidroponik, termasuk sayuran.
Sayuran Hijau Berbentuk Unik Menurut laporan, tidak seperti sayuran lain yang membutuhkan tanah untuk tumbuh, sayuran hidroponik membutuhkan cairan kaya mineral untuk tumbuh. Selain air dan mineral, fasilitas budidaya juga membutuhkan sistem penyaringan air dan udara.
Lalu bagaimana cara penanaman sayuran secara hidroponik yang bisa Anda ikuti? Nah, untuk lebih jelasnya Anda bisa membaca artikel berikut ini.
Cara Tanam Hidroponik Untuk Menanam Sayuran Lebih Cepat Tumbuh
Banyak orang berpikir bahwa menanam sayuran dengan sistem hidroponik adalah bagian dari pertanian organik. Namun hal tersebut belum dapat di pastikan karena pada prinsipnya penggunaan sumber pakan terapan masih tergolong berasal dari pupuk kimia sintetik.
Seiring dengan berkembangnya sektor kesehatan secara umum, hal ini juga yang menjadi alasan banyak orang tertarik dengan produk organik. Dalam hal ini, menanam sayuran hidroponik organik bisa dilakukan dengan menanam hidroponik di media air. Berikut cara menanam sayuran hidroponik organik menggunakan tiga sistem alternatif.
1. Pilih Sistem Tanam
Menanam sayuran organik secara hidroponik dapat di lakukan dengan tiga sistem yang dapat di pilih. Gunakan sistem hidroponik apa pun yang tampaknya paling mudah bagi Anda dan tanam sayuran kompos. Tiga sistem alternatif yang dapat Anda pilih di jelaskan di bawah ini yaitu:
Sistem Kultur Air
Menanam sayuran menggunakan air di mulai sejak abad ke-15 ketika suku Aztec mencoba menanam sayuran menggunakan air di genangan air atau kolam.
Sistem ini sangat cocok untuk menanam sayuran seperti kangkung, bayam, pakco dan sayuran berdaun lainnya. Dan sistem ini terinspirasi dari eceng gondok yang dapat tumbuh subur di kolam meski akarnya tidak menempel di dasar.
Sistem Kultur Agregat
Selanjutnya sistem menanam sayuran hidroponik dengan menggunakan penanaman berupa pasir, pecahan bata, kerikil, dll merupakan Kultur agregat. Perlu di perhatikan bahwa media yang di gunakan adalah non-tanah atau media selain tanah.
Menanam sayuran di atas media ini di lakukan dengan menempatkan media di dalam wadah atau pot, atau bahkan di dalam botol plastik bekas. Lalu tanam bibit atau benih sayuran tersebut kemudian berikan larutan nutrisi agar tanaman dapat tumbuh dan dapat di panen.
Kerugian dari sistem ini adalah media yang digunakan tidak dapat menghasilkan air. Dalam hal ini, tentunya Anda harus bersabar untuk menambahkan air lagi ke dalam media tanam.
Jika dibiarkan, tanaman tidak akan tumbuh dan bahkan bisa mati. Oleh karena itu, perawatan dan pemeliharaan menjadi kunci sukses dalam menanam sayuran hidroponik dengan sistem ini.
NFT (Nutrient Film Technique)
NFT adalah sistem budidaya sayuran hidroponik yang menjadikan media tetes sebagai pengganti tanah, seperti budidaya sayuran tradisional.
Tentu parit atau selokan ini bukanlah parit biasa. Lubang ini terbuat dari besi dengan pelat tipis, di mana air dan nutrisi cair di salurkan ke media tanaman.
Sistem ini sudah banyak di gunakan oleh masyarakat di negara maju seperti Jepang dan Korea Selatan dll. Mengingat luas lahan yang terbatas dan industrialisasi yang pesat, sistem ini paling cocok digunakan sebagai teknik menanam sayuran.
Terbukti produk sayuran kedua negara ini sangat unggul melalui penggunaan sistem NFT dan mampu menguasai pasar dunia.
2. Menanam Sayuran Pada Media Tanam Hidroponik
Selanjutnya tentunya menanam suatu tanaman pada media yang telah di siapkan. Sebelum menanam sayuran seperti:
- Bayam
- Kangkung
- Dan sawi
Di anjurkan untuk di cek terlebih dahulu. Barulah setelah cukup umur, biasanya 2-3 minggu setelah bibit baru bisa di pindahkan ke media hidroponik seperti halnya cara menanam sayuran aquaponik. Berikut cara melakukan transplantasi:
Pastikan bibit tanaman yang Anda pilih adalah tanaman yang sehat, bebas dari cacat dan bebas dari hama dan penyakit Lakukan pencangkokan pada malam hari, agar pada pagi hari tanaman dapat langsung beradaptasi dengan lingkungan baru
Tanam bibit sayuran tersebut pada media yang telah anda tempatkan sebelumnya Setelah itu lakukan perawatan dan perawatan intensif, karena dalam budidaya sayuran hidroponik unsur ini paling menentukan pertumbuhan tanaman yang optimal.
Baca Juga: Mengenal Hidroponik Sistem Wick
3. Pemeliharaan Dan Perawatan
Di bagian ini yang membedakan antara menanam sayuran hidroponik organik dan biasa. Biasanya kami menggunakan nutrisi AB Mix yang banyak di jual di pasaran.
Maka pada kali ini kita akan menggunakan bahan organik agar hasil tanaman layak di sebut produk organik seperti halnya cara menanam bawang merah secara hidroponik. Berikut adalah beberapa langkah yang harus Anda lakukan, di antaranya sebagai berikut:
Irigasi
Irigasi adalah sesuatu yang perlu di pertimbangkan, terutama ketika menggunakan sistem kultur agregat dan NFT. Tentunya hal pertama yang harus di pastikan adalah air yang Anda gunakan adalah air bersih. Karena jika menggunakan air kotor, resiko penyakit tanaman lebih besar.
Biasanya intensitas air yang di anjurkan adalah 2-3 kali sehari. Tentunya sangat cocok dengan kondisi cuaca dan media. Namun pastikan media tersebut selalu tersedia air yang cukup untuk mendukung pertumbuhan tanaman.
Baca Juga :Cara Mudah Menanam Tanaman Stroberi di Rumah
Pemupukan
Jika biasanya menggunakan larutan nutrisi AB Mix, pada tahap ini diganti dengan pupuk dari senyawa organik. Anda bisa membuatnya dari tanaman yang bernama pait ki (Thitonia diversofolia).Tanaman ini banyak di temukan di pedesaan.
Untuk mengantisipasi hak itu, Anda bisa menanam tanaman ini secara konvensional, sehingga stok tanaman ini akan banyak. Dan di jadikan sebagai penghasil nutrisi organik di dalam sistem penanaman tersebut, tapi tanaman ini harus difermentasi terlebih dahulu selama 7-14 hari.
Tentu saja waktu ini relatif lebih lama dibandingkan dengan menggunakan larutan nutrisi AB Mix yang membutuhkan persiapan yang singkat. Selain itu, ada kendala lain yaitu kandungan unsur hara makro yang relatif rendah pada tanaman sambiloto.
Oleh karena itu, sebaiknya secara rutin menambah dosis pupuk pada tanaman sesuai dengan pertumbuhan yang dialami tanaman.
4. Sanitasi Lingkungan
Hal ini merupakan faktor pendukung dalam pemeliharaan dan perawatan tanaman sayuran hidroponik dan di lakukan dengan membersihkan area dan lokasi pabrik tersebut.
Selain itu, Anda harus rutin membersihkan wadah atau pot tanaman, terutama di sistem kultur udara dan NFT. Tempat penyimpanan akan rentan terhadap serangan lumut, apalagi jika keadaannya tergenang air. Maka lingkungan itu harus di bersihkan setiap 2-4 minggu sekali.
5. Sayuran Hidroponik Organik Siap Dipanen
Hasil panen tergantung dari jenis sayuran yang di tanam dan cara menanam hidroponik dengan arang sekam. Untuk sayuran berdaun hijau seperti:
- Kangkung
- Bayam
- Dan sawi
Mudah bukan menanam sayuran sistem hidroponik organik? Benar, karena tentunya dapat menambah pengetahuan Anda tentang pertanian modern yang sehat. Jangan lupa untuk mencobanya di rumah dan rasakan manfaat makan sayur sehat yang baik untuk tubuh.