Bercocok tanam menggunakan metode hidroponik telah menarik perhatian banyak masyarakat kota. Pasalnya, metode ini memanfaatkan lahan yang tidak begitu luas dan bisa dikombinasikan dengan vertical garden. Jenis tanaman hidroponik cukup beragam dan bisa dipilih sesuai dengan keinginan.

Tanaman hidroponik sendiri mempunyai tingkat keberhasilan yang cukup menjanjikan. Hal ini karena semua faktor pertumbuhan tanaman dapat dikontrol, berbeda halnya jika memanfaatkan media tanam yang umum seperti tanah.

Meskipun terlihat simple, tetapi pemilihan jenis tanaman harus dilakukan secara cepat. Tujuannya supaya waktu panen bisa dilakukan dengan cepat dan bisa langsung menguntungkan. Jenis tanaman yang dipilih harus memiliki nilai ekonomi yang tinggi seperti sayur-sayuran hingga buah-buahan.

Nah, sebenarnya apa itu hidroponik? Jenis tanaman apa saja yang cocok ditanam dengan metode hidroponik? Lebih jelasnya, temukan jawabannya pada artikel di bawah ini.

Baca juga:

Apa itu Tanaman Hidroponik?

Apa itu Tanaman Hidroponik

Hidroponik merupakan metode budidaya tanaman yang memanfaatkan air atau bercocok tanam tanpa media tanah. Bertanam dengan hidroponik menawarkan banyak keunggulan ketimbang bertanam menggunakan media yang lainnya.

Metode ini memang dapat dicoba pada lahan dengan ukuran luas yang terbatas dan pastinya ramah lingkungan. Menariknya lagi, juga cocok dijadikan sebagai pilihan bagi yang memiliki lahan tidak begitu subur.  

Terdapat beberapa jenis tanaman yang tumbuh dengan subur menggunakan metode hidroponik. Namun, ada juga yang tidak bisa tumbuh sama sekali sehingga hanya beberapa jenis tanaman tertentu. Jenis tanaman hidroponik yang paling menguntungkan adalah sawi, seledri, tomat, dan lain sebagainya.

Meski begitu, secara menyeluruh mampu menghasilkan tanaman yang sehat dan unggul. Hal ini karena tanaman hidroponik tidak butuh yang namanya pestisida ataupun herbisida yang beracun.

13 Jenis Tanaman Hidroponik yang Paling Menguntungkan

Seperti yang sudah disinggung, bahwa tidak semua jenis tanaman bisa ditanam dengan teknik hidroponik. Hanya beberapa jenis tanaman tertentu yang dinilai paling menguntungkan dengan metode ini. Adapun jenis-jenis tanaman tersebut adalah seperti berikut di bawah ini:

1. Sawi Hijau

Sawi Hijau

Sawi hijau bisa tumbuh dengan subur dalam berbagai kondisi dan dimanapun itu. Pasalnya, tanaman hidroponik ini bisa beradaptasi di berbagai macam media tanaman ataupun lingkungan.

Tanaman ini juga memiliki ketahanan yang cukup baik terhadap hujan dan bisa tumbuh sepanjang tahun. Sawi sendiri termasuk jenis sayur yang banyak diminati dan laku di pasaran. Hal ini bisa dimanfaatkan dengan menanamnya menggunakan metode hidroponik.

2. Seledri

Seledri

Seledri juga termasuk dalam jenis tanaman hidroponik yang proses penanamannya sangat mudah sehingga cocok bagi pemula. Sayuran ini dapat ditanam menggunakan sistem wick atau sumbu dalam metode hidroponik.

Tak hanya itu, seledri juga bisa ditanam menggunakan sistem hidroponik yang lainnya seperti rakit apung. Masa panen seledri kurang lebih sekitar 4 sampai 6 minggu setelah masa tanam. Namun, bisa dipanen kembali secara bertahan dalam 5 hari sekali.

3. Tomat Ceri

Tomat Ceri

Hampir semua jenis tomat sebenarnya bisa ditanam menggunakan teknik hidroponik. Tapi, jenis tomat ceri banyak dijadikan sebagai pilihan utama karena terbilang cukup langka.

Meski begitu, proses penanaman menggunakan teknik ini butuh perhatian secara ekstra. Tanaman ini membutuhkan pasokan sinar matahari lebih banyak dan cukup memadai.

4. Kangkung

Kangkung

Kangkung juga merupakan jenis tanaman hidroponik yang cukup mudah dibudidayakan. Cara merawat tanaman ini bisa dibilang cukup mudah dan tidak begitu rumit. Hanya perlu diberikan nutrisi yang mencukupi agar bisa tumbuh subur.

Masa panennya adalah sekitar 4 minggu setelah penanaman. Proses panen cukup dilakukan dengan memotong bagian atas tanpa memangkas akarnya. Biarkan selama beberapa minggu sampai tanaman tersebut bisa tumbuh kembali.

5. Paprika

Paprika

Jenis tanaman buah ini umumnya dibudidayakan secara konvensional. Namun, ternyata bisa ditanam dengan teknik hidroponik yang jauh lebih mudah.

Hal paling penting yang harus diperhatikan ketika menanam paprika secara hidroponik yakni asupan nutrisinya. Usahakan untuk selalu menjaga kandungan nutrisinya dengan baik. Sesuaikan juga dengan fase pertumbuhan tanaman paprika itu sendiri.

6. Selada

Selada

Selada ternyata bisa tumbuh meski tanpa media tanam berupa tanah. Inilah yang menjadi salah satu alasan mengapa banyak beralih untuk membudidayakannya dengan metode hidroponik. Tak berbeda jauh dengan tanaman sebelumnya, penanaman selada juga tidak begitu rumit.

Tips untuk membudidayakan jenis tanaman hidroponik ini yaitu memotong daun bagian luarnya. Tujuannya supaya daun bagian dalam bisa tumbuh maksimal dan menggantikan daun yang sudah dipotong.

7. Stroberi

Stroberi

Stroberi merupakan buah yang paling umum dan sering dikembangkan dengan teknik tanpa media tanah ini. Jika bandingkan dengan metode konvensional, penanaman stroberi menggunakan metode ini mampu menghasilkan buah secara lebih banyak.

Buah ini juga menjadi komoditas yang memiliki harga jual tinggi dan sangat menjanjikan jika dikembangkan menggunakan teknik hidroponik. Stroberi sudah siap untuk dipanen dalam 4 sampai 6 minggu setelah tanaman mulai berbunga.

8. Melon

Melon

Buah-buahan yang bisa ditanam dengan sistem hidroponik selanjutnya adalah buah melon. Proses dimulai dengan memilih benih berkualitas, menyemai, dan barulah bisa memulai penanaman.

Sama halnya dengan stroberi, jangka panen buah melon ini juga tidak begitu lama. Melon yang ditanam dengan teknik hidroponik sudah siap untuk dipanen dalam jangka waktu sekitar 3 bulan.

9. Semangka

Semangka

Semangka dari hasil hidroponik dinilai mempunyai ekonomi tinggi ketimbang semangka biasa. Masa panen tanaman semangka bisa dibilang juga sangat singkat. Di usia tanam sekitar 70 hari saja, tanaman semangka sudah terlihat besar yang menandakan bahwa tanaman siap untuk dipanen.

10. Anggur

Anggur

Buah anggur mungkin lebih sering dijumpai dibudidayakan langsung di tanah. Tapi buah dengan batang merambat ini lebih bagus jika ditanam dengan sistem hidroponik.

Hal yang paling penting yaitu syarat tumbuh tanaman wajib dipenuhi. Dengan begitu maka pertumbuhannya akan menjadi maksimal.

11. Tanaman Cabai

Tanaman Cabai

Sebelum menanam cabai, pastikan terlebih dahulu bahwa biji tanaman sudah disemai. Kemudian barulah bisa dipindahkan secara perlahan dalam media tanam hidroponik. Masa panen cabai dilakukan setelah tanaman memasuki usia 80 sampai 90 hari.

12. Bayam

Bayam

Bayam juga menjadi jenis tanaman hidroponik yang cepat panen dengan perawatan tak kalah mudah. Sayuran hijau ini bisa dilakukan pemanenan setelah berumur sekitar 25 hingga 30 hari. Pemanenan dilakukan secara bertahap dalam 5 hari sekali.

13. Kacang Panjang

Kacang Panjang

Kacang panjang butuh waktu kurang lebih 30 hari agar bisa berbunga dalam media tanam hidroponik. 15 hari kemudian tanaman tersebut sudah siap untuk dilakukan pemanenan. Penanamannya sendiri hampir sama dengan sayuran lainnya yaitu melalui biji.

Manfaat Tanaman Hidroponik

Teknik hidroponik bisa membuat kegiatan bercocok tanaman menjadi semakin mudah dan hasil memuaskan. Namun selain itu, teknik ini juga memiliki banyak manfaat khususnya untuk lingkungan.

1. Menghasilkan Tanaman Berkualitas

Menghasilkan Tanaman Berkualitas

Bukan rahasia lagi bahwa teknik hidroponik mampu memberikan hasil yang berkualitas. Ini karena tanaman akan terhindar dari unsur hara yang tercampur dengan berbagai bahan kimia. Efisiensi penanaman juga sangat tinggi karena hanya memanfaatkan sumber air yang tersedia.

Hal tersebut akhir membuat metabolisme ketahanan menjadi semakin aktif dan tumbuh dengan sehat. Tanaman juga tidak perlu penyiraman secara rutin karena teknik ini secara otomatis akan mengalirkan air.

2. Menghemat Air

Menghemat Air

Teknik penanaman ini memang menggunakan air, tapi siapa sangka bahwa dalam penerapannya sangat menghemat air. Masih belum banyak diketahui, tanaman hidroponik bisa tumbuh dengan air mencapai 98% lebih sedikit daripada penanaman secara tradisional.

3. pH Lebih Terkontrol

pH Lebih Terkontrol

Penanaman dengan media tanah harus menambahkan pupuk untuk meningkatkan keasaman. Tujuannya supaya tanaman bisa tumbuh dengan baik dan mampu menyerap nutrisi.

Tapi pada tanaman hidroponik jauh lebih mudah, sebab hanya tinggal menambahkan cairan PH dan juga mengontrol suhu. Jangan sampai terlalu lembab ataupun kering sampai tandus yang sudah pasti tidak baik untuk tanaman.

Kesimpulan

Teknik penanaman hidroponik pada dasarnya tidak membutuhkan perawatan yang terlalu kompleks. Bahkan tidak membutuhkan lahan yang cukup luas karena bisa diaplikasikan di balkon, teras, ataupun samping rumah.

Berbagai jenis tanaman hidroponik di atas bisa dibudidayakan dengan mudah dimana saja. Meski begitu, tetap perhatikan syarat tumbuh dan perawatan secara berkala agar tanaman yang dibudidayakan tumbuh secara optimal.

Bagikan: