Jual media tanam banyak dicari oleh pembibit dan petani karena sangat penting untuk perkembangan tumbuhan. Dalam mencari media tanam, Anda perlu memilih tempat dan jenis yang berkualitas.

Hal ini penting karena media tanam adalah bahan yang berfungsi untuk menumbuhkan dan mengembangkan tanaman. Media tanam ini juga disebut sebagai pengganti tanah untuk bercocok tanam. Anda bisa menemukannya dari bahan organik maupun anorganik.

Media tanam organik berasal dari organisme hidup sedangkan anorganik berasal dari bahan sintesis, benda mati, atau bahan kimia. Contoh media organik adalah arang, kompos, pupuk, sabut kelapa, humus, dan sekam.

Sedangkan contoh media anorganik seperti kerikil, gel, pasir, pecahan batu bata, spons, dsb. Lalu, apa saja media tanam yang mudah ditemukan dan dijual dipasaran? Simak informasi selengkapnya berikut.

Mencari Jual Media Tanam di Pasaran, Apa Saja Produknya?

Jika Anda ingin membeli media tanam, maka bisa ditemukan dengan mudah baik secara online ataupun offline. Sebelum membelinya, Anda perlu memastikan kualitas dan harga dari tempat tersebut.

Berikut ini adalah beberapa media tanam yang banyak dijual dipasaran serta berbagai keunggulan dan kelemahannya sebagai bahan referensi.

1. Media Tanam Organik

Media Tanam Organik

Saat ini, Anda lebih mudah menemukan jual media tanam organik dengan harga yang lebih murah. Media tanam ini sering dicampur dengan tanah. Namun, ada pula yang tidak mencampurnya dengan bahan apapun.

Harganya juga bervariasi mulai dari Rp5000an sampai puluhan ribu. Simak beberapa media tanam organik terbaik yang banyak dijual berikut ini:

  • Top soil: punya kandungan unsur hara yang lengkap. Media tanam ini cocok dipakai untuk tanaman yang ada di pot atau polybag. Contohnya seperti cabai dan tomat.
  • Arang: media tanam ini bisa berasal dari pembakaran kayu atau batok kelapa. Sifatnya kurang bisa mengikat air sehingga cocok untuk tanaman anggrek.
  • Cocopeat: media tanam yang berasal dari sabut kelapa. Kelebihannya adalah bisa menyerap air dengan baik sehingga kelembaban tanah bisa dipertahankan. Jenis tanaman yang cocok untuk cocopeat adalah tanaman yang membutuhkan air yang banyak.
  • Sekam: media tanam ini terbuat dari kulit padi yang mengalami proses pembakaran tetapi ada juga yang tidak. Media tanam ini punya sifat yang ringan dan bisa menyerap air. Tanaman hias dan buah-buahan akan cocok menggunakannya. Contohnya aglonema dan philo.
  • Kompos: terbuat dari tumbuhan yang mati atau sisa dari buah dan daun. Fungsinya sangat baik untuk kesuburan tanah.
  • Pupuk kandang: berasal dari kotoran hewan dari unggas, kambing, sapi, atau kerbau.

Keunggulan dari media tanam organik yaitu menjaga kesuburan tanah. Hal ini karena di dalam media tersebut umumnya sudah terdapat nitrogen, fosfor, dan kalium untuk tumbuhan. Pertumbuhan tanaman menjadi lebih optimal lagi.

2. Media Tanam Anorganik

Media Tanam Anorganik

Bagi yang ingin mencari jual media tanam di pasaran, Anda bisa mencoba untuk memilih media anorganik. Jenis ini lebih banyak beredar karena memang diproduksi oleh perusahaan karena terbuat dari bahan sintesis.

Ada juga yang menjualnya dari batuan atau pasir yang mengalami proses pengolahan. Media tanam anorganik banyak dipakai untuk meningkakan penyerapan air dan aerasi.

Namun, kekurangannya yaitu tidak bisa memberikan nutrisi kepada tumbuhan sehingga bisa ditambah dengan larutan NPK atau mengkombinasikannya dengan media tanaman lainnya. Contohnya adalah sebagai berikut:

  • Perlite: media tanam yang berasal dari batu obsidian. Selanjutnya, batu tersebut dipanaskan. Perlite termasuk media tanam yang ringan sama seperti gabus.
  • Pasir Malang: media tanam ini banyak ditemukan di gunung Malang sehingga disebut sebagai pasir malang. Asal pasir ini dari hasil erupsi gunung vulkanik. Sifat pasir malang yaitu porous dan mampu menahan kelembaban. Pasir malang juga cocok dipakai untuk jenis tanaman aquacape atau kaktus.
  • Rockwool: memiliki bentuk seperti spons tetapi lebih kasar. Biasa digunakan untuk media semai untuk tanaman hidroponik. Asal media tanam ini dari batu vulkanis yang dipanaskan sampai menjadi empuk tetapi punya serat yang kasar seperti benang.
  • Hidroton: media ini berasal dari tanah liat yang dibentuk bulat-bulat. Banyak yang menjual media tanam ini karena bisa dimanfaatkan untuk menyuburkan tanaman hias di pot atau tanaman hidroponik.

Untuk tanaman yang diletakkan di pot, media tanam anorganik cenderung disukai karena tidak terlalu padat mengisi ruang kosong seperti pada media organik. Dengan menggunakan media tanam anorganik, akar tanaman bisa tumbuh lebih leluasa.

Akar tanaman juga lebih mudah bernafas karena sirkulasi udara yang baik sehingga tanaman bisa tumbuh lebih baik. Anda juga bisa mengkombinasikan media tanam organik dan anorganik agar bekerja lebih optimal.

Kesimpulan

Jual media tanam yang ada di pasaran ada dua jenis yaitu media organik dan anorganik. Pilihlah sesuai dengan kebutuhan dan jenis tanaman Anda. Selain itu, perhatikan juga harga jualnya di berbagai tempat dan pilih yang terjangkau serta berkualitas.

Baca Juga: 6 Cara Merawat Tanaman Cabe Rawit Agar Cepat Berbuah & Lebat

Bagikan: