Ada berbagai macam pupuk yang dapat dipakai untuk menyuburkan tanaman, misalnya pupuk KCl. Pupuk ini masuk dalam jenis pupuk buatan. Kandungan pupuk KCl memiliki kadar kalium yang tinggi, yaitu mencapai 60%.

Tingginya kalium dapat memberikan banyak manfaat bagi tanaman. Pupuk ini cocok dipakai untuk berbagai macam tanaman, misalnya buah-buahan, holtikultura, hingga tanaman hias.

Bentuk dari pupuk ini berupa butiran kristal yang berwarna merah dan putih, ada juga yang berbentuk cair. Pupuk yang mengandung kalium tinggi ini dapat dipakai langsung ataupun dicampur dengan senyawa fosfor dan nitrogen.

Jenis dan Kandungan Pupuk KCl

Jenis dan Kandungan Pupuk KCl

Pupuk KCl atau biasa dikenal dengan MOP (Muriate of Potash) dikelompokkan menjadi dua jenis, yakni KCl 80 dan KCl 90. Perbedaannya terletak pada persentase kandungan kalium di dalamnya. Berikut pembahasan lengkapnya.

1. KCl 80

Pupuk KCl 80 memiliki kandungan kalium (K2O) sejumlah 52 – 53% dan berwarna merah muda. Pemberian pupuk ini biasanya dilakukan pada fase vegetatif atau saat tanaman memasuki masa pembungaan. Dengan begitu, proses pembentukan biji dan buahnya sempurna.

Selain itu, penggunaan pupuk KCl ini dipakai pada tanaman yang memiliki gejala kekurangan kalium, dengan tanda-tanda daunnya mengkerut, tepi daun mulai menguning, serta batangnya yang kurang kokoh dan pendek.

2. KCl 90

Kandungan pupuk KCl 90 memiliki jumlah unsur kalium (K2O) sebesar 55 – 58% dan berwarna putih, namun varian ini susah ditemukan. Kebanyakan, pupuk KCl 90 yang terjual di pasaran berwarna putih kemerahan.

Karena memiliki kandungan kalium yang tinggi, pupuk ini lebih cocok dipakai di fase generatif dengan tujuan untuk memperbesardan mengisi buah. Selain itu, penggunaan pupuk ini juga bisa dipakai ketika lahan kekurangan unsur hara kalium.

Ada berbagai penyebab yang mempengaruhi ketersediaan kalium di dalam tanah, misalnya pH, temperatur, serta kelembaban tanah. Kalium dalam tanah berfungsi dalam membantu proses fotosintesis, mengaktifkan enzim, serta mendorong proses perkembangan akar tanaman.

Bentuk Pupuk KCl

Bentuk Pupuk KCl

Pupuk KCl yang beredar di pasaran bisa berbentuk cair ataupun kristal. Pengaplikasiannya pun berbeda. Berikut penjelasannya.

1. Pupuk KCl Cair

Pupuk KCL jenis ini sifatnya gampang diserap merata oleh tanaman. Namun, pada penggunaannya perlu dicampurkan air dengan perbandingan pupuk dan air yaitu 1 : 14. Setelah itu bisa disemprotkan ke bawah daun.

Peyemprotan dilakukan rutin setiap pagi atau sore hari, karena pada waktu tersebut, matahari belum terlalu terik. Dengan begitu, proses penyerapan nutrisi pupuk dapat dilakukan secara maksimal oleh tanaman.

2. Pupuk KCl Butiran Kristal

Penggunaan pupuk KCl berbentuk kristal dapat dilakukan dengan cara ditaburkan langsung secara melingkar di sekeliling tanaman. Bisa juga dilakukan dengan membenamkannya di samping batang. Selain itu, cara lainnya dengan melarutkan ke dalam air, lalu disemprot ke daun.

Pupuk ini bagus digunakan untuk tanah lembab agar mudah diserap air. Tapi, penggunaannya tidak boleh dicampur dengan pupuk urea karena dapat mengakibatkan timbulnya gumpalan yang susah diserap tanaman.

Baca Juga: 3 Cara Memupuk Tanaman Padi yang Benar Agar Panen Banyak

Fungsi Pupuk KCl

Fungsi Pupuk KCl

Pupuk KCl cocok dipakai untuk jenis tanaman yang toleran dengan klorida, misalnya tanaman jagung, kacang-kacangan, padi, dan cabe. Kandungan pupuk KCl yang memiliki unsur kalium cukup tinggi, yaitu hampir mencapai 60%, berperan penting bagi pertumbuhan tanaman, yaitu sebagai berikut.

1. Meningkatkan Kualitas dan Hasil Panen

Fungsi kalium dalam penggunaan pupuk KCl yaitu menghasilkan buah yang berkualitas, karena kalium mampu mengatur banyak unsur mineral dalam tanah. Dengan begitu, tanaman akan menghasilkan buah yang lebih berat, besar, dan manis.

Fungsi lain dari kandungan kalium dari pupuk KCl yaitu membantu proses transportasi zat gula dari dalam tanah serta membentuk dan mengangkut karbohidrat yang dijadikan sebagai katalisator pada proses pembentukan protein.

Kandungan klorida yang terdapat pada pupuk KCl mampu meningkatkan hasil panen, karena klorida dapat meningkatkan ketahanan dari serangan penyakit pada tanaman.

2. Menghasilkan Biji Sempurna

Pupuk KCl lebih baik digunakan pada saat tanaman memasuki fase pembuahan. Hal ini dikarenakan kandungan kalium yang tinggi dalam pupuk KCl mampu membantu tanaman menghasilkan biji yang sempurna.

Biji sangat penting dalam menentukan kualitas buah yang akan dipanen nantinya. Jika biji memiliki kualitas yang baik, maka buah yang dihasilkan pun akan semakin baik.

3. Meningkatkan Ketahanan Tanaman dari Penyakit

Salah satu hal yang menjadi kendala dalam membudidayakan tanaman yaitu adanya serangan hama serta penyakit. Kandungan kalium yang tinggi dalam pupuk KCl mampu mencukupi kebituhan tanaman. Dengan begitu, tanaman akan jauh dari gangguan penyakit dan hama.

Kalium juga berperan dalam mengaktifkan enzim secara langsung maupun tidak langsung. Nantinya, kalium akan menetralkan reaksi yang terjadi dalam sel, khususnya dari asam organik.

4. Memperkuat Batang Tanaman

Batang yang kokoh dan kuat mengindikasikan bahwa tanaman tumbuh dengan baik. Dengan begitu, kelangsungan hidup tanaman akan tahan lama dan tidak mudah rapuh sebelum berbuah. Kandungan kalium dalam pupuk KCL ini yang bisa menjadikan batang tanaman menjadi kuat.

5. Tanaman Tahan Terhadap Stresss

Adanya kandungan kalium dalam pupuk ini dapat mengatur kinerja stomata daun, yaitu membantu terjadinya fotosintesis, proses transpirasi (penguapan air), dan mencegah hilangnya air dari tanaman.

Dengan begitu, tanaman akan terhindar dari resiko terjadinya stress serta kekeringan yang bisa menjadikan tanaman mati sebelum mampu menghasilkan buah.

Baca Juga: 8 Jenis Media Tanam Anorganik (Keunggulan + Kelemahannya)

Kesimpulan

Kandungan pupuk KCl memiliki jumlah unsur kalium yang tinggi. Pupuk ini berguna dalam meningkatkan kesuburan serta kualitas hasil panen. Namun, penggunaan pupuk KCl hanya cocok diaplikasikan pada tanaman yang toleran dengan klorida, seperti jagung, tebu, padi, dan cabe.

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses User Verification plugin to reduce spam. See how your comment data is processed.