Setiap petani tentu mengharapkan hasil panen yang berlimpah dan berkualitas bagus. Untuk mewujudkan hal tersebut, petani biasanya melakukan pemupukan dengan menggunakan pupuk berkualitas. Salah satunya dengan memanfaatkan kandungan pupuk SP 36 untuk berbagai tanaman.
Pupuk SP 36 merupakan jenis pupuk yang mendaung kadar fosfat yang cukup tinggi. Pupuk ini sangat cocok untuk budidaya tanaman baik jangka pendek maupun panjang. Umumnya, SP 36 digunakan sebagai pupuk dasar karena sukar larut di dalam air dan memberikan reaksi yang lambat.
Oleh karena sifatnya yang higroskopis atau tidak mudah larut, pupuk ini dapat disimpan dalam jangka waktu yang cukup lama. Jadi, jika Anda membeli dalam jumlah banyak tetap bagus saat disimpan untuk pemupukan berikutnya. Lalu, apa saja kandungan yang terdapat di pupuk SP 36?
Penjelasan lengkap terkait pupuk ini dibahas pada uraian berikut.
Mengenal Pupuk SP 36
Pupuk SP 36 adalah pupuk yang diproduksi oleh PT Petrokimia Gresik. Pupuk ini biasanya digunakan sebagai pupuk bersubsidi pemerintah untuk para petani. Adapun ciri-cirinya yaitu berbentuk granular atau butiran berwarna abu-abu.
Meskipun terbuat dari bahan kimia seperti sulfat dan fosfat alam, reaksi yang dihasilkan dari pupuk SP 36 tergolong netral dan tidak membakar. Oleh karena itu, pupuk ini akan cocok digunakan pada berbagai jenis tanaman, mulai dari hortikultura, tanaman pangan, hingga tanaman perkebunan.
Kandungan Pupuk SP 36
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, SP 36 termasuk dalam golongan pupuk kimia atau anorganik. Senyawa yang terkandung dalam pupuk ini hampir sama dengan Triple Superphosphate (TSP). Adapun beberapa senyawa yang terdapat di dalam pupuk SP 36, diantaranya sebagai berikut.
- Fosfat (P2O5) sebanyak 36%
- P2O5 yang larut dalam asam nitrat sebanyak 34%
- P2O5 yang larut dalam air mineral sebanyak 30%
- Sulfur (S) sebanyak 5%
- Air (H2O) sebanyak 5%
- Asam bebas yang berperan sebagai H3PO4 sebanyak 6%
Manfaat
Setiap tanaman memiliki cara perawatan tersendiri dan kandungan unsur hara yang dibutuhkan juga berbeda-beda. Oleh karena itu, penting untuk memahami jenis tanaman Anda lalu memilih pupuk sesuai dengan kebutuhan. Nah, manfaat penggunaan pupuk SP 36 bagi tanaman, yaitu:
1. Sumber Fosfat
Pupuk SP 36 memiliki kandungan fosfat sebesar 36% yang bagus untuk tanaman. Unsur hara ini membantu pembentukan protein dan lemak, memperkuat batang, dan membentuk inti sel. Fosfat juga meningkatkan hasil produksi dan pemasakan biji-bijian serta buah.
Jika tanaman fosfat, maka dapat menyebabkan pertumbuhan akan tanaman menjadi terhenti. Akibatnya, tanaman Anda menjadi kerdil dan sulit untuk berbunga dan berbuah. Bahkan, jika tanaman kekurangan fosfat saat berbunga, maka biji dan buahnya tidak dapat berkembang dengan sempurna.
Oleh karena itu, penggunaan pupuk yang mengandung fosfat sangat dibutuhkan sejak awal penanaman atau sebagai pupuk dasar. Akan tetapi, hindari untuk mencampur SP 36 dengan pupuk lain tanpa mengetahui kecocokannya. Jika tidak, tanaman Anda justru akan layu dan mati.
2. Merangsang Pertumbuhan Akar
Dalam menanam, bagian yang umum untuk tumbuh pertama kali adalah akar. Bagian ini berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan serta menyerap unsur hara agar tanaman bisa tumbuh menjadi lebih kuat. Sistem perakaran yang baik dapat membuat tanaman menjadi tumbuh besar dan sehat.
Dengan menggunakan pupuk SP 36, akar tanaman Anda dapat tumbuh dengan cepat dan sempurna. Kemunculan bagian tanaman lainnya pun seperti batang dan daun juga menjadi lebih cepat karena nutrisi yang dibutuhkan terserap dengan baik oleh akar.
3. Mempercepat Pembentukan Bunga dan Biji
Reaksi dari semua kandungan pupuk SP 36 yang seimbang membuat pembentukan bunga serta bijinya menjadi lebih cepat. Pada masa munculnya bunga, jumlah bunga yang tumbuh menjadi lebih banyak dan tidak mudah rontok.
Selain itu, buah yang dihasilkan tanaman cenderung lebih besar dan lebih cepat matang. Jadi, Anda tidak perlu menunggu terlalu lama untuk menikmati buah dari tanaman.
4. Mempercepat Masa Panen
Jika tanaman mendapat unsur hara yang seimbang dari pupuk SP 36, maka buahnya menjadi lebih cepat panen. Buah-buah tersebut memiliki kualitas yang bagus sehingga nilai jualnya pun menjadi lebih tinggi. Jadi, penggunaan pupuk jenis ini akan menguntungkan para petani.
Bahkan, untuk tanaman buah-buahan, rasanya menjadi lebih enak. SP 36 juga dapat diaplikasikan bersama dengan pupuk organik. Namun, sebelum itu perhatikan kandungan yang ada di setiap pupuk agar bereaksi dengan baik atau menggunakannya secara bertahap.
5. Meningkatkan Daya Tahan
Pupuk SP 36 membuat tanaman memiliki tingkat ketahanan yang tinggi. Tanaman tidak akan mudah terserang penyakit, hama, maupun kekeringan. Senyawa yang ada didalam pupuk membuat semua bagian tanaman menjadi lebih kuat dan tetap berdiri kokoh dalam kurung waktu yang lama.
Meskipun demikian, Anda tetap harus memperhatikan kondisi kelembaban tanah. Jika tanahnya terasa kering, maka sebaiknya lakukan penyiraman. Sebaliknya, jika musim penghujan, maka buat saluran air agar tidak merendam tanaman dan berpotensi menghilangkan pupuk yang telah diberikan.
Cara Penggunaan
Berdasarkan kandungan pupuk SP 36 serta karakteristiknya, pupuk ini bagus digunakan sebagai pupuk dasar untuk tanaman semusim. Adapun untuk tanaman tahunan, SP 36 dapat diberikan pada awal atau akhir musim hujan serta setelah masa panen.
Untuk menggunakan SP 36 sebagai pupuk dasar, Anda dapat membuat bedengan di sekitar tanaman lalu menaburkan secara merata di atasnya. Akan tetapi, jika ingin menggunakan sebagai pupuk susulan, SP 36 dapat ditabur di sekeliling tanaman lalu ditimbun dengan tanah.
Dosis
Bagi petani yang ingin menggunakan pupuk SP 36, tentu harus mengetahui besaran dosis dan campurannya dengan pupuk lain. Nah, berikut ini terdapat beberapa cara pengaplikasian SP 36 serta dosisnya pada tanaman tertentu.
1. Padi
Dosis per hektar:
- SP 36 125 kg
- Urea 300 kg
- Petroganik 500 kg
- KCl 75 kg
Takaran pupuk dasar:
SP 36 125 kg + Urea 100 kg + Petroganik 500 kg + KCl 75 kg
Catatan:
100 kg Urea diaplikasikan 20 hari setelah tanam
100 kg Urea lainnya diaplikasikan 35 hari setelah tanam
2. Cabai
Dosis per hektar:
- SP 36 300 kg
- ZA 800 kg
- KCl 200 kg
- Petroganik 2000 kg
Takaran pupuk dasar:
SP 36 300 kg + ZA 200 kg + Petroganik 2000 kg + KCl 200 kg
Catatan:
300 kg ZA diaplikasikan 30 hari setelah masa tanam
3. Kentang
Dosis per hektar:
- SP 36 400 kg
- Urea 900 kg
- KCl 250 kg
- Petroganik 2000 kg
Takaran pupuk dasar:
SP 36 400 kg + Urea 450 kg + Petroganik 2000 kg + KCl 250 kg
Catatan:
450 kg Za diaplikasikan 30 hari setelah tanam
Baca Juga: Cara Mempercepat Pertumbuhan Tanaman Durian Muda dan Dewasa
Kesimpulan
Pupuk SP 36 dikenal sebagai pupuk yang banyak digunakan para petani karena manfaatnya yang luar biasa untuk tanaman. Kandungan pupuk SP 36 yang paling banyak adalah fosfat 36% yang dapat membuat hasil produksi menjadi lebih banyak dan masa panen yang lebih cepat.