Penggunaan pupuk kompos hingga kini masih menjadi favorit, sehingga tidak heran jika Anda masih menemukan petani yang menggunakannya. Selain itu, manfaat pupuk kompos juga menjadi alasan utama mengapa para petani masih menggunakannya sebagai penyubur tanaman.
Meskipun sudah banyak pupuk berbahan kimia yang beredar di pasaran, tidak membuat popularitas pupuk kompos menurun. Namun, persaingannya menjadi cukup ketat. Pupuk kompos bukanlah pupuk yang terbuat dari bahan-bahan yang dapat merusak tanaman maupun tanah.
Apakah Anda sudah tahu apa saja manfaat dari pupuk kompos yang sering digunakan, baik di bidang pertanian maupun perkebunan? Jika belum, tepat sekali Anda berada di halaman ini karena di sini akan dibahas selengkapnya!
Apa itu Pupuk Kompos?
Pupuk kompos adalah jenis pupuk yang terbuat dari berbagai macam bahan organik dan kehadirannya sudah sangat lama sekali di dunia pertanian serta perkebunan. Sebenarnya, pupuk ini ada karena bahan-bahan organis mengalami proses pelapukan.
Hal tersebut dengan alasan terjadinya interaksi antar mikroorganisme alias bakteri pembusuk di dalam bahan tersebut. Sedangkan bahan-bahan organik yang dimaksud ada berbagai macam, yakni seperti di bawah ini:
- Rumput
- Jerami
- Sisa ranting dan dahan
- Kotoran hewan
- Bunga yang rontok
- Air kencing hewan ternak
- Sisa buah
Daftar Manfaat Pupuk Kompos
Ada banyak sekali manfaat pupuk kompos yang tidak akan Anda dapatkan dari penggunaan pupuk anorganik, seperti pupuk kimia. Lantas, apa saja manfaatnya? Cek di bawah ini:
1. Memberikan Nutrisi pada Tanaman
Pertama, pupuk kompos mampu memberikan nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman agar bisa tumbuh dan berkembang semaksimal mungkin. Dengan penggunaan pupuk kompos, unsur hara di dalam tanah akan mencukupi seluruh nutrisi yang dibutuhkan tanaman, yakni:
- Unsur hara makro primer
- Unsur hara makro sekunder
- Unsur hara mikro
2. Meningkatkan Kapasitas Tukar Kation
KTK atau Kapasitas Tukar Kation merupakan salah satu sifat kimia dan sifat ini sangat berkaitan dengan kesuburan tanah, sehingga menjadi hal yang penting. Pasalnya, tingkat KTK yang tinggi pada tanah dapat menyediakan unsur hara apabila dibandingkan dengan tanah KTK rendah.
Nah, guna meningkatkan KTK pada tanah, pupuk kompos sangat berperan besar dan bisa meningkatkan aktivitas biologis tanah. Dengan demikian, tanah bisa lebih sejuk, kemudian tidak terlalu kering maupun lembab.
3. Memperbaiki Struktur Tanah
Manfaat pupuk kompos yang ketiga adalah mampu memperbaiki struktur tanah agar bisa melekat satu sama lain. Hal tersebut juga dapat membuat tingkat kelekatan tanah seimbang, kemudian menjadi daya tarik bagi mikroorganisme untuk beraktivitas di dalam tanah sehingga tanah lebih gembur lagi.
4. Mampu Meningkatkan pH pada Tanah Asam
Selanjutnya, pupuk kompos berlaku sebagai pendukung guna meningkatkan pH pada tanah adam sehingga bisa mencuci ion-ion seperti Ca, Mg, K serta P. Hal ini tentu akan berdampak baik pada tanah, sehingga tanaman yang tumbuh di atasnya bisa lebih subur.
5. Meningkatkan Ketersediaan Unsur Mikro
Manfaat terakhir dari penggunaan pupuk kompos adalah mampu meningkatkan ketersediaan unsur mikro, misalnya saja seperti Zn, kemudian Mn, Cu, Fe, dan Mo.
Unsur mikro yang terus meningkat juga memberikan dampak positif terhadap tanah dan pastinya akan mempermudah proses pertumbuhan tanaman.
Jenis-Jenis Pupuk Kompos
Ternyata pupuk kompos terdiri dari berbagai jenis dan memiliki karakteristik sendiri, sehingga Anda bisa memilih sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Jenis-jenisnya dapat Anda simak berikut ini:
1. Pupuk Kompos Aerob
Kompos Aerob merupakan jenis pupuk yang pembuatannya membutuhkan proses biokimia kemudian melibatkan oksigen di dalamnya. Sedangkan bahan baku utama yang digunakan adalah sisa tanaman, kemudian juga kotoran hewan (ternak) atau mungkin adalah campuran dari kedua bahan tersebut.
2. Pupuk Kompos Bokashi
Bokashi juga jenis kompos yang menggunakan inokulan sebagai staternya, karena dipercaya lebih efektif mikroorganismenya (EM4).
Nah, inokulan yang dimaksud tersebut adalah terdiri dari campuran berbagai macam mikroorganisme terpilih dan mampu mendekomposisi bahan organik dalam waktu lebih cepat dan efektif.
Baca Juga: Media Tanam Kompos Itu Apa? Ini Penjelasan & Cara Buatnya
3. Pupuk Kompos Vermikompos
Jenis ketiga ini merupakan pupuk kompos yang menggunakan mikroorganisme sebagai pengurai, yakni cacing tanah jenis Lumbricus dan lainnya. Cara pembuatannya adalah memberikan bahan organik untuk pakan cacing tanah, kemudian kotoran cacing tersebut digunakan sebagai pupuk.
Tidak hanya cacing tanah saja, Anda juga bisa menggunakan mikroorganisme lain seperti belatung untuk membuat pupuk kompos vermikompos.
4. Pupuk Kompos Organik Cair
Pupuk kompos jenis ini dibuat melalui proses pengomposan gasah dan bisa berlangsung secara aerob maupun anaerob. Tujuan dari pupuk jenis ini adalah karena lebih mudah diserap oleh tanaman, sehingga mampu membuat tanaman berkembang lebih cepat.
Pada prakteknya, pupuk kompos organik cair diaplikasikan secara efektif pada daun dibandingkan pada akar. Tentunya dengan takaran yang pas, tidak sedikit atau kebanyakan.
Kesimpulan
Berbagai macam manfaat pupuk kompos menjadi salah satu hal mengapa masih banyak petani yang menggunakannya guna menunjang pertumbuhan tanaman. Manfaat terbesarnya tentu membantu tanaman untuk tumbuh subur secara maksimal namun tidak merusak lingkungan.