Media tanam adalah hal penting untuk pertumbuhan tanaman. Dengan memilih jenis media tanam yang tepat maka tumbuhan bisa tumbuh sehat dan subur. Media tanam ada dua jenis yaitu media tanam organik dan media tanam anorganik.

Pada kesempatan ini, kita akan mempelajari jenis media organik. Media tanam ini menggunakan bahan organik atau berasal dari makhluk hidup. Ada berbagai jenis media organik yang bisa Anda pilih.  

Setiap jenisnya memiliki keunggulan tersendiri yang bermanfaat untuk jenis tumbuhan tertentu. Lalu, apa sajakah media tersebut? Mari kita simak bersama.

Jenis Media Tanam Organik

Berikut ini adalah berbagai jenis media tanam yang bisa Anda pertimbangkan jika ingin menanam tumbuhan agar lebih subur dan sehat.

1. Arang

Arang

Media tanam organik yang pertama adalah arang. Jenis ini biasa dipakai untuk tanaman anggrek. Sering kita lihat, media tanam ini dipakai untuk anggrek. Terlihat bahwa warna medianya hitam pekat dan dalam bentuk potongan kecil dari arang.

Arang yang dijadikan sebagai media tanam berasal dari  batok kelapa ataupun kayu. Fungsinya untuk menjaga drainase dan sirkulasi udara dengan baik. Kekurangan dari arang sebagai media tanm adalah kurang bisa mengikat air dalam jumlah besar.

Oleh sebab itu, arang hanya dipakai untuk tumbuhan yang ada di daerah dengan kelembaban tinggi seperti pada anggrek. Arang harus dipotong menjadi kecil-kecil terlebih dahulu. Lalu, disusun ke dalam pot.

Ukuran dari arang ini disesuaikan dengan pot yang dipakai dan jenis tumbuhannya. Misalnya, kalau potnya punya diameter 15 cm atau lebih, maka silahkan gunakan pecahan arang dengan ukuran panjang 3 cm, lebar 2-3 cm, dan ketebalan 3 cm.

Apabila ukuran potnya lebih kecil, maka pecahan arang juga harus lebih kecil lagi.

2. Batang Pakis

Batang Pakis

Batang pakis punya 2 jenis berdasarkan warnanya, yaitu batang pakis hitam dan coklat. Sedangkan untuk media tanam biasanya menggunakan batang pakis hitam. Warna hitam ini berasal dari tanaman yang berusia tua.

Alhasil, batangnya menjadi lebih kering dibandingkan coklat. Batang hitam kering ini lebih mudah untuk dihancurkan menjadi potongan yang lebih kecil atau disebut juga dengan cacahan pakis.

Selain dari cacahan, batang pakis ini juga tersedia dalam bentuk lempengan persegi empat yang dijual jadinya sehingga Anda tidak perlu repot lagi membuatnya. Batang pakis cocok digunakan sebagai media tanam anggrek.

Meskipun terkenal, media tanam organik punya kekurangan yaitu sering dijadikan sebagai tempat dari semut atau binatang kecil lainnya. Sedangkan untuk kelebihannya sendiri yaitu punya tekstur yang tidak keras sehingga bisa ditembus dengan akar.

Batang pakis juga punya kemampuan mengikat air, memberikan sirkulasi udara dan drainase yang baik.

3. Kompos

Kompos

Kompos adalah media tanam organik yang berasal dari tumbuhan mati atau limbah. Contoh dari limbah organik seperti  daun, jerami, sekam, rumput, dan sampah. Kompos punya kelebihan yaitu  memiliki kesuburan yang baik dan memperbaiki sifat tanah sehingga kaya akan nutrisi.

Sifat tanah fisik, kimiawi, dan biologi juga dapat dicerna dengan baik. Tak hanya itu, kompos bisa menyerap kandungan nitrogen (N) yang merupakan zat penting tanaman.

Kompos termasuk media tanam yang terbaik dengan ciri pelapukan yang sempurna, warnanya yang hitam dan kecoklatan yang menandakan lapisan yang subur, tidak berbau, dan punya kadar air rendah.

4. Moss

Moss

Moss adalah media tanam berasal dari akar paku-pakuan. Anda bisa mendapatkan akar ini di hutan-hutan yang selanjutnya diproses lebih lanjut. Moss sering digunakan untuk masa penyemaian dan pembungaan tanaman.

Dengan menggunakan media tanam organik ini, membuat akar tanaman bisa tumbuh dengan baik karena adanya celah dan rongga dalam moss tersebut. Drainase dan aerasi juga berjalan dengan lancar jika menggunakan moss.

Selain itu, kelebihan moss adalah memiliki daya serap yang baik untuk menjaga kelembaban tanaman. Moss juga cocok apabila dicampur dengan media tanam organik lainnya. Contohnya seperti tanah gambut, kulit kayu, atau daun kering.

5. Pupuk Kandang

Pupuk Kandang

Pupuk kandang juga bisa dimanfaatkan sebagai media tanam. Tidak hanya limbah tumbuhan saja yang mengandung unsur hara, pupuk kandang juga punya. Kandungan unsur hara yang dimilkinya juga termasuk lengkap seperti fosfor (P), kalium (K), dan natrium (N).

Dengan unsur hara yang lengkap inilah akhirnya dimanfaatkan untuk pupuk tanaman. Unsur ini sangat penting untuk perkembangan tumbuhan. Pupuk kandang juga berfungsi untuk memecah bahan organik yang sulit dicerna oleh tumbuhan menjadi lebih mudah dicerna dengan baik.

Hal ini karena di dalam pupuk kandang ada berbagai mikroorganisme yang bisa mengurai komponen organik agar mudah diserah tanaman. Ada beberapa syarat pupuk kandang yang digunakan untuk media tanam seperti harus yang sudah matang dan steril.

Cara melihatnya bisa dari warnanya yang hitam. Pemilihan pupuk kandang yang matang berguna untuk mencegah banyaknya bakteri yang bisa merusak tanaman bukan malah menyuburkannya.

6. Sabut Kelapa (Cocopeat)

Sabut Kelapa

Sabut kelapa atau cocopeat termasuk dalam media tanam organik yang berasal dari sabut buah kelapa yang sudah berusia tua. Umumnya, penggunaan dari sabut kelapa ini diterapakan untuk tanaman yang tinggal di kawasan dengan curah hujan rendah.

Hal ini penting diperhatikan sebab sabut kelapa punya kekurangan tidak tahan air yang banyak karena bisa menyebabkan pelapukan lebih cepat. Jika terlalu banyak air dan melapuk, tentu akan merugikan perkembangan tanaman karena bisa cepat busuk dan menjadi sarang penyakit.

Oleh sebab itu, cara membuatnya tidak boleh sembarangan karena perlu direndam dengan larutan fungisida dalam kurun waktu sekitar 24 jam terlebih dahulu sebelum digunakan. Penting juga untuk menjemur dan memotong cocopeat dengan ukuran yang kecil sebelum diberikan larutan tersebut.

7. Sekam Padi

Sekam Padi

Sekam padi untuk media tanam terdiri dari dua jenis yaitu sekam bakar atau sekam tidak dibakar (mentah). Dari segi porositas, baik sekam bakar dan mentah sama-sama punya tingkat yang sama. Keduanya juga berperan penting untuk memperbaiki struktur tanah.

Dengan demikian, aerasi dan sistem drainase yang dilakukan berjalan dengan baik. Penggunaan sekam bakar untuk media tanam terkadang lebih disukai karena tidak perlu sterilisasi lagi karena mikroba sudah mati bersamaan dengan proses pembakaran.

Keunggulan lain dari sekam bakar yaitu punya kandungan karbon tinggi yang membuat tanamannya menjadi lebih subur. Namun, kelemahan dari sekam bakar adalah mudah lapuk dibandingkan sekam mentah.

8. Humus

Humus

Media tanam yang terakhir adalah humus. Humus adalah hasil pelapukan dari bahan organik baik itu hewan atau tumbuhan yang dilakukan oleh mikroorganisme. Warna dari humus umumnya gelap dan ditemukan di lapisan tanah paling atas atau top soil.

Humus ini membantu dalam penggemburan tanah dan bisa menyimpan unsur hara dengan baik. Adapun kekurangannya adalah bisa ditumbuhi jamur terutama jika terjadi kelembaban dan perubahan suhu yang ekstrim.

Baca Juga: 7 Manfaat Pertanian Organik Bagi Lingkungan dan Masyarakat

Kesimpulan

Media tanam organik merupakan media pertumbuhan tanaman yang berasal dari bahan organik baik itu tumbuhan atau hewan. Media ini memiliki unsur hara yang bermanfaat untuk perkembangan tumbuhan. Namun, ada juga kekurangan yang dimilikinya.

Bagikan: