Salah satu media tanam yang sedang trend saat ini adalah media tanam rockwool. Pengertian rockwool sendiri merupakan mineral wool atau mineral fiber yang digunakan untuk menanam tanaman hidroponik. Media tanam yang satu ini berasal dari batu, seperti batu basalt, batu kapur, atau batu bara.
Selain terbuat dari batu rockwool juga terbuat dari keramik atau kaca yang dilelehkan dengan suhu tinggi. Tidak hanya digunakan untuk media tanam saja, namun rockwool juga digunakan sebagai bahan isolasi panas atau insulasi termal.
Apa kelebihan media tanam rockwool dibandingkan dengan media tanam lainnya? Kemudian bagaimana cara menanam tanaman pada media tanam berupa rockwool?
Baca ulasan berikut ini akan membahas tentang rockwool sebagai media tanam hidroponik beserta kelebihannya.
Baca juga:
- 8 Cara Membuat Tanaman Hidroponik Tomat untuk Pemula
- 4 Cara Membuat Tanaman Hidroponik Bagi Pemula, Lengkap!
Peran Rockwool Untuk Tanaman Hidroponik
Rockwool sebagai media tanam mempunyai kemampuan untuk menahan udara dan air dalam jumlah yang cukup besar. Dalam hal ini udara yang dimaksud untuk ditahan ialah oksigen untuk aerasi. Rockwool mempunyai struktur serat alami yang sangat kuat,
Serat alami tersebut digunakan untuk menopang akar dan batang tanaman agar dapat berdiri dengan stabil. Kemampuan yang dimiliki media tanam ini membuatnya cocok digunakan sebagai media penanaman sejak tahap persemaian hingga panen.
Akan tetapi, kadar asam atau pH alami pada rockwool cukup tinggi yang artinya mempunyai sifat basa. Hal tersebut dikarenakan rockwool memiliki kandungan alkali dengan kisaran pH 8. Sedangkan kebutuhan pH tanaman yang dibutuhkan hanya sekitar 5,5 hingga 6,5.
Dengan demikian, penggunaan rockwool sebagai media tanam harus dikondisikan terlebih dahulu. Salah satu cara untuk menurunkan pH adalah dengan memberi pupuk yang bersifat asam. Contoh pupuk yang bersifat asam di antaranya ialah pupuk KCL, pupuk urea, pupuk AB mix, atau pupuk ammonium sulfat.
Harga Media Tanam Rockwool
Media tanam hidroponik rockwool dapat dengan mudah ditemukan pada toko pertanian atau toko online. Harga yang dimiliki media tanam ini pun cukup terjangkau sehingga tak heran jika banyak orang yang membudidayakan tanaman menggunakan rockwool.
Pada umumnya, rockwool dijual dalam satuan slab atau berbentuk kotakan. Dimana satu slab dengan ukuran 100 cm x 15 cm x 7,5 cm mempunyai harga sekitar Rp55.000 hingga Rp70.000. Media tanam ini juga dijual dalam unit received, yakni 1 pack berisi 16 slab rockwool.
Harga media tanam ini dapat berbeda-beda tergantung pada ukuran yang ditawarkan. Selain ukuran yang mempengaruhi, density atau kerapatan bahan rockwool juga mempengaruhi harganya. Semakin tinggi density yang dimiliki rockwool, maka harga jualnya juga akan semakin tinggi.
Cara Menanam Tanaman Hidroponik dengan Media Tanam Rockwool
Banyak sekali masyarakat yang memiliki menggunakan rockwool untuk membudidayakan tanaman. Pada umumnya tanaman yang ditanam dengan rockwool di antaranya ialah mentimun, tomat, selada, paprika, terong, dan sayur hijau lainnya.
Berikut langkah-langkah yang harus dilakukan untuk menggunakan rockwool sebagai media tanam hidroponik:
1. Pemilihan Rockwool
Media tanam untuk hidroponik biasanya mempunyai syarat utama harus ada porositas yang baik dan ringan. Substrat yang digunakan oleh tanaman hidroponik memiliki fungsi yang sama dengan tanah, yakni menyediakan air, oksigen, dan unsur hara.
Dimana zat-zat yang tersedia pada substrat tersebut akan diserap oleh tanaman melalui akar. Oleh karena itu, dalam langkah pertama untuk menggunakan rockwool adalah dengan memperhatikan kemampuan penyerapannya.
2. Memotong Rockwool
Setelah didapatkan jenis rockwool yang berkualitas maka langkah selanjutnya adalah dengan memotong rockwool sebagai media tanam. Biasanya rockwool yang dijual di toko masih dalam ukuran balok besar.
Oleh karena itu, sebelum melakukan penyemaian rockwool perlu dipotong dengan kisaran ukuran 2,5 cm x 2,5 cm. Pemotongan rockwool dapat menggunakan cutter atau gergaji dan usahakan untuk tidak memotong dengan alat potong yang tumpul.
3. Penyemaian Benih
Proses selanjutnya adalah melakukan penyemaian benih tanaman hidroponik pada rockwool yang telah dipotong. Pertama buat lubang kecil terlebih dahulu pada rockwool dengan cara membuat garis bujur sangkar dengan jarak sekitar 2 cm.
Masukkan satu per satu bibit tanaman pada setiap lubang dengan posisi titik tumbuh tanaman mengarah ke bawah. Idealnya tanaman sayuran dapat menanam dua biji bibit pada setiap rockwool.
Apabila semua bibit sudah dimasukkan ke dalam rockwool maka tutup media tanam dengan menggunakan kain gelap atau kresek hitam. Hal tersebut bertujuan agar tunas dari bibit cepat bertumbuh.
4. Perawatan Bibit Tanaman
Setelah penyemaian selesai dilakukan maka langkah selanjutnya adalah melakukan perawatan hingga tanaman tumbuh. Dalam perawatan media tanam rockwool ini harus diperhatikan suhunya. Sebaiknya simpan bibit pada area yang kelembabannya terjaga.
Untuk menjaga kelembabannya dapat melakukan penyemprotan air dengan menggunakan hand sprayer. Biasanya, bibit tanaman akan berkecambah setelah 7 hari dan pada saat itu kain atau plastik penutup dapat dibuka.
Selama proses pertumbuhan bibit juga harus dilakukan penyiraman sebanyak 2 kali dalam satu hari. Hal ini bertujuan untuk mencegah kekeringan pada media tanam.
5. Pemindahan Tanaman
Tahap terakhir yang harus dilakukan adalah dengan memindahkan bibit tanaman jika sudah tumbuh. Idealnya pemindahan tanaman dilakukan pada hari ke-10 hingga hari ke-14 atau pada saat bibit mempunyai tunas 2 lembar daun.
Pemindahan tanaman dengan menggunakan rockwool ini cukup berbeda dengan media lainnya. Dimana media rockwool tidak perlu dipisahkan dari bibit, melainkan langsung memindahkan bibit sekaligus rockwoolnnya.
Keunggulannya Sebagai Media Tanam Hidroponik
Rockwool menjadi media tanam yang banyak digemari petani karena berbagai kelebihan yang dimilikinya. Berikut beberapa kelebihannya sebagai media tanam hidroponik:
1. Tidak Ada Pathogen
Kelebihan yang sangat disukai dari rockwool ialah tidak mengandung pathogen penyakit. Pada umumnya media tanah masih memungkinkan untuk memiliki kandungan patogen penyakit. Rockwool tidak mempunyai kandungan patogen karena terbuat dari berbagai bebatuan.
Dimana berbagai bebatuan tersebut dipanaskan dengan menggunakan suhu 1.600 derajat celcius hingga menjadi lava panas. Dengan demikian, bakteri alami atau patogen yang terdapat di dalamnya akan mati.
2. Menahan Air
Kerapatan yang dimiliki rockwool serta daya tampungnya mengakibatkan air dapat bertahan lama. Kebutuhan tanaman akan air dapat tercukupi karena air tertahan di dalam rockwool. Dengan demikian, tanaman tidak akan mudah layu atau kekeringan.
3. Menunjang Pertumbuhan Tanaman
Rockwool mempunyai sifat yang sangat menunjang pertumbuhan suatu tanaman. Hal ini dikarenakan rockwool memiliki rongga yang mudah untuk dilewati akar tanaman.
4. Dapat Dipakai Berulang
Penggunaannya sebagai media tanam cukup mampu menghemat biaya. Hal ini dikarenakan rockwool dapat digunakan secara berulang kali. Rockwool mempunyai bahan anorganik yang tidak mudah rapuh dan awet.
Kesimpulan
Rockwool merupakan salah satu media yang cocok digunakan untuk menanam tanaman hidroponik. Berbagai kelebihan media tanam ini menjadikan banyak petani memilih menggunakannya. Sifatnya yang kuat dan kokoh menjadikan tanaman hidroponik tidak mudah layu.
Selain itu, kemampuan serat yang dapat menahan air membuat proses perawatan tanaman pada rockwool lebih mudah untuk dilakukan. Media tanam rockwool juga memiliki harga yang cukup terjangkau dan dapat digunakan secara berulang kali.