Gagal panen akibat serangan penyakit yang disebabkan virus, bakteri, atau jamur pada tanaman memang menjadi momok menyeramkan bagi petani. Pengetahuan mengenai jenis penyakit tanaman padi dan cara mengatasinya menjadi solusi tepat bagi petani untuk mencegah gagal panen.
Ada beberapa penyakit yang sering menyerang tanaman padi antara lain penyakit tungro yang disebabkan virus, hawar daun yang disebabkan bakteri, dan penyakit lainnya. Perubahan iklim global seperti saat ini juga mendorong meningkatnya perkembangan penyakit pada tanaman padi.
Padahal, hal ini tentunya akan mengancam produktivitas tanaman padi sehingga menyebabkan gagal panen dan keuntungan yang diperoleh petani menjadi menurun. Untuk mengetahui macam-macam penyakit dan hama tanaman padi beserta cara mengatasinya, berikut ulasan selengkapnya.
Baca juga:
- 3 Cara Memupuk Tanaman Padi yang Benar Agar Panen Banyak(Buka di tab peramban baru)
- 5 Cara Mengatasi Hama Wereng pada Tanaman Padi, Ampuh!(Buka di tab peramban baru)
- Cara Berkembang Biak Tanaman Jahe dan Cara Menanam nya(Buka di tab peramban baru)
Macam-macam Penyakit Tanaman Padi dan Cara Mengatasinya
Keberhasilan dalam mengendalikan penyakit tanaman padi memang berperan penting dalam menyangga stabilitas produksi. Berikut ini beberapa jenis penyakit tanaman padi dan cara mengatasinya.
1. Penyakit Tungro
Penyakit tungro merupakan salah satu jenis penyakit yang menyerang tanaman padi. Penyakit tanaman padi yang disebabkan oleh virus Rice Tungro Spherical Virus dan Rice Tungro Bacilliform Virus ini akan membuat tanaman padi mengalami diskolorasi warna kuning.
Selain itu, tanaman padi yang terjangkit penyakit ini akan muncul klorisi pada daunnya. Virus ini menyebabkan tanaman padi menjadi busuk dan tidak dapat berbunga. Cara mengendalikan penyakit tungro bisa dilakukan dengan menyemprotkan fungisida secara teratur.
2. Penyakit Hawar Daun Bakteri (HDB)
Hawar Daun Bakteri atau sering disebut HDB ini disebabkan oleh bakteri X. Campestris pv.oryzae atau X.oryzae pv.oryzae. Bakteri satu ini dapat menyerang tanaman padi, baik saat musim kemarau maupun penghujan.
Bakteri ini juga bisa menyerang tanaman padi yang masih bibit maupun tanaman dewasa. Gejala awal dari penyakit HDB ini yaitu munculnya bercak kelabu di sekitar pinggiran daun. Jika dibiarkan begitu saja tanpa ditangani, bercak ini akan semakin melebar dan membentuk hawar.
Akibatnya, tanaman padi akan terlihat mengering seperti terbakar. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi penyakit hawar daun bakteri antara lain sebagai berikut.
- Jangan menanam tanaman padi terlalu rapat karena akan mempercepat penularan penyakit hawar daun.
- Jangan gunakan pupuk N (nitrogen) dalam dosis yang tinggi karena akan menyebabkan penyakit hawar daun bakteri semakin parah. Sebaliknya, berikan pupuk K untuk membuat tanaman padi lebih tahan terhadap penyakit hawar daun.
- Jaga kebersihan sawah dari tanaman gulma dan sisa tanaman padi yang terinfeksi penyakit hawar.
- Gunakan bakterisida untuk mengendalikan penyakit hawar daun bakteri.
3. Penyakit Hawar Pelepah Daun
Selain menyerang daun, ada juga penyakit hawar pelepah daun. Tidak seperti penyakit hawar daun bakteri (HDB) yang disebabkan bakteri, penyakit hawar pelepah daun ini disebabkan jamur yang disebut Rhizoctonia solani.
Gejala penyakit hawar pelepah daun pada tanaman padi ini biasanya muncul ketika tanaman padi mulai memasuki fase anakan maksimum. Penyakit ini akan terlihat di bagian pelepah daun tanaman padi berupa bercak berukuran besar dan berbentuk oval dengan bagian tepi tidak beraturan.
Bercak ini biasanya akan muncul pertama kali di bagian bawah pelepah daun dan akan menjalar ke bagian atas pelepah daun tanaman padi. Pusat bercak akan berwarna coklat kemerahan. Penyakit tanaman padi dan cara mengatasinya ini bisa dilakukan dengan rotasi tanaman.
Sahabat bisa melakukan rotasi tanaman padi dengan kacang-kacangan untuk mengendalikan penyakit hawar pelepah daun. Selain itu, perlu juga dilakukan penyemprotan tanaman menggunakan fungisida berbahan aktif.
4. Penyakit Blast
Penyakit blast merupakan penyakit tanaman padi yang sering kali menyerang bagian daun. Gejala awal penyakit ini yaitu munculnya bercak berwarna kuning di bagian ujung daun dan lama-kelamaan bercak tersebut akan berubah kecoklatan.
Bercak ini akan membuat tanaman padi menjadi mengering dan pertumbuhannya menjadi terhambat, bahkan mati. Cara pengendaliannya bisa dilakukan dengan memberikan pupuk nitrogen. Pemberian pupuk ini juga tidak boleh terlalu tinggi dan harus dengan dosis yang seimbang.
Selain itu, usahakan untuk tidak menanam padi terlalu rapat dan perhatikan kebersihan area tanam dari tanaman gulma. Gunakan jerami sebagai kompos untuk mengendalikan penyakit blast yang menyerang tanaman padi.
5. Busuk Batang
Penyakit lainnya yang bisa menyerang tanaman padi yaitu busuk batang. Penyakit satu ini memiliki gejala awal berupa bercak kehitaman yang bentuknya tidak beraturan pada bagian sisi luar daun dan akan menyebar hingga membuat tanaman padi mudah rebah bahkan mati.
Batang tanaman juga akan menguning dan berubah menjadi kecoklatan bahkan kehitaman hingga akhirnya membusuk. Cara mengendalikan penyakit busuk batang pada tanaman padi bisa dilakukan dengan memberikan pupuk secara teratur dan menyemprotkan fungisida berbahan aktif.
Kesimpulan
Dengan mengetahui jenis penyakit tanaman padi dan cara mengatasinya, maka risiko gagal panen akibat bakteri, virus, atau jamur bisa diminimalisir dan dicegah. Untuk mengatasi penyakit tanaman padi, Sahabat bisa menggunakan fungisida, bakterisida, atau obat hama dan penyakit lainnya.