Sebagaimana yang sudah diketahui, pupuk ada beragam jenis dan pupuk kandang adalah salah satunya. Pupuk kandang ini merupakan bagian dari pupuk organik karena berasal dari kotoran hewan atau binatang.
Dengan adanya jenis pupuk ini, mereka yang memelihara hewan ternak tentu tidak perlu pusing-pusing lagi akan diapakan kotoran hewan peliharaannya itu. Apalagi jenis pupuk ini sangat ekonomis tetapi juga kaya akan unsur hara yang sangat bagus untuk tanaman.
Tidak hanya itu, pupuk kandang juga akan membantu memperbaiki sifat-sifat tanah baik sifat biologi, sifat kimia maupun sifat fisik. Dengan sifat yang sudah diperbaiki tersebut, tentunya tanah bisa lebih ideal untuk pertumbuhan tanaman.
Hanya saja memang komposisi unsur hara tersebut tergantung pada beberapa hal termasuk usia hewan dan jenis hewannya. Untuk mengenal lebih jauh mengenai pupuk kandang termasuk manfaat pupuk kandang dan jenisnya, mari simak penjelasan berikut:
Asal Pupuk Kandang Adalah Kotoran Hewan
Sebagaimana yang sudah diketahui, pupuk kandang merupakan pupuk yang bahan bakunya adalah kotoran hewan. Kotoran hewan yang biasa digunakan sebagai pupuk kandang bukan hanya kotoran padatnya, tetapi bisa juga kotoran cairnya atau kencingnya.
Sama seperti jenis pupuk yang lain, jenis pupuk satu ini juga sangat membantu memperbaiki tanah supaya lebih subur dan gembur sekaligus menjadi penyedia unsur hara bagi tanaman. Unsur hara yang terkandung dalam pupuk kandang ini mencakup unsur hara makro dan juga unsur hara mikro.
Diantara unsur hara makro tersebut ialah kalium, nitrogen dan fosfor. Sedangkan kalau unsur hara mikro diantaranya molibdenum, tembaga, besi, belerang, magnesium, natrium dan kalsium. Akan tetapi, kadar unsur hara ini terhitung kecil.
Jadi kalau ingin menyamakan kadarnya seperti yang ada pada pupuk kimia, penggunaan pupuk kandang harus cukup banyak. Meskipun demikian, pupuk kandang tetap mampu merangsang aktivitas biologi di dalam tanah sebagai media tanam.
Jenis-Jenis Pupuk Kandang
Kalau berdasarkan bentuknya, bentuk pupuk kandang itu ada dua, ada yang padat dan ada yang cair. Kalau yang padat umumnya didapatkan dari feses hewan, sedangkan kalau yang cair dari air kencing hewan. Tetapi ada juga yang mencampurkan kedua jenis kotoran ini.
Biasanya nanti bentuknya malah kental layaknya lumpur. Selain itu, terkadang kotoran ayam ini juga dicampur dengan bahan organik lainnya seperti dedaunan dan bahkan sekam padi dan jerami. Sedangkan kalau dilihat dari jenis hewannya, biasanya jenis pupuk kandang adalah sebagai berikut:
1. Pupuk Kandang Sapi
Pertama, ada pupuk kandang yang terbuat dari kotoran sapi. Kotoran sapi secara umum mengandung selulosa atau serat yang sangat tinggi. Kandungan ini nantinya akan mengalami proses dekomposisi lanjutan di mana dalam proses tersebut diperlukan unsur N yang juga ada dalam kotoran.
Akibat dari kondisi tersebut, kotoran sapi sangat tidak dianjurkan untuk langsung diterapkan pada media tanam. Anda masih perlu mematangkannya terlebih dahulu melalui proses pengomposan.
Kalau Anda nekat menggunakan kotoran sapi ketika masih segar, maka proses dekomposisi kotoran akan berebut unsur N dengan tanaman. Tidak hanya mengandung serat, kotoran sapi juga mengandung air yang cukup tinggi. Oleh karena itu, pupuk dari kotoran sapi ini biasa disebut dengan pupuk dingin.
Untuk kotoran sapi yang sudah siap digunakan biasanya memiliki ciri-ciri suhunya yang dingin, tidak mengeluarkan bau, tidak lengket, teksturnya gembur dan warnanya gelap.
2. Pupuk Kandang Kambing
Berbeda dengan kotoran sapi yang biasanya ada dalam ukuran besar dan lembek, kotoran kambing berbentuk butiran bulat kecil-kecil. Meskipun demikian, kotoran kambing ini sulit untuk dipecah khususnya jika kondisinya kering.
Sama seperti kotoran sapi, kotoran kambing juga sangat disarankan untuk dimatangkan terlebih dahulu sebelum akhirnya Anda menggunakannya. Kalau kotoran kambing yang sudah matang, biasanya ciri-cirinya adalah cenderung tidak berbau, kering dan cenderung dingin.
Kotoran kambing diketahui memiliki kandungan kalium yang kadarnya lebih tinggi daripada pupuk kandang yang lain. Perlu diperhatikan juga bahwasanya pupuk kandang dari kotoran kambing ini lebih pas bisa diterapkan pada pemupukan paruh kedua yang tujuannya untuk merangsang bunga serta buah.
3. Pupuk Kandang Ayam
Diketahui pupuk kandang dari kotoran ayam memiliki kandungan N yang tinggi daripada kotoran hewan lainnya. Unsur inipun lebih mudah diserap oleh tanaman secara langsung sehingga kotoran ayam bahkan tidak perlu diberikan proses dekomposisi terlebih dahulu.
Biasanya jenis pupuk kandang yang satu ini adalah campuran antara kotoran ayam dengan sekam padi. Sekam ini biasanya oleh para peternak dijadikan sebagai alas kandang. Jadi kalau kandang dibersihkan, maka sekam akan ikut serta bercampur dengan kotoran ayam.
Meskipun terlihat seperti sampah, keberadaan sekam ini bisa memperkaya zat hara yang ada dalam pupuk kandang loh, khususnya unsur K. Hanya saja memang kotoran ayam lebih mungkin membawa bibit penyakit khususnya bakteri Salmonella.
Makanya, penggunaannya pun harus dilakukan dengan hati-hati dan sesuai kebutuhan saja. Selain itu, pemberian hormon dan obat-obatan pada ayam juga sebenarnya dikhawatirkan ikut terbawa dalam kotoran, di mana hal ini sangat tidak diharapkan oleh petani sayur organik.
4. Pupuk Kandang Urine
Sesuai dengan yang sudah disebutkan sebelumnya, urine juga bisa dijadikan pupuk kandang. Urine ini diketahui mengandung nitrogen dalam kadar yang cukup tinggi. Selain itu, ada pula kandungan pospat dan sulfur.
Biasanya, urine yang sering dijadikan pupuk kandang adalah urine kelinci. Hal ini dikarenakan unsur N di dalam urine kelinci lumayan tinggi. Penggunaannya pun sangat mudah di mana Anda hanya perlu mencampur seliter urine tersebut dalam 20 liter air bersih.
Nantinya, campuran ini langsung disemprotkan pada tanaman dan menjadi pupuk daun. Tidak hanya bisa dicampur dengan air, pupuk urine juga bisa dicampur dengan pupuk kandang yang padat dan langsung diterapkan pada tanah.
Cara Penggunaan Pupuk Kandang
Pupuk kandang memang sudah sejak lama digunakan oleh para petani baik yang baru keluar maupun yang sudah dikomposkan. Hanya saja, mengingat penjelasan sebelumnya, jika Anda tertarik untuk menggunakan jenis pupuk satu ini, sebaiknya dikomposkan terlebih dahulu ya.
Pupuk kandang bisa digunakan dalam berbagai cara. Bisa ditebar di atas tanah langsung, diberikan dalam bentuk larutan, dimasukkan dalam lubang tanam atau langsung dicampur ketika tanah sedang diolah.
Biasanya pupuk kandang diberikan dalam dosis besar sekitar 20 sampai dengan 75 ton per hektar kalau tanamannya adalah sayuran. Tetapi kalau tanamannya itu adalah tanaman pangan, dosisnya bisa lebih sedikit.
Biasanya pemberian pupuk kandang juga tidak langsung terlihat hasilnya kalau musim tanam pertama. Hasil yang signifikan baru akan terlihat ketika musim tanam selanjutnya. Dan biasanya juga pupuk kandang yang berasal dari kotoran unggas memberikan hasil lebih cepat dari kambing atau sapi.
Kesimpulan
Singkatnya, pupuk kandang terbuat dari kotoran hewan baik kotoran yang berupa feses maupun kotoran yang berupa urine. Pupuk kandang terdiri atas beberapa jenis dan biasanya yang lebih populer digunakan adalah kotoran ayam, kotoran sapi dan kotoran kambing.
Penggunaan pupuk kandang bisa dilakukan dalam berbagai cara. Akan tetapi, sebelum digunakan kotoran hewan masih harus dikomposkan terlebih dahulu. Takaran penggunaannya juga cenderung lebih banyak daripada pupuk kimia karena jumlah kandungan unsur haranya yang lebih sedikit.
Meskipun demikian, pupuk kandang adalah salah satu alternatif terbaik yang bisa Anda pilih dalam merawat tanaman.
Baca Juga: 8 Jenis Media Tanam Organik (Kelebhan & Kekurangannya)