Salah satu jenis rempah yang paling sering digunakan saat memasak adalah lada. Rempah ini merupakan buah yang diperoleh dari lada yang telah ditanam dan dirawat dengan baik. Umumnya, untuk menunjang pertumbuhan, para petani menggunakan pupuk lada terbaik.

Cara pemupukan lada dibagi menjadi 4 proses, yaitu pengolahan lahan, perendaman bibit, pemupukan I, pemupukan II, dan pemupukan II. Artinya, Anda sebaiknya memberikan pupuk sebanyak 3 kali selama masa tanam hingga panen.

Jangan lupa untuk memperhatikan dosis yang diberikan agar pas, yakni tidak berlebih maupun berkurang. Pastikan untuk membaca aturan dosis yang tertulis pada kemasan pupuk. Lalu, pupuk apa saja yang bagus digunakan untuk tanaman lada?

Baca uraian berikut untuk mendapatkan rekomendasi jenis pupuk lada yang bagus.

Daftar Pupuk Lada Terbaik

Seperti yang diketahui, terdapat berbagai jenis pupuk yang diperjualbelikan. Oleh karena itu, para petani harus mengetahui pupuk apa yang dibutuhkan dan bagus untuk tanamannya. Khusus untuk lada, terdapat beberapa jenis pupuk terbaik yang dapat menjadi pilihan, diantaranya:

1. Pupuk Organik

Pupuk Organik

Pupuk organik dikenal sebagai pupuk yang berasal dari sisa-sisa makhluk hidup. Misalnya, kotoran hewan, hasil pelapukan tanaman, serbuk kayu, dan masih banyak lagi. Semua bahan tersebut dapat diolah menjadi pupuk yang berbentuk padat maupun cair.

Pupuk ini berfungsi untuk memperbaiki sifat biologi, kimia serta fisik tanah. Meskipun kadar hara yang dimiliki pupuk organik lebih sedikit dari pupuk anorganik, namun pengaruhnya ke tanaman cukup besar. Pada tanaman lada, pupuk organik dapat meningkatkan produktivitas tanaman dan kadar hara tanah.

Pemupukan dapat dilakukan secara terpadu, yaitu mengkombinasikan pupuk organik dengan pupuk tablet. Para petani biasanya memberikan pupuk organik sebagai pupuk pendahuluan dengan dosis 5 kg – 10 kg untuk setiap lubang tanam.

Selain bahan utamanya yang mudah ditemukan, penggunaan pupuk organik juga tidak membutuhkan biaya yang besar. Anda dapat memanfaatkan limbah (sisa-sisa) peternakan atau pertanian yang bisa didapatkan secara gratis maupun dibeli dengan harga yang sangat murah.

2. Urea

Urea

Salah satu jenis pupuk tanaman yang paling sering digunakan oleh petani adalah urea. Pupuk ini termasuk senyawa organik yang mengandung berbagai unsur, seperti hidrogen, karbon, nitrogen, dan oksigen. Namun, kadar nitrogen dalam urea tergolong cukup tinggi yakni sekitar 46%.

Di pasaran, pupuk ini dijual dalam dua bentuk, yaitu urea bersubsidi dan tidak bersubsidi. Urea bersubsidi memiliki ciri-ciri berwarna merah muda dan biasanya digunakan untuk bantuan pembangunan. Sementara itu, urea tidak bersubsidi dipasarkan secara komersial dan berwarna putih.

Secara umum, pupuk urea memiliki beberapa fungsi yaitu:

  • Memperbanyak jumlah anakan tanaman
  • Membuat daun menjadi lebih segar, rimbun, dan hijau
  • Mempercepat proses sintesis protein dan fotosintesis tanaman
  • Memperbaiki sifat kimia tanah yang secara langsung menunjang pertumbuhan
  • Mempercepat pertumbuhan panjang akar, tinggi tanaman, tunas baru, lilit batang, dan serabut akar

Pupuk urea dapat digunakan bersama dengan pupuk anorganik lain. Saat tanaman berusia 8-12 bulan, Anda dapat memberikan pupuk sebanyak 50 gram setiap pohon per tahun. Kemudian, saat tanaman sudah berusia 1-2 tahun, dosis pupuk dapat ditambah menjadi 100 gram setiap pohon.

Sementara itu, tanaman yang telah berusia 2-3 tahun harus mendapatkan pupuk sekitar 200 gram. Jika tanaman lada Anda telah berproduksi, maka tingkatkan kembali dosis pupuk urea menjadi 400 – 500 kg per hektar setiap tahun.

3. KCl

KCl

KCl termasuk dalam pupuk lada terbaik yang banyak digunakan petani. Pupuk ini mengandung kalium (K2O) sebanyak 60% serta klorida (Cl) sebanyak 46%. KCl yang dijual di pasaran memiliki tekstur kristal dan berwarna putih atau merah.

Pupuk ini dapat meningkatkan kualitas hasil panen dan memperkuat batang tanaman lada. Selain itu, tanaman juga akan lebih tanah terhadap serangan penyakit maupun kerusakan yang dapat terjadi saat penyimpanan dan pengangkutan.

Petani yang menggunakan pupuk KCl dapat memadukannya dengan pupuk anorganik lain seperti TSP dan Urea. Dosis pupuk tergantung pada tingkat kesuburan tanah, umur tanaman, dan faktor lainnya. Misalnya, tanaman lada yang berusia 8-12 bulan, sebaiknya diberi pupuk 20 gram per pohon.

Saat usia tanaman berusia 1-2 tahun, dosis KCl harus ditingkatkan menjadi 40 gram setiap pohonnya. Sementara itu, lada usia 2-3 tahun membutuhkan pupuk 80 gram dan saat mulai berproduksi dosis  KCl harus ditingkatkan kembali menjadi 300 – 375 kg untuk setiap hektar.

4. TSP

TSP

Triple Super Phosphate atau dikenal dengan TSP merupakan pupuk yang memiliki kadar fosfat yang sangat tinggi, yaitu sekitar 44% – 46%. Bahkan, di pasaran terdapat TSP yang dijual dengan kadar P2O5 atau fosfat-nya mencapai 56%.

Proses pembuatan pupuk ini yaitu menggunakan batuan alam jenis fluor apatit yang kemudian diasamkan dengan asam fosfat. TSP memiliki beberapa manfaat untuk tumbuhan lada, diantaranya:

  • Meningkatkan produksi biji-bijian dan buah
  • Mempercepat pertumbuhan akar semai
  • Meningkatkan ketahanan batang tanaman
  • Mempercepat proses pembungaan dan pemasakan buah-buahan
  • Menghilangkan pengaruh negatif dari pupuk yang mengandung nitrogen

Sama halnya dengan pupuk KCl dan Urea, TSP juga dapat digunakan bersamaan dengan pupuk organik lainnya. Anda harus memberikan 25 gram TSP untuk setiap tanaman lada yang berusia 8-12 bulan. Saat lada berusia 1-2 tahun, dosis pupuk akan ditingkatkan menjadi 50 gram per pohon.

Kemudian, usia 2-3 tahun dosisnya menjadi 100 gram setiap pohonnya. Sementara itu, jika lada sudah berproduksi, maka banyaknya pupuk TSP yang harus diberikan adalah 400-500 kg per hektar. Dosis ini harus diperhatikan agar tanaman lada tidak kelebihan atau kekurangan pupuk.

5. NPK

NPK

Urea, KCl, dan TSP dapat digolongkan sebagai pupuk tunggal. Akan tetapi, terdapat jenis pupuk lain yang juga sering digunakan oleh para petani lada yaitu pupuk majemuk NPK. Pupuk lada terbaik ini merupakan pupuk buatan yang berbentuk padat maupun cair.

NPK mengandung 3 unsur hara utama, yaitu kalium, fosfor, dan nitrogen. Manfaat pupuk majemuk ini yaitu membantu pertumbuhan vegetatif, termasuk tunas, akar, bunga, buah dan mencegah tanaman lada untuk tumbuh kerdil

Untuk daun, NPK bermanfaat untuk meningkatkan fotosintesis tanaman serta mengurangi kemungkinan terjadinya kerontokan pada bunga dan buah. Berbeda dengan pupuk lainnya, dosis NPK yang digunakan setiap pemupukan adalah N 25 gram, P 15 gram, dan K 10 gram.

Akan tetapi, Anda juga dapat menyesuaikannya dengan usia tanaman. Misalnya, lada yang berusia 1-3 tahun sebaiknya diberi pupuk sebanyak 3 kali dalam satu tahun. Dalam hal ini, pupuk NPK akan diberikan kepada tanaman lada setiap 4 bulan sekali.

Jika lada sudah berproduksi, waktu pemupukan dapat dilakukan lebih jarang, seperti 2-3 kali dalam satu tahun. Anda dapat memanfaatkan waktu setelah panen saat musim penghujan tiba dan 2 bulan kemudian saat tanaman lada sudah mulai berbunga.

Baca Juga: 6 Cara Pemupukan Jeruk Manis yang Benar Agar Hasil Maksimal

Kesimpulan

Hasil panen lada yang bagus dan banyak dapat dipengaruhi oleh pemupukan. Oleh karena itu, para petani selalu menggunakan pupuk lada terbaik untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan tanamannya. Misalnya, pupuk organik, urea, KCl, TSP hingga NPK.

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses User Verification plugin to reduce spam. See how your comment data is processed.