Pupuk menjadi aspek yang sangat penting untuk dilakukan dalam membudidayakan tanaman kelapa sawit. Dalam memilih jenis pupuk untuk sawit penting sekali untuk mengetahui unsur hara apa yang dibutuhkan oleh tanaman.

Dengan adanya pemupukan yang teratur dan tepat, tanaman kelapa sawit akan tumbuh subur dan menghasilkan buah yang optimal. Pada umumnya beberapa pupuk memang dikhususkan untuk tanaman tertentu agar hasilnya maksimal.

Kecukupan hara untuk tanaman sawit memang harus diperhatikan dengan tepat. Selain itu metode yang digunakan dalam pemupukan pun juga akan mempengaruhi tumbuh kembang tanaman kelapa sawit. Oleh sebab itu penting sekali petani yang ingin membudidaya kelapa sawit memahani hal tersebut.

Seperti apa sih pupuk sawit yang bagus? Dan bagaimana metode pemupukan tanaman kelapa sawit yang tepat?

Saksikan jawaban dari pertanayan tersebut pada ulasan berikut ini!

Jenis Pupuk Untuk Sawit Yang Bagus

Berikut beberapa jenis pupuk sawit dan fungsinya yang perlu Anda ketahui:

1. Pupuk organik bokashi

Pupuk organik bokashi

Pupuk organik memang seringkali dijadikan sebagai pilihan oleh para petani untuk menustrisi tanaman. Hal ini dikarenakan pupuk organik mempunyai banyak kelebihan, seperti aman untuk tanaman karena tidak mengandung bahan kimia atau sintetis.

Salah satu jenis pupuk organik yang dapat digunakan untuk kelapa sawit ialah pupuk Bokashi. Pasalnya jenis pupuk ini mempunyai kandungan unsur hara yang tinggi dan mudah diserap oleh tanaman.

Didalam bokashi juga mempunyai kandungan EM4 yang berperan dalam menekan pertumbuhan mikroorganisme. Unsur hara yang terkandung di dalamnya tentu sudah terdiri dari unsur hara mikro dan makro.

Berbagai unsur hara tersebut berperan dalam mensuplai nutrisi tanaman sawit. Pupuk organik bokashi dapat dijadikan sebagai pupuk dasar dan diberikan setiap 6 bulan sekali.

2. Pupuk kalium

Pupuk kalium

Kalium merupakan salah satu unsur hara makro yang mempunyai peranan penting pada tanaman. Unsur ini berapan dalam pengaturan proses penutupan dan pembukaan stomata. Kalium juga bermafaat untuk menjadikan dinding sel lebih tebal dan meningkatkan sistem pertahanan alami.

Selain itu, unsur kalium juga bermanfaat dalam proses perbaikan kualitas buah dan pembentukan buah. Ciri tanaman sawit yang tercukupi unsur kalium ialah mempunyai buah yang lebat dan batang yang kuat.

Pemberian pupuk kalium dapat dilakukan sebagai pemupukan dasar dan dicampur dengan pupuk organik. Pada musim kemarau pemberian pupuk kalium pada tanaman sawit perlu diulang, terutama ketika buah sawit mulai terbentuk.

Sumber pupuk kalium cukup beragam, yakni seperti KNO, KCL, MKP, dan lain sebagainya.

3. Pupuk fosfor

Pupuk fosfor

Jenis pupuk untuk sawit yang selanjutnya adalah pupuk fosfor atau phospat. Pupuk ini dapat diberikan sebagai pemupukan dasar dicampur dengan pupuk kalium dan organik. Fosfor merupakan unsur hara yang cukup penting bagi tanaman kelapa sawit.

Fungsi unsur fosfor pada tanaman ialah merangsang pertumbuhan akar yang kuat dan lebat. Selain itu, fosfor juga beperan dalam membentu masa pembungaan tanaman kelapa sawit. Contoh pupuk fosfor untuk merangsang pertumbuhan akar ialah SP-36.

Adapun produk pupuk yang direkomendasikan dalam membantu masa pembungaan, yakni popuk fosfor cair seperti agrophos.

4. ZPT (Zat Pengatur Tubuh)

ZPT (Zat Pengatur Tubuh)

Pemberian pupuk ZPT pada tanaman kelapa sawit mempunyai fungsi untuk memberikan rangsangan agar buah cepat keluar. Selain itu, dengan pemberian pupuk ZPT akan menjadikan buah sawit lebih banyak.

Pupuk ZPT yang direkomendasikan ialaj Giberelin dan Auksin. Peran ZPT Giberelin ialah untuk membantu fase generative pada masa pembungaan. Sedangkan ZPT Akusin mempunyai peran untuk memacu pertumbuhan dan pembentukan bunga.

Pohon kelapa sawit yang diberi pupuk ZPT Giberelin akan menghasilkan lebih banyak bakal buah. Pemberian pupuk ZPT sebaiknya disesuaikan dengan tahapan perkembangan tanaman. Jenis pupuk ini tergolong pupukk anorganik sehingga harus mengikuti dosis yang dianjurkan oleh produsen.

5. Pupuk mikro plant activator

Metode Pemupukan Untuk Tanaman Kelapa Sawit

Pengertian pupuk mikro adalah jenis pupuk majemuk yang mempunyai berbagai kandungan unsur hara mikro. Beberapa unsur hara mikro yang dibutuhkan untuk tanaman sawit ialah Cu, Fe, Mo, B, Cl, Mn, dan lain sebagainya.

Unsur mikro mempunyai peranan dalam membantu proses metabolismen hormone dan enzim pada jariangan tanaman. Maka dari itu pupuk mikro pada tanaman sering disebut sebagai plant activator.

Pupuk mikro disarankan untuk tidak diberikan pada awal penanaman hingga usia 1 bulan. Akan tetapi, pupuk ini disarankan untuk disemprotkan pada tanaman setelah usia lebih dari 1 bulan setiap 1 hingga 2 kali sebulan.

Ketika memasuki masa berbunga atau fase generatif sebaiknya dilakukan penyemorotan secara lebih intens. Hal ini bertujuan untuk memperoleh bakal buah sawit dalam jumlah yang lebih banyak. Contoh pupuk mikro yang dapat dipakai untuk sawit diantaranya ialah YaraVita Complex dan Primarin-B.

Metode Pemupukan Untuk Tanaman Kelapa Sawit

Metode Pemupukan Untuk Tanaman Kelapa Sawit

Selain pupuk untuk sawit yang perlu diperhatikan, metode pemupukan pun juga harus diperhatikan agar tepat. Terdapat 5 ketepatan yang dimaksud, yakni:

  • Tepat jenis: formulasi pupuk disesuaikan dengan unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman.
  • Tepat waktu: pemberian pupuk disesuaikan dengan kebutuhan unsur hara pada tiap fase pertumbuhan tanaman.
  • Tepat dosis: memberikan pupuk pada tanaman sesuai dengan anjuran dosis yang tepat.
  • Tepat sasaran: konsultasikan lingkungan sekitar dengan agronomis dan mempelajarinya untuk memperoleh hasil maksimal.
  • Tepat cara: mengikuti petunjuk yang telah disediakan pada kemasan pupuk.

Adapun rekomendasi metode pemupukan yang tepat untuk tanaman kelapa sawit, yakni:

1. Pembibitan (usia 1 – 12 bulan)

Pada usia tanaman awal pembibitan sebaiknya menggunakan pupuk yang mempunyai kandungan nitrogen dan fosfor yang tinggi. Hal ini bertujuan untuk mendukung pertumbuhan awal, seperti pembentukan batang dan akar.

Pemberian pupuk dapat dilakukan setiap 3 bulan sekali dengan cara dibenamkan 3 hingga 5 cm pada tanah. Produk pupuk dalam hal ini dapat menggunakan pupuk NPK untuk kelapa sawit.

2. Tanaman belum menghasilkan buah (usia 1 – 3 tahun)

Ketika memasuki usia 1 hingga 3 tahun lakukan pemupukan sebanyak 2-3 kali dalam satu tahun. Cara untuk melakukan pemupukannya ialah dengan dibenamkan pada tanah sedalam 10 hingg 15 cm.

Selain itu, pada usia ini pemupukan juga dapat dilakukan dengan menyebarkan pada sekeliling tanaman.

3. Tanaman yang telah menghasilkan buah (usia 4 tahun ke atas)

Metode pemberian pupuk untuk tanaman kelapa sawit yang sudah pernah berbuah tentu akan berbeda. Pada usia ini sebaiknya menggunakan pupuk yang kaya akan unsur hara kalsium. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan produksi buah kelapa sawit.

Setiap pohon kepala sawit akan membutuhkan 2 hingga 3,5 kg pupuk setiap tahunnya. Cara pemberian pupuk untuk usia ini masih sama dengan tanaman kelapa sawit yang belum menghasilkan buah.

Baca Juga: 3 Jenis Mesin Panen Padi Modern yang Memudahkan Pekerjaan

Kesimpulan

Pupuk untuk sawit yang dapat meningkatkan kualitas pertumbuhan cukup bervariasi. Pemberian pupuk dapat dilakukan pencampuran asalkan tepat sasaran dan dosis. Selain memperhatikan jenis pupuk, penting sekali memperhatikan metode pemberian pupuk pada tanaman kelapa sawit.

Bagikan: